Chapter 1

20.5K 748 3
                                    

Elizabeth Claire

"Clairee!!!! Ayoo bangunnn... ini
sudah siangg!!!" teriak mom dari lantai bawah.

"uughh... sebentar lagi momm" jawabku dengan malas.

Aku sangat lelah ,karena aku baru tidur selama 2 jam. Hal ini dikarenakan kemarin aku baru saja menghadiri pesta ulang tahun temaku,Isabelle. Ia merayakan ulang tahunnya dengan sangat meriah di kediaman mansion keluarganya. Aku tidak mengerti mengapa orang-orang  kaya seperti mereka, suka  menghambur-hamburkan uang mereka, demi sesuatu yang tidak terlalu penting, misalnya saja untuk ulang tahunmu yang ke 18. Ulang tahunku masih seminggu lagi, tetapi aku tidak ingin mengadakan acara besar-besaran seperti yang dilakukan oleh Isabelle. Mungkin aku hanya akan makan malam bersama dad,mom, and Tyler tentunya.

"Clairee!! ayo bangunn , kau akan dimarahi oleh dadmu jika ia mengetahui anaknya masih belum bangun" teriak mom sekali lagi sambil membuka pintu kamarku.
Dengan sangat terpaksa akupun segera beranjak pergi dari ranjang kesayanganku, dan segera bersiap-siap untuk mandi.
Setelah mandi, aku segera turun kebawah menuju ke dapur. Disana aku melihat mom sedang asyik masak disana.

"Hi mom, apakah ada yang bisa kubantu?" tanyaku sambil membuka pintu kulkas untuk mencari makanan.

"Tidak perlu sweetheart, sebentar lagi makanan sudah jadi" ucap mom sambil tetap asyik mengoleskan selai pada roti-roti yang ada di meja.

"Dimana Tyler dan Dad? Aku tidak melihat mereka sejak tadi pagi" tanyaku dengan kening berkerut

"Mereka sedang melakukan pemeriksaan di pack kita, dikarenakan ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa ada beberapa rogue yang terlihat memasuki wilayah kita"jawab mom sambil memberikanku rotinya.

"Rogue?? bagaimana mungkin?? bukankah keamanan di pack kita sangatlah tinggi??" Aku memandang mom sambil mengkerutkan keningku.

"Aku juga tidak tahu honey, tetapi Tyler dan dad sedang mencari tahu kebenaran tentang rumor tersebut"

Dulu Dad merupakan alpha dari pack kami yaitu, Storm Pack . Tetapi sekarang ia sudah digantikan oleh Tyler sejak 4 tahun yang lalu, tepatnya saat Tyler genap berusia 18 tahun. Sudah merupakan kebiasaan dimana seorang anak pertama dari seorang alpha yang sudah genap berusia 18 tahun, akan menjadi alpha baru, menggantikan sang ayah. Aku sangat bersyukur menjadi anak kedua , aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika aku yang menjadi anak pertama dan Tyler yang kedua. Mungkin pack ini akan langsung hancur di bawah tanganku.

Pikiranku dibuyarkan ketika tiba-tiba pintu rumahku terbuka, yang menampakkan seorang wanita muda, bermata biru, bertubuh seperti model, dan dengan senyumannya yang indah, ia adalah chelsea.
Dia merupakan calon luna bagi pack kami. Yah ,dengan kata lain dia adalah mate kakakku,Tyler. Mereka sudah bertemu sejak 2 tahun yang lalu. Aku sangat senang dengan kehadiran Chelsea di keluarga kami, ia adalah orang yang rendah hati dan murah senyum. Tyler dan Chelsea merupakan pasangan yang sangat serasi, meskipun begitu, aku merasa iri terhadap kedekatan mereka. Mungkin hal ini dikarenakan aku belum menemukan mateku.. aku hanya berharap jika mateku nantinya adalah orang yang memperlakukanku dengan baik, seperti yang dilakukan Tyler kepada Chelsea.

"Hi bibi Laura, hi Claire!" sapanya sambil memeluk ibuku.

"Hi Chelsea, bagaimana keadaan orangtuamu?" tanya mom sambil melepaskan pelukan Chelsea.
Minggu kemarin bibi Kelly , ibunda Chelsea jatuh sakit. Dan meskipun keluarga kami dengan keluarga Chelsea tidak memiliki hubungan darah, kami sudah merasa seperti saudara antar yang satu dengan yang lainnya. Mungkin hal ini dikarenakan Chelsea adalah matenya Tyler.

"Ia sedang dirawat di rumah bi, dan kondisinya sudah mulai membaik."

"Syukurlah kalau begitu.."

Akupun berdeham " Mom, boleh kupinjam sebentar Chelsea?"

"Oh yaa, tentu saja ."

Aku dan Chelsea pun segera naik ke lantai dua dan masuk ke kamarku. Kamarku tidak terlalu besar, disana hanya ada sebuah ranjang berukuran queen size, sebuah laci di samping tempat tidurku, lemari baju, dan sebuah kamar mandi kecil. Semua warna didominasi dengan warna pink, hal ini dikarenakan aku sangat menyukai warna pink.

Aku segera menjatuhkan tubuhku ke kasur dan memejamkan mataku, dan Chelsea juga ikut menyusulku naik ke ranjang.
"Apakah kau tahu mengenai rumor tentang rogue yang sedang beredar?"nada suara Chelsea yang serius, membuat aku membuka mataku.

Dengan bingung akupun menjawab "ya,tapi kita kan belum tahu tentang kebenaran tentang rumor tersebut. Memangnya kau percaya dengan rumor murahan seperti itu?"

"Aku juga pada awalnya tidak percaya,tetapi ayahku bercerita kepadaku, bahwa ayahmu dan Tyler telah berhasil menangkap salah satu rogue tersebut. Dan kau tahu apa yang dikatakan oleh Rogue tersebut kepada mereka?"

"Apa?!?!" aku benar-benar sangat penasaran dengan kata-kata yang selanjutnya diucapkan oleh Chelsea.

"Katanya, mereka kesini untuk membunuh mate Alpha Xavier."

"Aa.. paa??? " ucapku dengan nada bergetar.

XavierWhere stories live. Discover now