Ice Cream

28 19 55
                                    

Kau memiliki banyak kata yang masih menjadi misteri, mustahil aku bisa memahami dalam sekejap.

***

Motornya sudah berada didepan perumahan milik Felis, gadis itu memberikan helm yang dipakainya tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih, membuat Rey menyunggingkan senyum tipis di sudut bibir. Biarin, dia makhluk dingin kaya es. Wajar kalo pelit senyum.

"Gue balik ya" ucap Rey.

"Gak mau mampir dulu?" tanya Felis.

Rey menatap Felis sekilas, "Gak, nanti ketemu lagi" ujarnya lalu memutar arah motornya.

"Jangan lupa mandi makan, nanti jam 7 gue jemput" ucap Rey kala menjauh.

***

Rey melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 4:25, cowok itu langsung membanting tubuhnya ke sofa. Sesekali ia melamun hingga tak sadar ada pesan masuk dari handphonenya.

Cling!

Cewek Rese

|Hai orang nyebelin, buruan mandi! Trus kesini deh
|Gue butuh perlindungan lo!

Rey menyergit, gadis itu kenapa? Lalu terlintas dipikirannya, yang tidak-tidak bakal terjadi pada dia. Rey langsung bangkit dan bergegas bersiap diri.

Cukup lima menit, ia sudah selesai mandi dan berpakaian rapi. Rey menyaut kunci motor yang berada diatas meja dan segera bergegas kerumah gadis itu.

***

Ting Tong, Ting Tong

Bel itu berbunyi membuat suaranya menguar keseluruh ruang rumah tersebut secara terus menerus. Ia memoncongkan bibir kala mendengarnya, tidak bisa santai apa?. Ia berjalan gontai mendekati arah pintu dan membukanya.

Hap

Orang yang berada di luar pintu langsung memeluknya. Ia sedikit tersentak dan mencoba menyeimbangkan badannya agar tidak jatuh.

"Lepas ihh" ia menepuk-nepuk punggung orang itu, memintanya agar melepaskan pelukannya.

"Lo gapapa? ada yang nyakitin lo lagi? mana yang luka, mana yang sakit, parah gak?" cowok itu panik, ia memegang wajah orang yang di dalam rumah. Membolak-balikan wajah orang itu, membuat orang itu menahan tangannya. Melihat cowok itu dengan tatapan yang malas.

"Apaan sih," risih gadis itu. "Lo gila apa kesambet sih Rey?"

Cowok dengan nama Rey itu menatap wajah Felis yang berada diambang pintu bersama dengan dirinya. Yap, Rey sudah berada dirumah gadis itu. Wajah Rey menampakkan resah pada gadis di depannya.

"Lah katanya lo butuh pertolongan? trus gimana ada yang luka atau sakit? dibagian mana aja?" cerocos Rey. Baru kali ini cowok itu bersikap panik banget terhadap seseorang. Felis malah tertawa dengan dia, sepanik itukah Rey pada dirinya.

"Ngapain ketawa?" Rey mengangkat satu alis keatas.

"Ya abisnya lo lucu, dateng-dateng langsung meluk gue dan panik. Kenapa sih lo?" tanya Felis heran.

"Gue dateng karena lo tadi—" Rey menggantung ucapannya lalu menatap Felis datar, "Ck, lo butuh perlindungan gue buat apaan sih"

"Emm...gue butuh perlindungan lo buat nganterin gue beli eskrim" ucap Felis.

"Gak, gue bukan supir lo" balas Rey dengan sinis.

"Bukan gue yang bilang ya, ayok deh anterin gue"

Reyhan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang