17. SEMAKIN DEKAT ?

Start from the beginning
                                    

"Justru karena ada abang lo jadi makin semangat 45 gue," mata Selena berbinar mengetaui jika Bang Bima weekend ada di rumah.

"Jangan bilang kalau Bang Bima jadi alasan utama lo milih rumah Aretta?" tebak Karessa. Selena hanya tersenyum menanggapi ucapan Karessa.

"Keterlaluan cerdas lo Sel, bisa-bisanya gue yang kena," omel Aretta

"Udah ributnya? Jadinya di rumah lo kan? Cewek ribet banget," ujar Langit lalu pergi meninggalkan empat perempuan yang ribut sana-sini, lalu Dirga menyusulnya.

"Dasar Kutub Utara!" ujara Selena yang kesal dengan sikap Langit.

*****

Aldan, Ravin, Adeni, Bayu dan yang lain sedang berada di WDPB. Berita Lionerz bangkit di bawah pimpinan Langit Sebastian Bratadirkasa tersebar di mana-mana.

"Bang, lihat ini," ucap Vino menyerahkan koran pada Aldan.

Aldan mengambil koran dan membaca untuk semua orang, "LIONERZ Bangkit Di bawah Pimpinan Putra Pertama Pengusaha Terkenal, Mahendra Bratadirkasa."

"Anak orang terkenal mah beda," ucap Bayu.

Mahendra adalah seorang pengusaha terkenal di Jakarta, apapun yang bersangkutan dengannya akan diliput dan dijadikan perbincangan dimana-mana.

"Gue kira gak akan ada yang berani memberitakan keluarga Bratadirkasa lagi," ucap Adeni.

"Terakhir gue baca berita tentang keluarga Langit itu setahun yang lalu, tentang kematian Bulan," Ravin mencoba mengingat kejadian itu lagi.

Dari arah lain Langit dan Dirga datang menghampiri teman-temannya.Aldan, Ravin, Adeni dan Bayu menatap Langit dan Dirga, seperti memberi tahu jika ada masalah baru yang harus dihadapinya.

"Kenapa?" Langit menatap koran yang dipegang Aldan lalu membacanya. Mata langit terbuka sempurna.

"Siapkan jutaan alasan Lang, untuk menghadapi tuan Mahendra," ucap Aldan.

*****

Hari semakin sore, senja mulai menghiasi langit dengan warna indahnya. Langit masih setia dengan pikirannya.

"Lo gak mau balik Lang? Dirga udah pulang sejam yang lalu. Ravin, Adeni, Bayu juga udah pulang 15 menit yang lalu, tinggal lo, gue dan mereka berempat yang masih teler," ucap Aldan melihat anggotanya yang ketiduran di WDPB.

"Lo kalau mau balik, balik aja kaga usah nunggu gue," balas Langit.

"Lo takut ketemu Pak Mahendra Bratadirkasa setelah berita itu meluas?"

"Gak ada kata takut dalam kamus hidup gue!"

"Serah lu lah Lang, gue mau balik, ntar dikunciin lagi," Aldan mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Langit.

"Kalau lo mau balik, bangunin mereka dulu, kasihan ntar keblabasan tidur di situ," sambung Aldan.

Langit menenggok ke belakang, melihat mereka bergitu tenang saat tidur seperti tidak ada masalah.

*****

Sore ini ada latihan Band, sebenarnya Aretta sangat lelah demi tanggungjawabnya ia harus tetap datang ke sekolah sesuai perintah Kak Gibran.

Langit Sebastian BratadirkasaWhere stories live. Discover now