Bab 20.1 Pengangguran

493 125 11
                                    

Park Sooyoung menyemprot bunga gantung yang menghiasi rumahnya dengan gerakan ceria. Mulut wanita itu tak henti – hentinya mengeluarkan senandung – senandung kecil, wanita itu juga menghentak – hentakan kecil tubuhnya mengikuti irama lagu yang berasal dari earphone yang saat ini menyumbat telinganya

Ah... Inilah rasanya menjadi penggaguran

Park Sooyoung tak perlu takutlah bangun terlambat, wanita itu juga tak perlu repot – repot memikirkan menu makanan murah yang akan disantapnya, namun meskipun begitu, Park Sooyoung tetap merasa tak enak hati dengan keluarganya

Pagi – pagi sekali, adiknya, Park Minji pasti sudah bangun dan menyiapkan sarapan, sedangkan ibunya membantu ayahnya bersiap – siap bekerja. Setelah itu, Park Minji akan berangkat sekolah, ayahnya bekerja di tempat proyek pembangunan dan ibunya akan berangkat untuk bekerja part time di tempat konveksi

Hah.

Park Sooyoung menghela nafasnya dengan kasar. Bagaimana jika keluarganya tau bahwa Park Sooyoung kembali ke Jeju dengan konsekuensi dirinya akan dipecat? Sungguh, Park Sooyoung tak bisa membayangkan wajah marah dan kecewa yang mungkin akan ditunjukkan oleh keluarganya.

Sekarang, Park Sooyoung harus memutar otaknya dengan baik. Park Sooyoung saat ini tak ada ubahnya seperti seseorang yang berada di tengah jurang, Park Sooyoung harus menyiapkan semuanya dengan baik karena wanita itu tak tau, kapan perusahaan Qimu akan mengirim surat pemecatan menuju ke alamat surelnya.

Baiklah, sudah diputuskan!

Park Sooyoung akan mencari pekerjaan di Jeju! Park Sooyoung akan menggunakan pengalaman bekerjanya di perusahaan Qimu.

"Baiklah, mulai besok, aku akan mencari pekerjaan!" ucap Park Sooyoung teguh

Setelah selesai menyirami seluruh bunga gantung itu, Park Sooyoung pun melangkahkan kedua kakinya untuk masuk kembali ke dalam rumahnya.

Dengan langkah ringan, Park Sooyoung berjalan menuju ke kamarnya. Karena besok ia akan mulai berkeliling Jeju untuk mencari pekerjaan, sekarang, penting bagi Park Sooyoung untuk mengecek daftar perusahaan – perusahaan yang mungkin sedang membuka lowongan pekerjaan.

"Park Sooyoung, kau pasti akan mendapatkan pekerjaan! Kau harus yakin!" ucap Park Sooyoung untuk menyemangati dirinya sendiri.

Park Sooyoung kemudian mengambil laptopnya yang masih terbungkus rapi di dalam sebuah tas berwarna hitam. Dengan gerakan semangat, Park Sooyoung membawa laptop itu ke atas tempat tidurnya.

Jari jemari lentik milik Park Sooyoung bergerak dengan lincahnya di atas papan keyboard laptopnya itu. Wanita itu mencari daftar lowongan pekerjaan yang sedang dibuka di seluruh penjuru Pulau Jeju. Saat mata wanita itu menangkap pemberitahuan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, wanita itu langsung mencatat nama perusahaan dan alamat perusahaan tersebut di dalam aplikasi notes yang ada di ponselnya

Park Sooyoung terlihat sangat larut dalam kegiatannya. Wanita itu terus mencari, mencari dan mencari hingga ia tak sadar jika adik perempuannya sudah masuk menyelinap ke dalam kamarnya

"Lowongan pekerjaan?"

Deg

Rasanya, Park Sooyoung seperti hendak dijemput oleh Malaikat Maut saat ia mendengar suara adiknya tepat di samping teliganya

Bugh!

Tanpa pikir panjang, Park Sooyoung langsung menutup laptopnya dengan cepat sehingga menimbulkan suara tubrukan yang membuat adik perempuannya terkejut

"Kenapa kakak menutupnya seperti itu? Kalau nanti rusak, bagaimana?" tanya Park Minji khawatir sembari menatap laptop milik Park Sooyoung yang sudah dijauhkan oleh wanita itu dari jangkauan Park Minji

Ice Cream Cake [VJOY] [#RV1] (REPUBLISH)Where stories live. Discover now