Chapter 18

4.4K 262 22
                                    

Claire POV

Seharusnya, saat pria ini menawarkan dirinya untuk melatihku, aku sebaiknya menolak, dan memilih yang lain. Terlebih ketika menyadari bahwa pria tersebut bukanlah petarung biasa. Dia adalah Gamma dari Phantom Pack. Jason.

Jason mungkin merupakan pria yang baik hati dan ceria di kesehariannya. Namun hal itu berbeda jauh dengan sosoknya saat ini.

Di dalam area pertarungan, yang berada di gedung ini, Jason merupakan musuh yang sangat sulit untuk di takhlukan.

Baju yang dipakaiku telah basah dengan keringat yang keluar dari tubuhku. Bahkan seluruh kulit di tubuhku sekarang terasa lengket .

Meskipun begitu, aku berusaha untuk tetap mengatur nafasku yang saat ini terasa menyesakkan dadaku.

Kondisiku berbanding jauh dengan laki-laki dihadapanku ini. Meskipun keringat juga tampak membasahi tubuh serta pakaiannya. Ia terlihat sangat tenang sambil memasang seringai sombongnya.

Setidaknya tadi aku telah berhasil melayangkan 3 kali tinjuku ke tubuhnya, meskipun tampaknya tidak memberikan pengaruh apapun di tubuh berototnya tersebut.

"Ketika kau ingin menyakiti musuhmu , kau harus memiliki tenaga saat menyerangnya. Saat kau meninju, gerakan pula pinggul atau badanmu agar menghasilkan tenaga yang lebih kuat." Jason berjalan mendekat, dan memperlihatkan kepalan tinjunya kepadaku. "Selain itu, kau juga memukul dengan posisi jari-jari yang salah. Gunakan jari telunjuk dan tengahmu sebagai tumpuan saat kau memukul musuhmu." Jelasnya dengan serius.

"Jika kau masih menggunakan teknik lamamu itu, pastinya bukan musuhmu yang terluka, namun dirimu sendiri , manis." Pria itu memberikan kedipan matanya, yang kubalas dengan pelototan mataku.

"Sebaiknya kita sudahi dulu pelatihanmu hari ini. Kau tampak sangat pucat girl. Dan aku tidak ingin tamu Sang Alpha jatuh sakit karenaku."

"Beristirahatlah." Ucapnya dan berjalan meninggalkanku.

Kami memang sudah berlatih selama 2 jam lebih, dan tampaknya, seluruh latihanku di pack lamaku selama ini, menguap begitu saja hari ini.

Menyedihkan.

Aku tampak seperti petarung amatiran, yang tidak mengetahui teknik-teknik dasar dalam bertarung. Bahkan aku tidak mengetahui cara meninju yang benar.

What's wrong with you Claire..

Aku mengepalkan kedua tanganku, merasa geram dengan diri sendiri, ketika seseorang menepuk pundakku.

Aku segera menoleh dan mendapati Jessie yang telah berada di sebelahku, yang kini menyodorkan sebuah botol minuman ke arahku.

"Minumlah, Jason pasti membuat dirimu kewalahan."

Aku menerimanya, dan segera menegak isinya hingga kandas, tanpa sisa.

"Kau tidak perlu menyalahkan dirimu Claire. Semua orang yang baru pertama kali berlatih di pack ini, juga merasa mereka sangat tidak berkompeten." Jessie menatap kedepan, ke warrior-warrior yang tampak mulai membubarkan diri mereka, meniggalkan gedung latihan ini, mengingat matahari yang tampak mulai terbenam.

"Dulu saat pertama kali bergabung dengan pack ini, aku juga merasakan apa yang kau rasakan." Cerita Jessie, yang saat ini pikirannya kembali mengingat-ingat masa lalunya.

Sejenak kami berdua duduk terdiam, menikmati hembusan semilir angin, yang masuk melalui celah-celah jendela yang dibiarkan terbuka.

"Kau bukan berasal dari Phantom Pack." Ucapku, yang merupakan pernyataan.

Sambil melirik ke arahku, Jessie tersenyum,meskipun matanya tampak diliputi kekelaman.

"Dahulu aku adalah seorang Rogue, yang tidak memiliki siapapun, dan harus bertahan hidup sedirian." Ungkapnya dengan suara pelan.

XavierWhere stories live. Discover now