4.

67 7 1
                                    

"Duduk kalian bertiga." Titah pak Deni.

Aileen, Galang, dan Reano pun duduk di hadapan pak Deni.

"Apa apaan kalian bertiga ini, hah?!" Tanya pak Deni.

"Mau jadi apa kalian bertiga bertengkar sesama satu sekolah?!" Sambungnya.

"Kamu, Aileen?! Apa apaan kamu memukuli Reano?! Mau jadi so pahlawan kamu?!" Tanya pak Deni pada Aileen.

"Iya, pak. Saya mau jadi pahlawan bagi adik saya sendiri, apa itu salah?" Tanya Aileen.

"Apa bapak diem aja kalo salah satu anggota keluarga bapak ada yang nyakitin?" Tanya Aileen lagi.

Galang pun memegang tangan Aileen. Aileen pun menoleh ke arah Galang yang tengah menunduk.

"Ya tapi bukan dengan cara bertengkar juga! Bertengkar tidak akan menyelesaikan masalah, Aileen!" Bentak Pak Deni.

Aileen yang memang sudah habis kesabaran pun tak kuasa menahan emosinya lagi.

BRAKK!

Aileen menggebrak meja pak Deni. "Terus gue harus ngapain? Bilang sama lo yang belum tentu peduli sama masalah adek gue?! Adek gue jadi bahan perundungan, dan gue gak bisa diem aja!" Bentak Aileen membuat ruangan pak Deni begitu hening.

"Gue bisa nuntut sekolah ini kapan pun gue mau atas perundungan adek gue." Sambung Aileen seraya menarik tangan Galang keluar dari sana.

Tapi sebelum keluar dia sempat berpesan pada Reano. "Dan khusus buat lo, hidup lo gak akan tenang setelah ini." Ucap Aileen penuh penekanan.

"Leen, gimana?" Tanya Ranu khawatir.

Aileen tak menjawabnya sedikit pun, dia tetap menarik tangan Galang ke kelasnya. Tentu saja Ranu dan Jeki mengikutinya.

"Buka baju lo, dan pake hoodie gue." Titah Aileen pada Galang.

Galang pun menuruti perintah kakak nya itu.

Aileen tampak memejamkan matanya sejenak. "Lo kenapa gak pernah cerita kalo selama ini lo sering dapet perundungan dari si Reano?!" Tanya Aileen dengan emosi yang masih meluap-luap.

Ranu yang berada di samping Aileen pun menepuk bahu Aileen. "Pelan-pelan." Ujar Ranu.

Aileen tampak mengatur nafasnya. "Lang? Kenapa?" Tanya Aileen.

Galang masih menunduk dan terdiam.

"Kalo mama liat ini dan nangis, gue ngerasa diri gue gagal jadi kakak yang baik buat lo." Ucap Aileen.

"Lo kenapa sih gak pernah mau jujur sama gue? Gue ini kakak lo, Lang."

"Gue tau, walaupun lo sering ngeselin tapi gak akan pernah ngerubah rasa sayang gue ke lo sebagai kakak." Sambung Aileen begitu dewasa.

Diam-diam Galang meneteskan air mata. "Ini salah gue, Leen." Ucap Galang tiba-tiba.

Aileen pun terbelalak. "Setelah kejadian ini, lo masih nyalahin diri lo sendiri?" Tanya Aileen tak percaya.

AILEENWhere stories live. Discover now