London

517 17 0
                                    

Pertemuan merupakan awal dari taqdir yang entah akan membawa kita ke dalam kebahagiaan atau kesedihan.
Yang pasti, tidak ada yang sia-sia dari sebuah pertemuan.
Karena selalu ada rahasia di balik pertemuan.
Dan selalu ada alasan mengapa dua insan dipertemukan.
---

Seorang perempuan muda berusia 19 tahun tengah sibuk menata buku-buku tebal yang berserakan di meja. Memindahkan ke rak-rak kecil yang terpaku erat di dinding. Tangannya terus bekerja dengan tangkas sambil sesekali meneguk susu hangat yang terletak di meja komputer.

"Good morning, darling!" Seorang ibu-ibu berpakaian trendy dengan rambut pirang dan rok mini tiba-tiba masuk ke dalam apartemen tanpa permisi membawakan menu sarapan dalam nampan berteriak dengan suara melengking.

"Hello, Mis Britney. You look so good today!" Perempuan muda tersebut menyambut kedatangan Mis Britney dengan raut wajah yang teramat manis dan ramah sambil mengibas-ngibaskan tangan ke kerudung yang tergerai menutup dada, menghilangkan debu.

"Are you kidding me, dear. It's just my daily uniform. Cook every early morning, plating them, clean a kitchen, and this, send it to you." Mis Britney memasang muka melas.

Perempuan muda di hadapannya langsung merangkul pundak Mis Britney penuh kasih sayang.

"At least, you've been my parents here so I never feel alone."

"Hmm, my dear stop talking about that. Grab your breakfast and be a happiest girl ever after. I love you so!" Sambil mengusap-usap pipi Zulaikha.

"Could i hug you?" Ia merentangkan tangn.

"Anytime." Mis Britney menyambut.

"Oke dear, there are so many activities left. I have to go now. See you my sweety."

"See you Mis Britney!"
*

Rizqi_YZ: Selamat sore, manja!

Email yang baru saja masuk di layar komputer membuatnya tertawa kecil. Ia menghabiskan susu di gelas, mengambil sepotong buah pir kemudian mengetikkan balasan.

Rizqi_ZN: Masih pagi by the way

Rizqi_YZ: Di Masjid Agung udah adzan ashar anyway

Rizqi_ZN: Lah, emang lagi dimana

Rizqi_YZ: Kantor

Rizqi_ZN: Kok Masjid Agung?

Rizqi_YZ: Sengaja. Biar kamu kangen terus pulang kesini

Rizqi_ZN: ...

Senyumnya memudar membayangkan Masjid Agung, Pondok Ar Rayyan, dan rumah kesayangan. Ia menopang dagu memelototi layar komputer, membiarkan kursor berkedip-kedip enggan mengetik balasan.

"Darrr!" Seorang perempuan seusianya, mengenakan celana jeans hitam, kaos pendek hitam dibalut dengan cardigan setengah lengan bermotif bunga, dengan rambut ikal hitam nan panjang yang diikat mirip ekor kuda tiba-tiba masuk ke ruangan mengagetkan.

"Astaga Nayla." Dengan ekspresi kesal ia memukul lengan Nayla.

"Salah sendiri, ngelamun." Celetuk Nayla sambil merebahkan badan lepas ke kasur.

"Eh, Zu! Tadi kan aku pergi ke gereja. Terus aku doakan ayah sama bundamu, soalnya aku lihat status sosial mediamu kayaknya sedih banget cerita tentang mereka."

"Memangnya doamu sampai?"

"Emang kenapa ga sampai?"

"Kan kita berbeda keyakinan."

"Duh Zulaikha, bukannya kamu sering bilang kalau Tuhanmu itu Maha Esa. Aku kan berdoa ke Tuhan Yang Maha Esa itu."

"Tapi tetap saja kamu berdoanya di dalam gereja."

Yusuf & ZulaikhaWhere stories live. Discover now