Part 18. Protect

18.1K 2.8K 613
                                    

Author POV

Happ!!

Tubuh mungil Devi di tangkap oleh Darren sehingga mereka terduduk di lantai mall yang dingin.

Meski tubuhnya terasa sakit karena ditimpa oleh tubuh Devi, Darren tidak peduli. Yang dia pedulikan sekarang hanya lah Devi. "Kamu tidak kenapa-napa 'kan, gadis kecil?" Tanyanya panik sembari menatap seluruh tubuh Devi cemas.

Jauh di dalam sana, dia sedang menahan amarah. Sekuat tenaga dia menahan wolfnya agar tidak keluar untuk menguasai tubuhnya dan berakhir memporak-porandakan mall ini.

"Seperti yang kamu lihat, aku tidak kenapa-napa. Tapi, aku tidak dapat membayangkan apa yang terjadi jika saja kamu tidak menyambut ku, sudah pasti otakku akan berceceran di lantai karena ulah Putri." Isak Devi tiba-tiba dan menyembunyikan wajahnya di leher Darren.

"Jangan menangis. Tunggu sebentar di sini, aku akan memberikan dia pelajaran." Geramnya.

Devi melepaskan pelukannya dengan raut wajah tidak rela.

Darren menghapus air mata Devi lembut. "Aku akan memberikan pelajaran untuk orang yang sudah berani menyakitimu. Kamu pergilah bersama Leon terlebih dulu ke mobil."

Ucapan tegas Darren membuat Devi menurut. Dia tahu pria itu sedang menahan amarah karena raut wajah yang sangat berbeda dari biasanya. Jadi, daripada kena amuk, Devi memilih minggat.

Setelah Devi pergi bersama Leon, Darren menoleh ke atas. Bibirnya menyunggingkan senyuman sinis melihat Putri menatapnya dengan tatapan takut.

Darren meloncat ke atas hingga berada di belakang Putri.

Putri berbalik dengan cepat merasakan aura intimidasi kuat di belakangnya.

Tertunduk takut dan meminta maaf dengan suara bergetar.

"Aku tidak sengaja mendorongnya ke bawah, kak." Ujarnya mencari pembelaan untuk diri sendiri.

Darren semakin merasa marah mendengar elakan Putri. Dicekiknya leher Putri dengan kuat sehingga tubuh kecil Putri terangkat ke atas.

"Beraninya kau menyakiti mateku, sialan!! Akan kuhancurkan kamu!!" Geramnya marah.

Putri menangis ketakutan. "Maaf, kak. Putri tidak sengaja."

Darren semakin menguatkan cekikannya sebelum melemparkan tubuh Putri kuat.

Senyuman sinis tersungging di bibirnya ketika melihat Putri berganti wujud dengan wolf.

Tanpa mengubah wujudnya, Darren berjalan cepat dan mencengkram leher Putri lalu melemparkannya ke bawah hingga lolongan kesakitan Putri terdengar.

Darren benar-benar marah melihat matenya disakiti di depan matanya sendiri.

Wolf Darren mengambil alih sebagain kesadaran pria itu.

Tidak cukup melihat Putri yang melolong kesakitan, Darren melompat ke lantai bawah dan mendarat tepat di tubuh Putri sehingga gadis itu semakin menjerit kesakitan.

Tulangnya terasa remuk menahan berat tubuh Darren.

"Dengarkan aku semuanya!!"

Semua perhatian tertuju pada lelaki kejam itu. Mereka sangat ketakutan melihat pria itu.

"Aku Alpha Darren tidak akan segan-segan membunuh kalian dengan sadis jika kalian berani menyakiti mateku, Devia Alexander."

Semua orang di sana terkejut dan saling berbisik.

Mereka sangat tidak menyangka gadis yang mereka cap hina itu mate seorang raja kaum mereka.

"Ingat ucapanku jika tidak ingin kematian menghampiri kalian dengan cepat!!" Tukasnya dengan nada mengerikan.

Queen Of WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang