Bab 25.1 Anak Wanita Murahan

550 111 5
                                    

"Nanti sesampainya di rumah grand ma, kau harus menjaga sikapmu. Kau dengar, eumh?" tanya Kim Taehyung lembut sembari mengucir kuda surai panjang Kim Daisy yang terasa sangat lembut itu

Kim Daisy diam membisu. Gadis kecil itu memainkan ujung gaun satin berwarna biru muda yang melekat dengan indahnya di tubuh gadis kecil itu. Kebisuan Kim Daisy itu membuat Kim Taehyung menghela nafasnya dengan kasar, ia tau betul, putrinya itu pasti tidak nyaman berada di satu ruangan yang sama dengan kedua orangtua Kim Taehyung

Setelah selesai mengucir rambut lembut milik Kim Daisy, Kim Taehyung langsung mengambil posisi tepat di hadapan Kim Daisy, pria itu berlutut. Kedua tangan kekarnya bergerak untuk meraih kedua tangan kecil milik Kim Daisy yang sedari tadi asyik memainkan ujung gaunnya

"Everything will be okay, Daisy. Kau tak perlu takut, daddy akan selalu ada disampingmu" ucap Kim Taehyung lamat – lamat sembari mengelus lembut kedua tangan kecil milik Kim Daisy

"Mereka tak pernah menyukaiku, mereka pasti akan memarahiku lagi" ucap Kim Daisy sembari menundukkan kepalanya

Kim Taehyung menghela nafasnya dengan kasar. Dengan gerakan lembut, pria itu mengangkat ujung dagu gadis kecil itu agar gadis kecil itu tak menundukkan kepalanya lagi

"Jika mereka memarahimu, daddy akan memarahi mereka. Jadi, jangan takut eumh? Kau hanya perlu duduk sopan dan menjadi putri kesayangan daddy yang selalu terlihat manis" ucap Kim Taehyung sembari tersenyum, pria itu mencoba untuk memberikan kesan positif kepada Kim Daisy

Kim Daisy tetap diam membisu. Jika saat ini gadis kecil itu memiliki Ibu Peri, gadis kecil itu pasti tak akan berpikir panjang untuk meminta Ibu Peri itu memberikannya penyakit demam. Sungguh, gadis kecil itu merasa akan lebih baik baginya untuk memakan obat dokter yang sangat pahit daripada duduk di ruangan yang sama dengan kedua orang tua ayahnya

"Dad... apa aku benar anakmu? Kenapa grand ma selalu menyebutku bukan anakmu. Dia.... Dia juga menyebutku anak wanita murahan..." ucap Kim Daisy sembari menatap Kim Taehyung dengan tatapan yang sulit diartikan

Setiap kalimat yang keluar dari mulut Kim Daisy berhasil membuat punggung Kim Taehyung menegak dengan sempurna. Dahi pria itu juga sudah dihiasi dengan sebuah kernyitan halus, ia tidak menyukai rentetan kalimat yang baru saja keluar dari mulut gadis kecil itu.

"Tidak, tentu saja tidak. Kau anakku dan ibumu bukan wanita murahan" ucap Kim Taehyung dengan tegas

"Lalu... kenapa mereka menyebutku seperti itu?" tanya Kim Daisy sendu

"Kenapa kau harus memikirkan hal itu? Kau adalah putri daddy, siapapun tak akan bisa menyangkalnya" ucap Kim Taehyung dengan rasa kesal yang luar biasa

Dengan cepat, pria yang sudah memakai setelan jas itu bangkit dari posisinya.

"Ayo, kita harus pergi"

"Baiklah..."

Saat Kim Daisy sudah bangkit dari duduknya, Kim Taehyung dengan sigap langsung menggandeng tangan putrinya itu yang terasa sangat kecil di dalam genggamannya. Sama seperti tangan ibunya, Azalea. Sampai mereka ke dalam mobil pun, Kim Taehyung tetap menggenggam tangan putrinya itu

Kim Taehyung mengeratkan rahangnya dengan kuat ketika ia kembali mengingat rentetan kalimat yang beberapa saat lalu diucapkan oleh Kim Daisy. Sunguh, Kim Taehyung tak habis pikir, bagaimana bisa Ibunya mengucapkan kalimat sampah itu kepada Kim Daisy?

Kim Taehyung tau, ibunya itu pasti kesal dengan keberadaan Kim Daisy karena gadis kecil itu sudah berhasil membuat hubungan Kim Taehyung dengan kedua orangtuanya retak. Selain itu, keberadaan gadis kecil itu juga yang membuat Kim Taehyung sampai sekarang ragu untuk menikah, ragu jika wanita pilihannya tak akan menjadi sosok ibu yang baik untuk Kim Daisy.

Hah.

Memikirkan semua ini membuat Kim Taehyung merasa pusing. Andaikan saja Kim Daisy benar – benar memiliki darah yang sama dengan Kim Taehyung, pasti keadaannya tak akan sekacau ini.

"Tuan, kita sudah sampai"

Kim Taehyung tersentak ketika ia mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh supir yang sedari tadi mengendarai mobil mewah miliknya itu. Kim Taehyung menolehkan wajahnya ke samping dan ia bisa menemukan rumah megah berarsitektur Eropa yang sangat mencolok dibandingkan rumah – rumah lain yang ada disana.

Kim Taehyung tersenyum miring. Rumah itu tak lagi menjadi tempat baginya untuk pulang

"Dad..."

Suara mencicit yang keluar dari mulut Kim Daisy membuat Kim Taehyung mengahlihkan pandangannya dari rumah tempat dirinya dilahirkan itu. Saat kedua netra hitam Kim Taehyung menatap Kim Daisy, pria itu bisa menemukan raut wajah khawatir dan gugup di wajah putri kecilnya itu

"Tak apa – apa, semuanya akan baik – baik saja. Kau hanya perlu percaya pada daddy" ucap Kim Taehyung sembari tersenyum yang dibalas dengan sebuah anggukan kaku dari Kim Daisy

Ayah dan putri itu pun akhirnya turun dari mobil tersebut, sang ayah nampak menggenggam erat tangan putrinya, bahkan saat mereka sudah memasuki rumah megah itu pun, sang ayah masih menggenggam erat tangan putrinya, seolah – olah ia tak ingin putrinya itu menjauh dari dirinya

"Ma..." sapa Kim Taehyung dingin saat ia melihat Ibunya sudah duduk di ruang tamu keluarga itu sembari melayangkan tatapan tak sukanya pada Kim Taehyung serta gadis kecil yang ada disamping pria itu

Sungguh, jika saja Kim Taehyung tak di didik sejak kecil untuk menghormati orang tua, pasti pria itu tak akan mau repot – repot memberikan salam kepada ibunya, walaupun hal itu terdengar tak sopan sama sekali

"Selamat malam, grand ma" ucap Kim Daisy dengan suaranya yang sudah bergetar takut

Ibu Kim Taehyung langsung menunjukkan wajah masamnya ketika ia mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut gadis kecil yang ada disamping putranya

"Sudah berapa kali kukatakan, aku bukan grand---

"Ma!" sentak Kim Taehyung dengan nada suaranya yang sudah meninggi

Sentakan Kim Taehyung itu berhasil membuat ibu Kim Taehyung menghentikan kalimatnya yang belum selesai diucapkannya. Wanita paruh baya itu melempar tatapan tak bersahabatnya kepada putra semata wayangnya itu

"Kami datang kesini bukan untuk bertengkar. Kumohon, tolong jangan buat keributan lagi" ucap Kim Taehyung dengan nada suaranya yang sudah menetral kembali. Pria itu bertindak seolah – olah ia tak pernah marah kepada ibunya itu

Ibu Kim Taehyung mendengus kesal sembari bangkit dari duduknya. Tanpa mengatakan apapun, wanita paruh baya itu melangkahkan kakinya masuk ke ruang makan rumah megah itu. Lagi, lagi, Kim Taehyung hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar ketika ia melihat sikap ibunya itu

Ibunya itu sudah memiliki usia yang jauh lebih tua daripada Kim Taehyung, tapi kenapa ibunya itu tak bisa bersikap dewasa sedetikpun?

"Dad, bagaimana ini?" tanya Kim Daisy takut – takut sembari menatap Kim Taehyung yang berdiri tegak di sampingnya

"Semuanya akan baik – baik saja. Kau hanya perlu menjaga sikap, kau ingat, eumh?" ucap Kim Taehyung lembut sembari melemparkan senyuman lembutnya kepada Kim Daisy

Kim Daisy hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dengan gerakan tak bersemangat, gadis kecil itu melangkahkan kakinya mengikuti Kim Taehyung ke ruang makan keluarga itu. Di ruang keluarga itu, Kim Daisy bisa mendapati ayah dan ibu Kim Taehyung sudah duduk manis di tempatnya masing – masing... ah... jangan lupakan juga tunangan Kim Taehyung yang sudah berada disana

Rasa takut dan gugup berlomba – lomba memenuhi Kim Daisy.

"Ayo duduk..." ucap Kim Taehyung lembut sesaat setelah pria itu menarik kursi untuk Kim Daisy yang berada tepat disampingnya

Tanpa mengatakan apapun, Kim Daisy langsung menghempaskan bokongnya di atas kursi kayu itu.

"Ck! Tak tau sopan santun" cibir Ibu Kim Taehyung saat ia melihat Kim Daisy sudah duduk di kursinya

"Ma!" sentak Kim Taehyung lagi sembari menatap tajam ibunya

"Bela saja terus anak itu sampai ia memiliki darahmu"

Ice Cream Cake [VJOY] [#RV1] (REPUBLISH)Where stories live. Discover now