24. A Finance

120 31 4
                                    





.

.


.














Happy reading~












Grek

Suara kaca jendela dibuka oleh si pemilik kamar itu. Ia menaikkan tudung hoodie abu-abunya dan memasukkan sesuatu ke saku hoodie nya, setelah itu ia melompat dari atas jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Mendarat mulus di semak-semak dibawahnya dan dilanjutkan melompati pagar rumah setinggi dua meter itu dengan mudahnya, kemudian ia berlari dengan kecepatan yang tidak bisa dikatakan normal.

Tidak butuh waktu yang lama ia telah sampai pada tempat yang ia tuju. Sebuah rumah minimalis berlantai dua yang terlihat sudah sepi karena ini masih pukul dua dini hari. Tentu pemiliknya sudah berada di kamarnya.

Ia mengitari rumah bercat putih itu dan sampai di bawah balkon kamar si pemilik rumah itu. Matanya menjelajah ke sekitar tempatnya berdiri dan netranya melihat sebuah pohon mangga yang cukup tinggi berjarak sekitar tiga meter dari balkon tersebut.

Tanpa berpikir panjang ia segera menaiki pohon tersebut dan dengan lihainya ia melompat dari pohon itu dan mendarat mulus di balkon kamar itu tanpa menimbulkan suara berlebih yang dapat membangunkan si pemilik rumah.

Mudah baginya untuk masuk ke dalam kamar si pemilik karena jendela balkon kamar itu tidaklah dikunci oleh pemiliknya. Ia masuk ke dalam kamar itu dan menyalakan saklar lampu sehingga dapat terlihat seonggok daging bergelung nyaman di dalam selimut tanpa menyadari ada tamu tak diundang yang dengan tidak sopannya masuk melalui jendela balkon kamarnya.

Si tamu tak diundang itupun mendekat ke arah pemilik kamar dan dengan hati-hati ia menarik selimut yang membungkus tubuhnya dan meletakkan selimut itu ke atas sofa di kamar itu. Dapat terlihat si pemilik kamar hanya menggunakan kaus lengan pendek dan celana pendek warna putih. Si tamu pun terkikik geli saat melihat si pemilik kamar mulai gelisah dalam tidurnya karena hawa dingin dari jendela balkon kamarnya yang terbuka.

"Ngh.."

Suara lenguhan keluar dari kedua belah bibir si pemilik kamar yang masih betah memejamkan matanya. Tidak dengan tangannya yang mencari-cari sumber kehangatannya yang tiba-tiba saja lenyap dari atas tubuhnya.

Si tamu pun hanya bisa menahan tawanya melihat hal itu, ia semakin gencar ingin menjahili pria pemilik kamar ini. Ia menyibak kaus yang pria itu kenakan dan menempelkan kedua telapak tangannya yang dingin ke permukaan kulit perut pria itu. Seketika pria itu pun terlonjak kaget karena tiba-tiba saja kulitnya sensitif tersentuh benda bersuhu rendah dan sedikit menggelitik perut telanjangnya itu. Ia pun segera menepis tangan kurang ajar itu dan perlahan membuka matanya guna melihat siapa pelaku yang dengan kurang ajarnya mengganggu acara tidur nyenyaknya. Ia sedikit mengernyit menyesuaikan cahaya yang menyeruak masuk ke dalam matanya.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah seorang pria tampan yang menyunggingkan senyum menyebalkan ke arahnya.

"KAU-"

Belum sempat ia mengeluarkan makian kepada pria kurang ajar itu, mulutnya sudah dibekap oleh tangan besar pria itu.

"Ssst.. tenanglah hyung, aku datang ke sini bukan untuk mencari perkara denganmu. Aku butuh bantuanmu hyung, ini penting."

Setelah dirasa pria itu mulai tenang, ia melepaskan tangannya yang membekap mulut mungil pria itu yang sekarang sedang menatap kesal ke arah si tamu.

Asterisk 2 || NCT WayV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang