11 | Temaram

5.7K 1.1K 91
                                    

Now Playing
Tokyo Drift - Teriyaki Boyz

Kalau takut sama 'mereka', cobalah hadapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau takut sama 'mereka', cobalah hadapi. Jangan sok-sok takut.

_Scary Beauty_

-----o0o-----

Pikiranku masih tercampur aduk akibat kemunculan Wati. Tentu aku kehilangan kata-kata. Hanya menanyakan siapa dia sebenarnya saja sungkan. Aku tidak takut hantu! Hanya saja, merasa terganggu. Kembali ku balikkan badan, Wati tidak ada di sana. Setelah sekian lama penantian, akhirnya bisa membuang nafas lega.

Aku menyenderkan badan ke tempat tidur, mencoba memejamkan mata tapi niat itu terpaksa diurung. Dia meniup pelan pipiku, tidak lama, Wati mengeluarkan suara gerungan, geram. Dia membawa tombak, bersiap menikam leherku. Mengapa harus aku dijadikan korban terror hantu cewek itu? Aku melepaskan tikaman, namun ia semakin erat mencekik leherku.

Aku tercekat, ditambah lagi suasana malam hening menyelimuti menciptakan suasana mencekam.

"L-lepas, W-w-Wat.. Sakit," ringkihku masih dalam cekikkannya.

Wati menguatkan cengkramannya.

Lana harus sampaikan balas dendam Wati kalau nggak mau mati.

Aku ternganga, wujud Wati berubah drastis. Wajahnya yang menyeramkan tergantikan oleh paras cantik dan.. mengenakan seragam sama dengan sekolahku. Wati bersekolah di sekolah itu juga? Mungkin Wati adalah siswi yang bunuh diri di toilet? Itu sungguhan? Aku kira, hanya omong kosong belaka.

Sekolah menutupi semua identitas Wati. Wati diklaim sebagai murid hilang karena adanya penculikan. Cepet balaskan dendam untuk Wati!

Sepanjang apapun Wati menjelaskan sisi gelap hidupnya, tidak akan masuk dalam pikiran. Lagian, buat apa Wati menceritakannya? Ah, atau bisa jadi, Wati adalah salah satu bentuk arwah penasaran.

Aku beranjak dari kamar tanpa ada niat balik lagi ke kamar. Setidaknya aku bergantung pada diri sendiri tanpa bantuan kalung darah pemberian Shania sekalipun.

"Kenapa masih keluyuran? Nggak baik loh tidur terlalu larut, apalagi kamu ini 'kan cewek," tegur cowok yang tengah berjalan di hadapanku. Aku terlonjak kaget.

Dia Rian.

Ternyata dia tidak jadi meninggalkan mess ini.

"Kak Rian? Kakak masih di sini? T-tadi di kamar ada han--eh maksud aku ada nyamuk. Boleh tuker kamar, nggak?" Aku tahu ini terbilang tidak sopan, sudah dikasih kamar gratis, masih cerewet. Tapi satu yang harus kau ketahui, aku merasa sangat terusik dengan Wati. Apalagi, hantu cewek itu mencengkram leherku sangat keras. Kalau saja tidak cepat dilepaskan, sudah dipastikan, aku akan mati bersamaan dengan cekikkan keras Wati.

SCARY BEAUTY [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang