27. | Angst

Mulai dari awal
                                    

" Ah! Benar! Kau biasanya memanggilnya 'Om mesum' kan? Tadi Sebastian bilang akan mengurus dia, " Sahut Lizzy.

" Ahh, benar, dia memang berbahaya, jangan dekati dirinya. "

" A-ada apa dengan nya, tuan Ciel? " Tanya kak Stanley.

" Kalian akan tahu sendiri. "

5 menit kemudian....

" Aaaihhhhh~~ Sebastian! Aku juga ingin gabung makan malam~~! Aku sangat kesepian akhir-akhir ini~~~~~!!! " Suaranya sangat menggema, semakin lama semakin jelas.

Kami semuanya langsung spontan melihat kearah sumber suara,
" Ada apa disana? " Tanya Carmen sambil celingak-celinguk.

Ternyata disana ada Sebastian dan lelaki freak tadi, ternyata dia belum diusir oleh Sebastian, ya? Kemudian dia langsung berhenti merengek saat melihat ku, tubuhnya berlari secepat kilat menuju kearah ku.

" Wa-wahh... Rambutmu benar-benar bersinar... Lihat lihat! Warna rambut ku dan milikmu hampir mirip, bukan? " Lelaki itu langsung mengambil rambutku dan rambutnya untuk perbandingan.

A-astaga, liat saja kukunya... Sangat panjang dan warna nya hitam...

" Hah? Apanya sama? Bukan kah rambut mu itu dekil? Lihat saja warna rambut mu sangat Butek*, " Sahut Ciel.

*keruh

" H-huhhh?!! Rambut indah ku ini.... Di hina... " Tiba tiba dia langsung murung, " Sepertinya Sieru benar... Rambut ku ini kotor... Huhuhu... "

" T-tidak, warna rambutmu bukan lah kotor, namun silver, sedangkan rambutku ini lebih condong kearah putih... " Jelas ku agar dia tidak salah paham.

" Sama saja, warna nya jelek, " Sahut ciel.

Astaga, bisakah Ciel berhenti memberi garam pada luka? Aku benar benar tidak bisa berkata-kata lagi...

" Eunghh.... " Ia sedih.

" Tapi, kenapa anaknya duke disini?? " Tiba tiba ia menoleh kearah ciel.

" Kukira kau tahu, " Ucap ciel.

" Hummm sebenarnya udah tau sihh... Tapi kan aku Kepo~~~ ".

H-hah? Kepo?

" Kenapa kau datang kesini? Apa ada yang ingin kau sampaikan? " Tanya ciel.

" Aku akan memberitahu kalian, tetapi tidak untuk sekarang~~~! Aku akan menunggu tamu mu pulang, " Ujarnya.

Ciel hanya menghela nafas berat. Kemudian lelaki itu merayu ciel agar memperbolehkan dirinya untuk makan malam bersama, karena ciel sedikit mengalah, ia mengizinkan nya.

Setelah makan malam selesai, Elizabeth, Carmen, Anet dan kak Stanley langsung pulang, menyisahkan aku, Ciel, Sebastian, Rose dan lelaki itu.

" Apa yang membuat mu datang kemari?? " Ucap Ciel tanpa basa-basi.

" Ahahahaha~ aku menemukan sesuatu yang sangat--ah bukan bukan, SAAAAAANGAAAAATTTTT spesial sekali!! Hahahaa~~".

" Ini berhubungan dengan tuan Duke, lho~~? "

" Ada apa dengan ayahku? Kenapa? " Tanyaku penasaran.

Jujur saja aku sedikit gugup jika mendengarkan sesuatu yang berhubungan dengan Daddy, aku takut jika terjadi sesuatu yang tidak baik tertimpa pada daddy.....

Protect Her. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang