Bab 19.1 Aku Pulang

523 123 13
                                    

Park Sooyoung memejamkan matanya rapat – rapat, wanita itu menarik nafasnya dalam – dalam dan menikmati sensasi angin sepoi – sepoi Pulau Jeju yang sangat dirindukannya. Tangan lentik Park Sooyoung begerak untuk meremas lembut gagang besi dari koper kecilnya.

Akhirnya, setelah Park Sooyoung berjuang keras membanting tulang di kota Seoul, wanita itu dapat kembali juga ke Pulau Jeju, tempat dimana ia lahir dan tumbuh.

Park Sooyoung membuka matanya dan ia bisa melihat banyak orang sedang berlalu lalang di hadapannya, namun nampaknya tak satupun dari orang – orang itu yang merasa penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh Park Sooyoung. Semua orang yang berada disana nampaknya sibuk untuk mengurus kepergian mereka masing – masing.

Senyum tipis menghiasi wajah cantik Park Sooyoung ketika ia kembali menginjakkan kakinya di bandara ini, Bandar Udara Internasional Jeju. Terakhir kali ia berada disini adalah 2 tahun yang lalu. Masih segar di kepala Park Sooyoung ingatan tentang keluarga kecilnya yang mengantarnya dengan perasaan campur aduk ke bandara ini.

Park Sooyoung ingat, ibunya dan adik perempuannya, Park Minji, menangis tersedu – sedu dan tak mau melepaskan pelukan terakhir mereka pada Park Sooyoung, sedangkan ayah Park Sooyoung malah memilih untuk menebalkan wajahnya dan tak mau menemui putri sulungnya itu. Well... Park Sooyoung memaklumi hal itu, mengingat bagaimana ayahnya sangat menentang keputusan Park Sooyoung untuk mengadu nasib ke kota Seoul

"Ah... aku sangat merindukan rumah. Apa mereka akan terkejut dengan kepulanganku ini?" tanya Park Sooyoung pada dirinya sendiri sembari tersenyum geli

Dengan langkah ringan namun penuh semangat, Park Sooyoung melangkahkan kedua kaki jenjangnya menuju ke luar dari area bandara itu. Sesampainya di luar bandara, Park Sooyoung dengan mudahnya bisa menemukan taxi yang masih belum di sewa. Sepertinya, Dewi Fortuna pun sangat menyukai kedatangan Park Sooyoung ke kota kelahirannya ini.

Selama Park Sooyoung berada di perjalanan menuju ke rumahnya, wanita itu tak henti – hentinya menebak – nebak berbagai macam ekspresi yang mungkin akan ditampilkan oleh wajah ayahnya, ibunya, adiknya bahkan mungkin... tetanggannya

Oh, God! Rasanya Park Sooyoung semakin tak sabar untuk kembali ke rumah tempat dirinya dibesarkan itu!

Sangking semangatnya, Park Sooyoung merasa bahwa perjalanannya kali ini tidak terlalu menguras tenaga. Walaupun wanita itu pergi mendadak tanpa memberitahu siapapun, termasuk perusahaan, namun wanita itu tetap bisa menikmati perjalanannya nanti.

Soal perusahaan... sepertinya akan lebih baik jika Park Sooyoung dipecat oleh Mam Kwon Boa karena ketidakhadiran Park Sooyoung hingga beberapa hari kedepan. Jika Park Sooyoung dipecat dari sana, Park Sooyoung akan memantapkan hatinya untuk bekerja di Pulau Jeju

Sepertinya, Pulau Jeju terdengar tak begitu buruk bagi Park Sooyoung yang sudah memiliki pengalaman 2 tahun bekerja di salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan. Selain itu... hanya dengan cara ini, Park Sooyoung bisa melupakan atasan gilanya itu.

Aish! Lagi, lagi Park Sooyoung memikirkan pria penggila wanita itu!

"Nona, kita sudah sampai"

Park Sooyoung tersentak dari gelutan pikirannya ketika ia mendengar kalimat itu. Park Sooyoung menolehkan wajahnya ke samping dan ia mendapati sebuah rumah kecil yang terlihat sangat nyaman dari balik kaca jendela mobil taxi itu

Sebuah senyum bahagia menghiasi wajah cantik milik Park Sooyoung ketika ia mendapati ibunya tengah sibuk menyirami bunga – bunga yang sengaja ditanamnya untuk memperindah rumah mereka itu.

"Terimakasih, tuan" ucap Park Sooyoung sembari mengulurkan tangannya untuk memberikan beberapa lembar uang kepada supir taxi yang terlihat sudah mulai berumur tersebut

Ice Cream Cake [VJOY] [#RV1] (REPUBLISH)Where stories live. Discover now