"Udah apa Kez jadi cewek tuh gausah batu" kata Zevan.


"Yeeee suka-suka gue lah" kata gue sambil mengusap-usap tangan gue yang mulai memerah karna pegangan Zevan.


"Kez, ini udah malem. Ikut Zevan aja gih. Apa lo mau gue yang anter?" Kata Dimas kemudian.


Dengan cepat gue melirik Angel yang tatapannya datar. "Oh engga-engga makasih, mending gue pulang sendiri aja" 


"Ini udah malem Stone Girl" celetuk Zevan.


"Biarin kek elah. Lebay amatsi" 


"Nanti lo dibegal tau rasa Kez," sekarang Angel.


"Gel, stop" gue memberhentikan omongan Angel daripada semakin menjadi.


"Tukan takut, udahdehyuk. Have Fun kalian berduaa!" Kata Zevan sambil kembali memegang pergelangan tangan gue tapi lebih lembut dan menariknya agar gue mengikutinya.


Mau gamau ya gue harus ikut.


Dimobil keadaan canggung, tapi tiba-tiba Zevan memecah kesunyian.


"Kez, bisa gak sih kita gak kaya gini?"


"Kaya gini apaan maksud lo?"


"Ya lo jangan jutek dan dingin ke gue kayak gini"


"Lah bodo" 


"Kezia, kita ini partner. Harus akur"


"Kalo gue gamau?"


"Yaa lo harus mau"


"Ya gue gamau. Gimana dong? Gue tuh udah benci sama lo dari pertama kita ketemu tauga"


Zevan mendesah frustasi dan membanting stir ke tepi jalan, sekarang kita ada di pinggir jalan. "gini aja deh sekarang. Karna kita Partner, gue mau lo sama gue akur. Gue gamau disaat kita lagi ngerjain project bareng suasana diantara kita gak kondusif trus hasil kita gak maksimal. Untuk sementara lupain masalah pribadi yang ada diantara kita, kekeselan lo atau mungkin bahkaan kebencian lo sama gue. Lupain masalah pertemuan pertama kita, masalah di Line. Kalo lo ngerasa gue yang salah, oke oke gue minta maaf. Tapi please sekarang kita bener-bener jadi partner yang baik. Tunjukin kinerja kita masing-masing. Gue mau orang-orang tau kalo kita tuh Best Partner di TIS. Selepas masa jabatan kita jadi partner as Ketua Osis dan Wakilnya, lo boleh benci gue semau lo. Gimana?"


seketika gue menganga. Gue gapercaya Zevan ngomong kaya gini. Gila gila.


STOP. BACK TO EARTH KEZIA.


"Oke, gue setuju" kata gue mengalihkan pandangan.


"Yesh!" Zevan kayaknya gak terlalu engeh sama warna muka gue sekarang dan terlalu bersemangat.


"Yaudah jalan lagi, gue udah ditungguin" 


"Okee. Kita caw sekarang" ucap Zevan langsung.


Zevan pun menancap gas dan segera pergi dari pinggir jalan.


A/N:


Hai pembacaku, maafkan segala keoon-an gue memakai watty ya. Gue masih tergolong anak baru. Jd bener2 ancur bgt. Apalagi yg KDE itu gue gatau kenapa yg kepost kosong begitu-_,-

Ohya!!!! Gue udah selesai UN nihbro semua, doakan nem-ku tinggi setinggi langit ya bro.. Aamiin:)



Bestie BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang