Chapter 11

8.3K 521 14
                                    

I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right,
But that's a lie, that's a lie
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms
Here we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough

.......
Claire

Aku masih terpaku ditempatku, bingung, tidak mengetahui apa yang harus kulakukan sekarang ini.

Entah mengapa, aku menyadari bahwa ini semua terjadi karena kesalahanku...

Seharusnya aku tidak boleh menantang seorang Alpha... semua pikiran buruk berkecamuk dikepalaku, namun aku segera menoleh ketika nendengar suarah rintihan Steven.

Segala pikiran tersebut, segera hilang, dan kedua kakiku secara reflek segera berlari menghampiri Steve yang saat ini terkulai lemas di lantai, dengan sedikit darah yang keluar mengaliri hidungnya.

Dengan wajah sangat khawatir, aku segera berlutut dan menangkup wajah rupawannya secara lembut dengan kedua tanganku.

"Kau tidak apa-apa Steve?? Apakah aku perlu membawamu kerumah sakit??."

Ia tersenyum miris dan mengernyit saat berusaha mengeluarkan suaranya "Aku tidak aapp....."

Seketika sebuah lengan kokoh , yang sekarang kuketahui adalah lengan Xavier, menarik paksa Steve dari lantai dansa, dan menghempaskannya kembali ke lantai  marmer rumah Steve.

Dan tanpa menghabiskan waktunya, Sang Alpha segera menghampiri Steve dan memukulnya secara bertubi-tubi tanpa belas kasihan.
Sang Alpha terlihat begitu emosi dan sangat ingin membunuh Steve.

Steve yang mulai merasa emosi, dikarenakan tindakan gila yang dilakukan oleh Xavier, mencoba untuk melawannya.

Namun ia tidak bisa berkutik sama sekali, karena ia melawan orang yang salah...
Manusia biasa saja jika melawan seorang werewolf biasa, sudah dipastikan akan kalah... Apalagi jika manusia itu mencoba untuk melawan seorang Alpha.....

Dan yang bisa dilakukan oleh Steve sekarang ini hanyalah berpasrah serta menunggu sampai Xavier puas dan berhenti menyerangnya.

Aku tau bahwa aku harus menghentikan ini semua, kalau tidak mau Steve mati disini karena kehabisan darah.

Namun saat ini otakku tidak bisa bekerja, dan aku hanya mengikuti kehendak hatiku saja.

Aku segera berlari ke arah sang Alpha yang saat ini sedang memunggungiku , dan tanpa berpikir panjang, aku segera melingkari kedua lenganku di tubuhnya, dan memeluknya .

"Tolong hentikan ini Xavier." Ucapku dengan sedikit terbata dikarenakan air mata yang bergulir di wajahku, dan membenamkan wajahku dibalik punggungnya.

Segera setelah hal itu, aku merasakan bahwa tubuh sang Alpha segera menegang, dan terdiam.
Sontak semua orang yang melihat kelakuan mengejutkanku itu, segera berbisik-bisik dan meskipun aku tidak ingin mendengarkan mereka, namun pendengaranku sebagai seorang werewolflah yang membuatku mendengar ucapan mereka.

Itu adalah Alpha Xavierr!! Apa yang dilakukan sang Alpha disini?? Apa yang wanita gila itu lakukakan? Siapa dia? Apakah dia adalah mate Sang Alpha? Apakah dia gila? Dia sangat tidak cocok untuk menjadi seorang luna...

Berbagai tanggapan itu membuat diriku memikirkan kembali keputusanku tadi untuk memeluk sang Alpha.

Apakah aku salah memeluk sang Alpha? Apakah Xavier akan mempermalukanku disini, dengan menolak pelukanku?

XavierWhere stories live. Discover now