Bab. 35

774 62 26
                                    






Selamat Membaca!!!!




Tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri dan pengendara lainnya Dito memacu mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi yang ada dipikirkannya saat ini hanya keadaan Rara. Semoga tidak terjadi sama persis yang dipikirkan saat ini.

Di tempat parkir Dito memarkirkan mobilnya dengan ugal-ugalan banyak orang yang menegurnya tapi dia abaikan dan terus tetap fokus satu tujuan. Keselamatan Rara.

Dengan langkah lebarnya Dito masuk ke lobi dan mulai menyusuri lorong rumah sakit ini dengan kekawatiran yang terus menghantuinya.

Banyak orang yang menatapnya dan bertanya-tanya dalam hatinya apa yang terjadi pada dirinya hingga tampak secemas itu.

Dari kejauhan mata Dito menangkap sosok beberapa pria berseragam polisi yang sedang berbincang-bincang. Ketegangan mulai menjalar ke seluruh tubuhnya saat langkahnya mulai terhenti dan semakin dekat dengan orang yang berprofesi menangani sebuah kasus kecelakan.

"Maaf Pak?"

Mereka serempak menoleh."Iya ada apa? Apa anda salah satu keluarga korban kecelakan tadi pagi?"

Enggak Rara belum meninggal dia gak akan bisa meninggalkan aku seperti ini.

Dito menggeleng pelan dan menatap nanar ke arah pintu kamar yang tepat di sampingnya."Anda pasti salahkan Pak. Kalau di sana bukan istri sayakan?"tanya Dito yang tak mampu lagi untuk menopang tubuhnya.

"Korban adalah seorang wanita yang berkisaran 20 tahun. Apa anda sua---"

"Enggak mungkin pasti anda salahkan? Dia bukan istri sayakan,"teriak Dito seraya mencengkeram kerah kemeja polisi tersebut.

"Katakan dia bukan Rarakan."Dito tak mampu berpikir lagi dan dunia seakan tidak berpihak lagi kepadanya.

Semua telah sia-sia.

"Pak lepaskan. Anda bisa kami tuntut atas perilaku anda yang tidak hormat,"ancam salah satu Polisi yang berusaha menarik tangan Dito.

Tangan Dito mulai mengendur dan berusaha menormalkan suasana hatinya saat ini yang sangat kacau dan sedang tidak baik.

"Maaf ..."

"Sekali lagi saya minta maaf."Dito merunduk merasa malu dan rapuh dia sangat menyesalkan kejadian ini.

Kalau saja aku menerima Rara kembali pasti dia tidak akan mengalami ketidakadilan ini.

Maaf Ra ...

Linglung dan lemas itu yang dirasakan tubuh Dito saat ini. Tubuhnya mulai mundur dan mencari sandaran untuk menyanggah tubuhnya yang sebentar lagi akan tumbang.

"Anda tidak papa Pak."Polisi tersebut mulai memaklumi dan mencoba membantu Dito yang mulai pucat pasi.

"Tolong tinggalkan saya,"pinta Dito yang merunduk dengan pasrah.

Mereka berdua saling tatap dan mengiyakan permintaan Dito begitu saja. Mungkin ini akan membuat hati Dito mulai membaik.

"Baik Pa. Kalau begitu kami permisi."Mereka pergi meninggalkan pria rapuh ini dengan kesendirian dan penyesalan yang mulai menghantui hidupnya.

Maafin Papa Bar karena Papa kamu harus menerima nasib seperti ini.

"Rara kenapa kamu pergi secepat ini? Apa kamu sudah menyerah atau ...menghukumku. Kamu wanita terjahat yang pernah aku temui ..."

"Puaskan kamu melihat aku kayak gini."

"Kambali Ra. Aku janji aku akan kembali lagi sama kamu dan mengabulkan semua permintaanmu ...tapi kamu harus janji jangan tinggalkan aku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salah Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang