PASAR MALAM

38.2K 2.6K 62
                                    

   Sudah dua hari berlalu semenjak Arthur menyelematkan Rosa dari preman preman yang mengganggunya dan selama dua hari ini juga seorang Arthur selalu mengawasi Rosa entah di mana pun gadis itu berada dan pastinya itu semua atas sepengetahuan Rosa. Awalnya gadis tersebut menolak mentah mentah rencana Arthur tapi berkat paksaan lelaki tersebut akhirnya Rosa mau menurutinya meskipun ia merasa risih dengan pengawasan tersebut.

Dan disinilah gadis itu berada di dalam kamar Stevy dengan mata yang fokus pada layar ponsel yang menampilkan game yang sedang ia mainkan sedangkan sang empunya kamar dari tadi hanya diam sambil memperhatikan keseriusan Rosa dalam gamenya.

"Rosa!"panggil Stevy yang membuat sang empunya nama berdeham sebagai jawabannya.

"Gimana hubungan lo sama pak Arthur?"tanya Stevy dengan nada seriusnya.

"Yah baik baik aja sih! Tapi semenjak gue lawan si preman itu dia makin overprotektif sama gue!"ucap Rosa dengan mata yang masih fokus pada layar ponselnya.

"Bagus dong!"ucap Stevy yang membuat Rosa melirik sahabatnya tersebut.

"Bagus apaan coba!"ucap Rosa kesal.

"Gue mau bebas tapi tuh orang orang Arthur terus aja ngawasin gue"ucap Rosa dengan kesal.

"Bahkan gue ke sini aja harus maksa dia buat nggak nyuruh orang suruhannya itu ngikutin gue"ucap Rosa dengan mata yang sudah fokus pada layar ponselnya dan memainkan kembali game yang ada di ponselnya.

"Itu tandanya dia benar benar sayang sama lo!"ucap Stevy yang membuat Rosa tersenyum tipis.

"Idih apaan lo senyum senyum gitu?"tanya Stevy yang membuat Rosa memutar bola matanya malas.

"Atau jangan jangan lo emang udah suka sama pak Arthur cuman lo nggak mau aja ungkapin yang sebenarnya!"ucap Stevy yang membuat Rosa menghela napasnya pelan.

"Gue masih bingung!"ucap Rosa sambil bangkit dari duduknya.

"Lo mau kemana?"tanya Stevy ketika melihat Rosa yang bangkit dari duduknya.

"Kamar mandi!"ucap Rosa.

"Kenapa lo mau ikut?"lanjutnya dengan wajah menggodanya dan itu memebuat Stevy membulatkan matanya.

"NAJIS!"teriak Stevy keras dan itu memebuat Rosa terbahak bahak.

Rosa memasuki kamar mandi yang berada di kamar Stevy dengan kekehannya kemudian ia mulai mencuci wajahnya dengan telaten.

Dan hari ini juga Rosa akan menginap di rumah sahabatnya itu untuk menemaninya karena kedua orang tuanya tengah pergi keluar kota.

"Mungkin benar apa yang di bilang sama Stevy kalau gue itu udah mulai suka sama pak Arthur"ucap Rosa sambil menatap wajahnya di pantulan cermin wastafel.

"Apa gue coba aja buat benar benar nerima dia di kehidupan gue!"ucapnya lagi.

"Gue liat dia juga benar benar serius sama setiap ucapannya selama ini"lanjutnya lagi.

"Aish gue ngapain mikirin itu sih!"ucapnya dengan kesal dan setelah itu ia langsung keluar dari dalam kamar mandi karena ia telah selesai dengan urusan wajahnya.

Rosa keluar dari kamar mandi dan pandangannya tertuju pada Stevy yang tengah fokus dengan laptop yang ada di pangkuannya.

"Stev!"panggil Rosa yang berhasil membuat pandangan sahabatnya tertuju pada dirinya.

"Apaan?"tanya Stevy dengan wajah penasarannya.

"Laper!"ucap Rosa dengan nyengir kuda dan itu membuat Stevy menghembuskan napasnya kasar.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang