Chapter 15

6.3K 354 23
                                    

What are we fighting for?
Seems like we do it just for fun
In this, this stupid war
We play hard with our plastic guns

Breathe deep, bottle it up
So deep until it's all we got
Don't speak, just use your touch
Don't speak before we say too much

That you hate me now and I feel the same way
You love me now and I feel the same way
Scream and we shout
And make up the same day, the same day

Oh, we're on the right side of rock bottom
And I hope that we keep falling
We're on the good side of bad karma
Cause we keep on coming back for more
We're on the right side of rock bottom
And to you, I just keep crawling
You're the best kind of bad something
Cause we keep on coming back for more

Happy Reading 😘

Author

"Karena kau akan merayakan ulang tahunmu di Pack-ku ,My Love."

Kalimat yang dikatakan oleh Sang Alpha beberapa menit yang lalu , berputar-putar terus di dalam kepala Claire, seperti sebuah kaset yang rusak.

Claire bahkan mencoba mencubit dirinya sendiri, untuk memastikan apakah semua ini hanyalah sebuah mimpi belaka.

Namun ruam kemerahan , serta rasa sakit yang segera dirasakannya, menyatakan semua ini adalah nyata. Benar-benar terjadi.

Ia sampai saat ini bahkan masih belum bisa mengeluarkan suaranya sama sekali, berbanding terbalik dengan keluarganya saat ini.

Begitu mendengar ucapan Alpha Xavier, Tyler dan Chelsea segera memekik senang, dan segera menyerbu kedua pasangan di depan mereka itu, dengan berbagai pertanyaan.

"Siapa saja yang akan kalian undang? Apakah kami bisa ikut memilih tamu yang akan diundang?" tanya Chelsea dengan semangat.

Alpha Xavier yang sejak tadi, mengawasi reaksi yang akan diberikan Claire, tampak berusaha menahan senyumannya. Ia tahu bahwa Claire pasti akan sangat syok begitu mendengar hal ini. Ia pun berusaha untuk tidak kehilangan momen untuk melihat ketika wajah cantik matenya itu, berubah menjadi pucat dengan mata membelalak.

Mengetahui bahwa sepertinya Claire belum bisa menemukan suaranya, membuat Sang Alpha membuka suara.

"Kurasa aku akan mengundang anggotaku dan juga beberapa Alpha keulang tahunnya, jika kalian ingin mengundang orang lain lagi, aku tidak akan keberatan. Ruang pestaku pastinya cukup untuk menampung para tamu yang hadir." jelas Sang Alpha sambil mengeratkan genggaman tanganya di tangan matenya yang terasa dingin.

Ketika rasa syok yang dirasakannya tadi telah mereda, kini Claire malah merasa jengkel dengan Sang Alpha.

Apakah dengan dirinya yang merupakan mate sang Alpha, Ia merasa berkuasa atas dirinya? dan bahkan merasa dapat mengatur-ngatur dirinya sesuka hati sang Alpha , tanpa sepertujuan dirinya? Ia bahkan tidak diberitahu apapun mengenai hal ini oleh Matenya sendiri.

Sambil mendengus kesal, Claire segera melepaskan tangan kanannya, yang masih berada di genggaman sang Alpha. Ia pun segera bangkit dari kursinya.

"Aku sudah tidak lapar lagi, aku ingin beristirahat dahulu. Good Night." ucapnya, sambil segera melangkahkan kedua kakinya, meninggalkan meja makan itu yang seketika berubah menjadi hening.

Tanpa memedulikan sikapnya, yang ke kanak-kanakkan itu, Claire segera menaiki anak tangga yang mengarahkannya ke lantai atas , tempat kamarnya berada.

Begitu sampai di dalam kamarnya, Claire segera membalikkan tubuhnya , menghadap pintu kamar, untuk menutup pintunya. Namun ketika pintunya sudah hampir tertutup, tiba-tiba tampak sebuah jemari muncul di celah pintunya, untuk menahan pintu tersebut.

XavierWhere stories live. Discover now