Chapter 3

9.3K 603 1
                                    

Claire

Keesokkan paginya, aku terbangun dengan suara-suara bising yang berasal dari luar kamarku. Dengan masih mengantuk, aku menyeret diriku ke luar kamar, segera setelah keluar dari kamar, aku langsung turun kelantai bawah dan menemukan seluruh keluargaku telah berpakaian rapi dan bersih.

Mom sangat terkejut melihatku "Ohh Dear, apa yang kau lakukan disini?? kenapa kau belum bersiap-siap?"

"Memangnya ada acara apa mom? kenapa pagi-pagi kalian sudah berpakaian rapi?" tanyaku sambil memejamkan mata dan bersender pada sebuah dinding.

"Alpha Xavier akan segera sampai kesini!" jawaban yang dilontarkan mom segera membuat rasa kantukku menghilang.

"Oh My God!! kenapa mom baru memberitahu akuu!!!" Aku segera berlari ke kamar mandi , sesampainya di kamar mandi, aku segera bercermin, dan melihat sosok yang sangat mirip seperti penyihir ursula menatap balik kepadaku. Aku sangat bersyukur karena rombongan Alpha Xavier belum datang. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka melihat wajahku sekarang ini. Akupun segera membersihkan diri dan bersiap-siap.

Segera setelah aku selesai bersiap-siap, aku langsung turun kebawah untuk menyambut kedatangan sang alpha. Setiap alpha yang sedang berkunjung ke pack kami, selalu bermalam di rumah kami. Hal itu dikarenakan rumah yang kami tinggali adalah rumah pack. Rumah pack sudah seperti pusat dari sebuah pack. Dimana segala kegiatan penting terjadi di sini. Oleh sebab itu hanya orang-orang tertentu saja yang boleh tinggal disini.

Sebuah sedan hitam masuk ke pekarangan rumah kami, dan berhenti di hadapan kami. Kami semua segera bersiap-siap untuk menyambut sang alpha dengan penuh antisipasi. Ketika pintu mobil tersebut terbuka, tampaklah seorang laki-laki dengan senyumnya yang rupawan keluar. Aku langsung menyadari bahwa dia tidak mungkin Alpha Xavier, karena setauku Alpha Xavier adalah satu-satunya orang dimuka bumi ini yang tidak pernah tersenyum.

Setelah membungkuk hormat kepada kami, laki-laki itu menyapa Tyler "Selamat pagi Alpha Tyler"

Sambil menerima uluran tangannya Tylerpun menjawabnya dengan sopan "Selamat pagi dan selamat datang di pack kami George."

George?? Siapa dia?Aku segera menatap Tyler dengan pandangan bertanya , Tyler yang menyadari kebingunganku segera memperkenalkannya "Semuanya, kenalkan ini George, dia adalah betta dari Phantom Pack."

Dadpun segera membuka suara "Apa yang terjadi? Dimana Alpha Xavier? Apakah ia tidak jadi datang?" Pertanyaan itu segera menarik perhatian kami dan segera mengalihkan perhatian kami kepada George.

"Alpha Xavier sedang ada urusan mendadak ketika ia sedang dalam perjalanan kesini, dan ingin meminta maaf kepada kalian. Tetapi ia akan mengusahakan untuk segera menyelesaikan urusannya dan segera kesini." ungkap George dengan nada penuh penyesalan.
Aku segera menghembuskan nafasku setelah mendengar penjelasan yang diberikan oleh George. Entah mengapa aku malah merasa lega ketika mendengar bahwa sang alpha belum bisa hadir. Mungkin dikarenakan dia adalah seorang Alpha terkuat yang pernah ada. Hal itu tentu saja akan membuat siapapun takut dan tunduk kepadanya, termasuk diriku.

"Oh, kalau begitu kamu masuk dulu saja untuk beristirahat setelah perjalanan yang melelahkan tadi. Kami telah menyiapkan kamar-kamarnya." ujar mom.

Dengan terseyum sopan George menolak "Maaf ma'am ,tetapi saya harus segera kembali untuk mendampingi alpha Xavier.Tetapi Saya berjanji akan segera kembali kesini bersama dengan sang alpha."
Dengan begitu, ia segera mengundurkan dirinya dari hadapan kami.

Segera setelah mobil yang ditumpangi George menghilang dari pandangan kami,kamipun segera masuk kembali ke dalam rumah.
"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke pusat pelatihan untuk melihat perkembangan para pejuang kita."ucap Tyler sambil mengambil kunci mobilnya.
"Aku ikut denganmu" Ujar dad
"Baiklah kalau begitu... oh iya Claire, tolong segera menghubungi diriku jika Alpha Xavier sudah sampai disini." Dengan begitu ia dan dad segera keluar rumah.

"Kau yang menelponnya yah mommm.. aku ingin tidur siang" akupun segera menuju ke kamarku tanpa mendengar apa yang dikatakan oleh mom.
Sesampainya di kamar aku segera merebahkan tubuhku di ranjangku. Tiba-tiba saja ponselku berdering, akupun segera mengangkatnya tanpa melihat siapa penelpon tersebut, karena aku sudah tau siapa yang menelponku.
"Halo? ada apa Chelsea?"
"Hi Claire! Apakah kau sedang sibuk?"
"Tidak, memangnya ada apa?"
"Maukah kau menemaniku berlari"
Aku tau apa yang dimaksud oleh Chelsea dengan berlari. Berlari yang dimaksudkan oleh Chelsea memang sama dengan berlari seperti biasanya, hanya yang membedakannya adalah kita berlari dalam wujud wolf kita.
"Okay, sampai jumpa." jawabku. Lagi pula aku sudah lama tidak merubah diri menjadi wolfku, dan aku sudah sangat rindu dengannya.
"Baiklah kalau begitu, kita bertemu di tempat biasa , Green Lake Forest."
"Okay "ujarku sambil bersiap-siap

Namun tanpa diduga oleh Claire , bahwa jalan-jalannya ke hutan pada kesempatan kali ini, sangatlah berbeda dari jalan-jalan biasanya. Karena ia akan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan dirinya....

XavierWhere stories live. Discover now