Adit Bikin Rusuh

Mulai dari awal
                                    

"WOY YANG NAMANYA REYHAN MANA!" teriaknya dengan suara bariton yang menguarkan area di sana.

"HEH LO, REY DIMANA HAH?" tanyanya pada salah satu siswa dari SMA Mandala sambil mencengkram baju milik siswa tersebut.

"G–gue g–gatau" jawab siswa laki-laki tersebut.

"Halah, bangsat lo!" orang itu sempat memukul siswa laki-laki itu dengan sikutnya.

"Welcome to my school, loser" sambut Rey dengan perkataan yang kasar dan tepuk tangan dari kelompok geng milik Rey.

"Shit!" umpatnya.

"Balikin Felis gue, anjing! Lo ga pantes buat dia." ujarnya nyeplos.

"Dit rumah lo kurang kaca?" sindir Lando dengan smirk.

"Lo pada jangan diem aja, cepet cari cewek gue dan bawa ke hadapan gue sekarang!" suruh Adit pada anggotanya.

Ya itu Adit, Adit Guntur Alderick siswa murid dari sekolah SMA Trisatya dan juga mantan dari seorang gadis cantik bernama Felis. Kedatangannya kemari tentu saja ingin membuat keributan. Tak hayal lagi bagaimana siswa SMA Mandala sekarang, mereka berhamburan riuh. Untung lah Rey menyuruh mereka tetap tenang mencari tempat aman, jadi hanya akan ada kelompok miliknya dan gerombolan Adit disana.

"Jangan pernah lo sentuh Felis lagi, atau.." belum sempat selesai dengan ucapannya, Adit sudah menyerang Rey dengan meninju rahang kiri Rey. Ia tersungkur.

Melihat sang ketua jatuh, anggota ROXANNE tak tinggal diam, mereka pun ikut memukuli anggota yang di bawa Adit. Mereka saling baku hantam disana, hingga darah segar sudah mengalir di wajah mereka bahkan bonyok. Rey pun ikut serta dalam hal itu, hingga akhirnya ia sadar bahwa Adit tidak ada dalam tawuran yang terjadi di depan SMA Mandala. Rey menepuk pundak temannya yang artinya memberi kode. Rey pun pergi menjauhi tawuran anak laki-laki itu, ia pergi ke arah taman belakang yang di sana tadi harusnya ada Felis. Kali ini yang ia pikiran hanya Felis, keselamatan Felis.

Dan ya, disana Adit sedang melakukan aksinya pada Felis.

"Lepasin gue brengsek!" pinta Felis, ia menangis karna ulah Adit.

"Sst sst diam baby, aku ga akan jahatin kamu kalau kamu nurutin aku" Adit menyentuh dagu dan pundak Felis dengan lancang, gadis itu langsung dengan cepat menangkis sentuhannya.

Melihat itu, Rey geram dan langsung bertindak cepat. Rey menarik paksa bahu Adit dan langsung memukulinya dengan membabi buta. Felis syok melihat mereka berkelahi, lagi-lagi wajah mereka penuh dengan darah segar dan adapun luka yang sudah menjadi biru.

"Rey udah Rey" Felis hanya berani berteriak ia tak berani mendekati bahkan memisahkan mereka. Ia takut. Ia melorotkan badannya di tembok sambil menangis, ayolah semoga ada yang datang dan memisah mereka. Sungguh ia takut.

Rey masih saja memukuli Adit hingga muka Adit pun sudah hampir penuh darah semua. Rey tak memberi ampun pada lelaki ini, karna sudah dua kali lelaki ini membuat Felis menangis. Adit sudah terkapar mungkin hampir sekarat, tetap saja Rey belum puas untuk memukuli dia. Hingga akhirnya Lando dan Felton pun datang dan langsung melerai.

Felton menyeret kaos belakang Rey dengan paksa agar menjauh dari tubuh Adit, sedangkan Lando menyeret tubuh Adit yang hampir sekarat itu jauh dari hadapan Rey.

"Rey, are you crazy hah? " celetuk Felton dengan suara sedikit marah. "Lo boleh mukul dia, tapi inget dia anak orang!" tambahnya.

"Dia tadi nyentuh Felis, anjing!" jawab Rey, ia langsung teringat dan mencari gadis itu.

Gadis itu menangis di pojok dengan melipat tangannya diatas dengkul, ia terisak di sana. "Hey, are you okay?" Rey menepuk bahu Felis perlahan. Felis terjingkat lalu mendongak dan menanggukinya.

"Gimana ada yang luka?" tanya Rey, Felis menatapnya sinis. "Yang luka itu lo bukan gue, ayok gue obatin luka lo sini" ucap Felis lalu menggenggam tangan Rey hendak membawanya ke UKS.

Felton dan Lando hanya bisa melongo melihat itu. "Mereka pacaran?" tanya keduanya bersamaan lalu saling menatap dan acuh satu sama lain.

Sampai di UKS, Felis langsung mendudukkan Rey di brankar dan ia mencari kotak p3k itu. Setelah ketemu apa yang ia cari Felis terduduk di samping Rey, ia perlahan membuka p3k dan mengeluarkan benda di dalamnya. Ia hanya mengambil obat merah, plaster dan kapas, gadis itu mengobati luka Rey dengan telaten dan hati-hati.

Rey menghentikan gerakan tangan Felis di wajahnya itu, "Sorry" ucapnya, lalu Felis menatap lekat wajah cowok itu.

"Gapapa, lo ga salah" balas Felis sambil tersenyum.

"Bukan itu" Felis menarik satu alisnya ke atas. "Sorry karna gue ga bisa nepatin janji gue, gue gagal menghentikan air mata itu jatuh di pipi lo" ucap Rey dengan rasa yang amat bersalah.

"Hey, its okay. Lo gak gagal nyatanya lo bisa buat gue senyum sebulan ini" ucap Felis.

"Berhenti ngerasa bersalah lagi ya, maupun lo bersalah macam apapun balasan kebaikan lo melebihi kesalahan itu" tambahnya. "Okey udah"

"Nanti sore belajarnya di rumah gue aja" celetuk Rey setelah hening.

Wajah Felis berbinar, "Seriously?! " Rey pun menganggukkinya.

"Huaa akhirnyaa"

"Segitu senengnya lo mau ke rumah gue?" tanya Rey dengan dingin.

"Iyalah! Kan lo selalu nolak tuh kalo belajarnya di rumah lo, pasti ada sesuatu di rumah lo kan" ucap Felis dengan smirk.

"Ga ada apa-apa, gausah lebay" ucap Rey lalu turun dari brankar, dan pergi dari sana. Meninggalkan Felis yang masih terduduk dengan peralatan p3k yang berserakan di atasnya.

"Tu anak gada makasih makasihnya apa? Main nyelonong pergi aja" gerutu Felis.

Felis pun merapikan dan memasukkan benda p3k ke dalam wadahnya kembali, ia turun dari brankar. Tak sengaja kakinya menendang sebuah kertas, ia meletakkan p3k itu di atas brankar lagi dan memilih mengambil kertas itu. Saat Felis ingin membuka kertas itu tiba-tiba dari atas ada tangan yang menyambar kertas itu.

"Sorry barang gue ketinggalan" ucap Rey, ia kembali lagi ke dalam UKS.

"Yaelah cuma sobekan kertas aja di bilang barang. Noh di rumah gue banyak kertas, dalam bentuk buku pun juga ada kali" cibir Felis.

"Beda barang beda arti kepentingan!" balas Rey dengan memberi tatapan elang ke gadis itu lalu berbalik pergi.

"Ga ada terimakasihnya apa?"

"Makasih" singkatnya lalu pergi dari UKS.

"Huh dasar cowok dingin, ngucapin terimakasih aja harus di sindir dulu. Untuk temen lo, Rey" gerutu Felis lagi.

***

Hai, maaf sering telat bgt ya.

Semoga double up ku bisa di terima baik oleh kalian🙂

See you💗!

Reyhan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang