Annara sempat mengerutkan keningnya. "Lu mau ngajak gue berantem disini?" Tanya Annara.

Aileen pun tertawa. "Nggak lah, orang gue cuma nanya." Sahut Aileen.

"Ann--" panggil Galang seraya membawa nampan berisikan dua mangkuk mie ayam.

"Nara," lanjut Galang.

Aileen pun menoleh dan mendapati Galang lah yang berdiri di sebelahnya sekarang. "Lo ngapain?" Tanya Aileen.

"Ha? Nggak, gu--" sahut Galang belum selesai.

Annara pun berdiri dan menarik tangan Galang. "Sini, Lang." Ajak Annara.

"Ha? Apaan? Gue mau ke si Jono dulu, dia udah nungguin." Ucap Galang seraya pergi meninggalkan Aileen dan Annara.

Annara mengerutkan keningnya. "Kenapa tuh orang?" Gumamnya.

Aileen tampak terdiam dan menatap Annara yang tengah menatap Galang pergi.

-----

Sejak kejadian di kantin, Aileen selalu terdiam. Bahkan Ranu dan Jeki pun sempat bingung melihat temannya yang banyak bicara itu kini seperti patung bernyawa.

Ranu menepuk bahu Aileen. "Lo kenapa sih, Leen. Dari tadi diem terus?" Tanya Ranu.

Aileen menghela nafasnya. "Gak tau." Sahut nya singkat.

"Soal Annara?" Tanya Jeki.

Lagi-lagi Aileen termenung. "Gak, Jek, Ran. Gue baik-baik aja." Sahut Aileen memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Lo mau kemana?" Tanya Jeki ketika melihat Aileen bangkit dari tempat duduknya.

"Bilangin ke guru, gue ijin." Ucap Aileen lalu pergi begitu saja.

Kakinya membawa Aileen menuju ruang UKS.

"A-A-Aileen?" Ucap gugup seorang gadis seraya terbelalak melihat Aileen datang.

Aileen sempat melirik. Lalu melanjutkan langkah ke ranjang UKS.

"Muka lo?" Tanya siswi tersebut.

Aileen menoleh dan membaca name tag siswi tersebut. Nabila Beatarisa.

"Sebentar, gue ambilin dulu teh anget buat lo." Sambung Nabila seraya pergi meninggalkan Aileen sendiri.

Tak lama, Nabila datang membawa segelas teh hangat lalu memberikan nya pada Aileen.

"Minum dulu." Titah nya.

Aileen pun duduk dan menerima teh hangat tersebut lalu meminumnya. "Makasih." Ucap Aileen.

Nabila pun mengangguk. "Mau gue ambilin obat gak?" Tanya Nabila seraya meletakkan tangannya di atas kening Aileen.

Aileen menepis tangan Nabila. "Gue gapapa." Ucap Aileen.

"Gue mau istirahat." Sambung Aileen, Nabila pun mengangguk dan pergi meninggalkan Aileen.

Aileen terbaring seraya menatap langit-langit. Andai lo kaya dia, Ann. Gue akan jadi laki-laki paling bahagia di dunia ini. Batin Aileen.

Aileen tertidur disana, dan tak terasa bel pulang pun berbunyi.

"Aileen? Bangun, udah bel pulang." Ucap Nabila seraya menepuk-nepuk pelan tangan Aileen.

AILEENOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz