13. Diskusi

177 36 2
                                    


.


.



.


.










Happy reading~
















Suara kipas angin mendominasi ruangan yang terbilang cukup minimalis namun penghuninya merasa nyaman karena selain ruangan itu rapi dan bersih, juga terletak di lantai dua yang beruntungnya jendela itu terlindungi bayangan pohon rindang sehingga meminimalisir sinar matahari yang menerpa langsung ke arah jendela.



Di ruangan itu sudah berpenghuni enam orang yang masing-masing sudah duduk di sofa depan meja kerja Johnny yang memang dipergunakan untuk tamu. Kenapa berenam? Karena dokter Kim ada keperluan dengan toilet sehingga mereka tidak memulai diskusi dulu tanpa dokter Kim. Iya, mereka semua dikumpulkan di ruangan Johnny untuk berdiskusi membahas tentang masalah kasus-kasus yang masih belum terselesaikan.



Keheningan menyelimuti makhluk yang berada disana. Doyoung dan Ten yang terkenal cerewet itupun hanya memilih diam sambil memainkan gawainya masing-masing supaya tidak terlalu bosan. Taeyong dengan keadaan yang bisa dibilang cukup kacau itu hanya menunduk menatap lantai entah apa yang menarik dengan lantai tersebut. Jaehyun sesekali meringis saat handuk yang berbalut es batu itu menyentuh permukaan kulitnya yang memar. Ia pun sebelumnya sudah membersihkan bagian badannya yang lecet-lecet itu atas perintah Johnny. Taeyong? Entahlah pria itu tidak banyak bicara lagi saat Johnny menyeret mereka berdua ke ruangan miliknya. Mungkin moodnya masih buruk jadi ia enggan untuk berbicara sementara waktu.



Yuta yang duduk diantara Johnny dan Jaehyun pun asyik dengan ponselnya juga, melupakan fakta bahwa ponselnya ditendang oleh Ten beberapa menit yang lalu. Sedangkan Johnny, ia sibuk membolak-balikkan map yang dokter Kim berikan di ruangan laboratorium tadi. Sesekali ia melirik ke arah penghuni lain selain dirinya di ruangan itu yang masih betah dengan kegiatannya masing-masing. Johnny pun menghela nafas dan meletakkan map tersebut ke atas meja yang berada di depannya bersamaan dengan pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan dokter Kim yang sudah selesai dengan urusannya. Ia langsung duduk bergabung disamping Taeyong.



"Ekhem, bisa kita mulai?" Kata Johnny membuka pembicaraan. Semua penghuni disana langsung memusatkan fokusnya pada satu orang.



"Jadi begini, alasan mengapa aku mengumpulkan kalian disini ialah karena ada beberapa hal penting yang harus aku sampaikan pada kalian semua." Ucap Johnny memulai.



"Untuk kasus yang kita tangani sebelumnya kalian pasti sudah tahu siapa pelakunya kan? Dan kalian juga tahu kalau menangkap 'mereka' tidaklah mudah, dan hasil laboratorium pun tidak banyak membantu." Jeda sebentar untuk Johnny mengambil nafas. Ia menatap lekat satu-satu rekan timnya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.



"Maka aku dan dokter Kim akan mengajukan usulan kepada atasan supaya kita diberi fokus untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan 'mereka' saja. Sisanya akan aku serahkan kepada tim lain yang juga menangani bagian yang sama dengan kita."



"Mungkin mereka tidak tahu pasti apa kesulitan kita sehingga penyelidikan kita terbilang cukup lama dibanding mereka yang menangani kasus biasa. Mungkin ini agak sulit menjelaskan hal ini dengan atasan mengingat beliau juga hanyalah manusia biasa, tidak seperti kita--"



"Aku akan bantu berbicara dengan atasan." Sahut Ten setelah sepersekian menit tidak membuka suara.



"Aku memang tidak seperti kalian, tetapi aku sudah lama bersama kalian yang tentu saja aku paham apa yang kalian rasakan. Jadi izinkan aku membantu walaupun tidak terlalu banyak." Ucap Ten sambil bangkit dan membungkukkan badannya.



Asterisk 2 || NCT WayV✓Where stories live. Discover now