[40] Tragedi tangga rooftop

52 6 8
                                    

-NovaLea-

Anita berdiri dari duduknya begitu mendengar suara bel rumah berbunyi.

"Sebentar," ujarnya cukup keras kemudian membukakan pintu yang dikunci dari dalam.

"Assalamualaikum," ujar Valea sambil menyalami punggung tangan Sang Bunda.

"Waalaikumsalam," jawabnya kemudian melirik Nova yang hendak menaiki motornya, bergegas untuk pulang.

"Nova mau kemana? Hujannya masih deras. Ayo masuk! Tante ambil handuk dulu," Anita melambaikan tangannya, menyuruh lelaki itu untuk masuk terlebih dahulu.

"Gak usah, Tante. Nova langsung pulang aja," tolak Nova halus.

Anita masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian ibu tiga anak itu keluar lagi dengan tangan kanan yang menggenggam sebuah payung.

Bunda Valea membuka payungnya kemudian berjalan menghampiri Nova yang masih berdiam diri di bawah derasnya hujan.

"Ayo masuk! Nanti masuk angin," ajak Anita sembari menggiring Nova untuk masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Valea.

"Duduk dulu, Tante ambilkan handuk," Anita mempersilahkan Nova untuk duduk di sofa ruang tamu kemudian meninggalkan dua remaja itu untuk mengambil handuk.

Keadaan menjadi hening. Nova dan Valea masih sama-sama diam sejak bahasan di warung kecil tadi.

"Nih handuknya," ujar Anita sambil memberikan dua buah handuk yang dibawanya.

"Nova ganti baju dulu, pake punya Sehan aja. Ayo Tante antar," ajak Anita sambil menggiring Nova ke kamar anak laki-lakinya yang terletak di lantai dua.

Nova hanya menurut, tidak membantah lagi.

Di belakang, Valea berdecak kesal. Sebenarnya anak Anita itu Valea atau Nova sih?

"Lea juga ganti bajunya dulu," Valea hanya mengangguk kemudian memasuki kamarnya.

Nova menghentikan langkahnya, ia meliriknya pintu kamar Valea yang sudah tertutup rapat. Ia menyesali perkataannya barusan, Nova baru sadar kalau perkataannya itu terlalu kasar.

"Nova tinggal ganti bajunya, udah Tante siapin di atas kasur," ujar Anita membuat Nova tersadar dari pemikirannya.

"Apa gapapa kalo Nova pake bajunya Bang Sehan?" tanya Nova dengan nada ragu. Bagaimana jika nanti Sehan marah karena Nova memakai bajunya?

"Gapapa. Udah ganti baju dulu, Tante mau ke dapur," ujar Anita sambil terkekeh. Setelahnya, wanita itu melenggang pergi dari hadapan Nova.

Dengan langkah pelan, Nova masuk ke dalam kamar bercat biru muda itu.

Maniknya langsung melirik pakaian yang sudah tersedia di atas kasur. Tak menunggu lama, ia pun mengganti baju seragamnya yang sudah basah dengan pakaian milik Sehan.

Setelah selesai, ia memasukkan seragam basahnya ke dalam tas jinjing kecil yang telah diberikan oleh Anita sebelumnya.

"Pinjem kacanya ya, Bang," gumam Nova sambil menatap pantulan dirinya di cermin full body yang terletak di dekat lemari.

🍁🍁🍁

Setelah selesai berganti baju, Valea meraih ponselnya di atas nakas untuk di charger kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan mata yang terpejam.

NovaLeaWhere stories live. Discover now