Part 40. Kebahagiaan

Start from the beginning
                                    

Darren menatap tak suka pada pria yang sudah lenyap menjadi abu itu. "Tentu saja aku tidak akan membuatnya menangis. Dia mateku, istriku, belahan jiwaku. Selama aku hidup, aku akan membuatnya menjadi perempuan yang paling bahagia di dunia."

****

Devi menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

Tangannya mulai mengambil hp dan berselancar ke google.

Ia tengah mengepoi universitas yang akan di masukinya beberapa bulan lagi.

Ah, rasanya dia tidak sabar untuk segera menjadi mahasiswi lalu lulus dan menjadi designer terkenal yang gaunnya diimpi-impikan oleh seluruh orang dipenjuru dunia.

"Oh my!! Andai aja nanti khayalanku menjadi designer terkenal menjadi nyata. Pasti akan sangat menyenangkan jika hal itu terjadi." Gemasnya.

"Pasti khayalanmu akan menjadi nyata, gadis kecil."

Devi sontak terduduk dan menatap pria yang berdiri tak jauh darinya dengan tatapan tidak percaya. "Kenapa om bisa ada di sini?!!"

Darren tersenyum manis sembari berjalan mendekat. "Tentu saja untuk membawamu pulang, gadis kecilku. Kamu sudah terlalu lama pergi dari sisiku dan aku takut kamu akan melupakan rumahmu yang sebenarnya."

Devi melemparkan hp yang dipegangnya ke arah Darren. "Jangan mendekat!! Aku tidak ingin pulang bersamamu!! Om jahat!!"

Darren menyeringai dan membawa Devi ke dalam gendongannya dalam sekejap mata. "Aku tidak peduli! Sudah cukup main kabur-kaburannya!" Lalu pria itu langsung kembali ke kerajaan menggunakan kekuatannya.

Devi meronta-ronta kesal karena tidak terima dibawa ke kerajaan kembali. Dia tidak ingin tinggal bersama Darren yang mesum.

"Om!!! Aku gak mau tinggal di sini!! Aku mau pulang!!"

Devi menjerit kaget kala tubuhnya dilempar ke kasur. Semakin menjerit kaget kala Darren menindih tubuh mungilnya.

"Jangan berontak lagi, gadis kecilku. Mulai sekarang kamu akan tinggal di sini lagi, di tempatmu yang sebenarnya. Sudah cukup bukan main kabur-kaburannya? Rasa kesalmu pasti sudah hilang kan atas apa yang kulakukan beberapa bulan yang lalu?"

Devi mendorong tubuh Darren kesal tapi usahanya sia-sia. Kekuatan Darren terlalu besar.

Mendengar tawa Darren, Devi menghentikan aksi mendorongnya sembari bersidekap dada dan membuang pandangan ke arah lain. "Om menyebalkan." Umpatnya.

Darren semakin tertawa kencang. Dipegangnya dagu Devi dengan lembut dan mengarahkan padanya. "Sudah menyerah mendorongku, hm?"

Gadis itu tidak menjawab. Hanya menatap Darren kesal.

Darren mengelus pipi Devi pelan. Tatapannya terlihat penuh cinta dan kelembutan. "Aku tidak akan meminta maaf karena sudah menandaimu tanpa persetujuanmu karena aku terlalu takut kehilanganmu, gadis kecil. Kamu tahu kan? Aku sangat mencintaimu, lebih daripada mencintai diriku sendiri. Aku mau kita selalu bersama-sama sampai tua nanti. Aku ingin menjagamu hingga akhir hayatku. Aku ingin membahagiakanmu. Dan aku ingin kita hidup damai dan saling berdampingan tanpa gangguan pihak lain. Aku ingin hanya ada kamu, aku, dan anak-anak kita kelak. Kamu mau kan hidup bersamaku sampai akhir hayat nanti?"

Gadis cantik itu menarik nafas dalam-dalam. Iris coklat madunya menatap Darren lekat. Kembali menarik nafas dalam-dalam dan mulai berbicara. "Sebenarnya setelah aku pergi dari sini, aku mulai merasakan ada sesuatu yang kosong dalam hatiku. Aku sadar, yang kurasakan waktu itu hanya lah kekesalan bukan kekecewaan. Aku sadar, aku telah jatuh cinta denganmu. Kamu membuatku merasakan apa itu kehangatan. Kamu membuatku merasakan bagaimana rasanya dicintai dengan setulus hati. Dan aku sadar, aku selalu ingin berada di dekatmu. Dan yah, aku mau hidup bersamamu sampai akhir hayat nanti."

Perasaan bahagia membuncah dari keduanya. Rasa resah dan gelisah yang dirasakan menguap begitu saja. Menjauhkan semua rasa gengsi dan memutuskan saling percaya.

Bibir keduanya bertemu dan saling memagut lembut, menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang mereka lewat sana.

Harapan mereka sederhana; semoga di masa depan tidak ada yang menganggu kehidupan mereka dan anak-anak mereka kelak.

-END-

A/N:

Haii..

Aku mau curhat di akhir cerita ini. Aku harap ada yang baca.

Rasanya aku sangat bahagia rasanya kalian selalu aktif vote dan komentar di cerita ini dari awal sampai akhir.

Meskipun pembacanya sedikit, kalian tuh pandai menghargai gitu loh🥺 terhura aku.

Merasa sangat bersyukur bisa bertemu kalian semua di cerita ini.

Ah ya, kenalin, namaku Firza Lufita Listi. Umur 18 th. Asal Sumbar. Hobiku menulis dan haluin memiliki salah satu cogan yg bucin kyk Darren🤣

Salken buat kalian semua.

Nama kalian siapa nih?

Umur berapa?

Asal darimana?

Hobi kalian apa?

Btw,

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

Maaf gak bisa balas satu-satu komenan kalian, tapi aku baca kok semua komenannya🤭

Ehm, Kalian tahu gak sih?

Ini rekor tercepat aku menamatkan sebuah cerita dengan jumlah 40 part.

Cerita ini ditulis 2 Januari 2021 (berawal dari iseng doang)

Dan

Selesai ditulis pada 12 februari 2021.

Ya, emang udah kutulis selesai pada tgl 12 itu tp belum kurevisi //ehe

Selanjutnya, jawab pertanyaan dibawah yaww

1. Apa yang membuat kalian betah di cerita ini?

2. Lebih suka membaca pas Author POV atau Devi POV? Alasannya apa?

3. Tokoh yang paling kalian sukai dan alasannya?

4. Merasa terhibur gak sih pas bacanya?

5. Apa yang paling kalian sukai dalam cerita ini?

6. Apa yang kalian sukai dari aku (author)?🤣

7. Sudah baca The Demon's Mate? (Cerita Lily dan Arthur)

8. Ada cowok gak yang baca cerita ini? (Kepo aja:v)

9. Ada yang mau extra part???? Kalau iya, tentang apa?

Jangan lupa follow firza532 dan temui cerita menarik lainnya(. ❛ ᴗ ❛.)

Queen Of WerewolfWhere stories live. Discover now