BERTEMAN

27.4K 2.2K 119
                                    

   Sedari tadi Rosa hanya diam sambil memandang lurus ke arah jalan yang nampak ramai di malam hari ini.

Setelah kejadian di depan toilet tadi, Rosa langsung mengajak Stevy untuk pergi dari mall tersebut dan berakhir dengan ajakan Stevy untuk makan malam bersama di salah satu restoran yang ada di kota ini.

"Rosa!"panggil Stevy sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah gadis itu.

Lagi lagi panggilan Stevy di abaikan oleh gadis yang sedang menatap dengan tatapan kosongnya itu.

Stevy menghela napasnya pelan sambil menatap sang sahabat yang sudah sangat lama ia kenal dengan iba.

"Sa!"panggil Stevy lagi berusaha untuk menghentikan lamunan gadis itu.

"ROSA!"

"Eh?"kaget gadis itu ketika suara cempreng sang sahabat menusuk di telinganya.

Rosa mengalihkan tatapannya dari jalan menuju wajah Stevy yang nampak kesal sambil menatap dirinya.

"Kenapa?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya.

"Lo yang kenapa? Dari tadi di panggil nggak nyaut nyaut"ucap Stevy dengan kesal.

"Masa sih?"tanya Rosa dengan wajah polosnya.

"Masa sih!"ucap Stevy mengikuti gaya bicara Rosa.

"Dih! Apaan sih lo"ucap Rosa dengan kesal yang membuat Stevy memutar bola matanya malas.

"Gue tau lo masih kepikiran soal pak Arthur kan?"tanya Stevy pada Rosa.

"Ck! Gue nggak ada waktu buat mikirin hal yang nggak penting kaya gitu"ucap Rosa memelas sambil menatap satu piring nasi dan ayam goreng yang belum terjamah olehnya.

"Udah lo nggak usah bohongin gue"ucap Stevy lagi yang membuat Rosa mendengus dan mulai menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

Melihat tingkah Rosa membuat Stevy mendengus kesal dan kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda gara gara Rosa.

Setengah jam berlalu, kedua gadis itu sudah selesai dengan kegiatan makannya dan sekarang kedua gadis itu sudah memasuki mobil Stevy dengan seorang Rosa yang lebih banyak diam daripada biasa.

Tanpa banyak bicara, Stevy langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan maksimal sambil sesekali melirik Rosa yang hanya membuang wajahnya ke arah kaca jendela.

Stevy terus saja membelah jalanan di malam hari ini dengan santai sedangkan Rosa hanya diam di tempatnya dengan pandangan yang fokus pada jalanan.

Rosa mengernyitkan dahinya bingung ketika melihat sesuatu yang tidak asing di matanya.

"STOP!"

Cittttt.....

Brak!

"Aws..."ringis Rosa pelan ketika dahinya terbentur dasboard mobil Stevy.

"Kenapa sih main nyuruh orang berhenti mendadak"ucap Stevy kesal sambil menatap Rosa yang tengah menatap ke depan.

"Lo tunggu di sini!"ucap Rosa tiba tiba yang membuat Stevy mengernyitkan dahinya bingung.

"Lo ma——

Brak!

"Mau kemana sih?"bingung Stevy sambil terus menatap punggung Rosa yang tengah berlari.

Stevy memicingkan matanya ketika melihat di mana seorang perempuan tengah di kepung beberapa lelaki yang berpenampilan seperti preman.

"Itu bukannya Mayang?"gumam Stevy.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang