Chapter 7

9.2K 565 8
                                    

Claire POV

Sambil berlari, aku menoleh ke belakang setiap beberapa detik, ketakutan semakin merambat di dalam tubuhku, merasa yakin bahwa ada tangan yang menggapai-gapai kulitku meskipun aku tidak melihat sang Alpha. Dedaunan bergemerisik dan kabut yang ada dihutan berputar seolah ada sesuatu yang bergerak dengan sangat cepat menembusnya.

Aku sudah tidak tahu berapa lama aku sudah berlari dengan kaki yang mati rasa ini. Tetapi aku tahu aku tidak akan bisa berlari lebih lama lagi. Aku menarik napas , tetapi paru-paruku terasa sangat berat dan rasa sakit di samping rusukku mulai terasa. Xavier akan menangkapku. Kata-kata itu bagaikan mantra yang terus berulang kali berputar di kepalaku.
Dia akan menangkapku, dan aku tahu bahwa kali ini, ia benar-benar tidak akan melepaskan ku lagi.

Dengan menahan diri untuk berhenti berlari, dan menguatkan segenap energi yang masih kumiliki, aku mempercepat kedua kakiku.

Dan tiba-tiba saja sepertinya Mood Goddess menjawab doaku, karena tidak jauh dari hadapanku, terlihat sekumpulan werewolf sedang berkumpul. Rasa syukur segera membanjiri tubuhku. Tanpa membuang banyak waktu , akupun segera mendekati mereka.

Mereka yang sepertinya sedang berkonsentrasi terhadap sesuatu di depan mereka, menyadari kehadiranku. Dan membalikkan badan mereka , menghadap kearahku yang sedang berlari ke arah mereka.
Kedua kakiku yang sedang berlari ke arah mereka, segera berhenti. Seluruh saraf di dalam tubuhku menjadi tegang. Wajahku yang sudah pucat, menjadi semakin pucat lagi.
Tepat tidak jauh dariku, terpampang sekumpulan werewolf dengan mata berwarna semerah darah sedang menatapku dengan seringai mereka yang menampilkan gigi tajam dan kuning mereka terpampang dihadapanku.

Mereka adalah para Rogue... dan yang membuat mereka semakin berbahaya adalah karena mereka bukanlah Rogue biasa.... mereka adalah Red Moon Rogue.
Jika mereka adalah para Rogue biasa, mungkin aku bisa melawan mereka dengan tanganku sendiri.

Sejak kecil aku sudah dilatih bertarung oleh dad untuk menjaga diriku sendiri. Meskipun begitu, aku tidak yakin, dengan kemampuan serta darah seorang Alpha yang mengalir ditubuhku, aku dapat melawan para Red Moon Rogue.
Dilihat dari namanya saja, kita sudah bisa mengetahui bahwa mereka bukanlah Rogue biasa. Mereka adalah para Rogue yang dipekerjakan oleh Alpha Riddle, Alpha dari pack Red Moon.

Ia sudah banyak sekali melakukan berbagai kecurangan-kecurangan, dan sudah membuat banyak sekali werewolf merasa terganggu karena perilakunya tersebut, dan tidak ada seseorangpun yang berani mengambil langkah untuk melawannya, hal ini dikarenakan banyak Alpha yang takut jika nantinya pack merekalah yang akan menjadi target selanjutnya. Tetapi sejak 10 tahun yang lalu, yaitu tepatnya pada hari pengangkatan Alpha Xavier menjadi Alpha dari Phantom Pack, Alpha Xavier melakukan hal yang sangat berani. Ia membantu pack - pack kecil yang sedang diserang oleh Red Moon Pack. Ia juga telah berhasil merebut beberapa pack yang saat itu sedang dikuasai oleh Alpha Riddle. Hal inilah yang membuat Pack yang dipimpin oleh Alpha Xavier, Phantom Pack, sekarang ini menjadi Pack terkuat yang ada di benua ini. Tetapi , hal ini jugalah yang membuat Alpha Xavier menjadi musuh utama dari Alpha Riddle.

Pikiranku terhenti ketika aku melihat sosok perempuan dengan sekujur tubuh penuh dengan luka lebam, dan tidak sadarkan diri berada di tengah-tengah mereka. Hatiku segera mencelos, apa yang telah mereka perbuat terhadap perempuan yang tidak berdaya itu? Kemarahan segera menyelimuti diriku, ketakutan yang awalnya melingkupi diriku, tiba-tiba saja menghilang dengan sekejap, dan digantikan oleh perasaan marah dan ingin membunuh siapa aja orang yang berani dengan tega melakukan hal-hal kasar kepada seorang perempuan yang tidak berdaya.

Baru saja aku ingin beranjak, ketika kudengar suara yang terdengar sangat rendah tersebut "Berhenti disana, My Love" suara itu dibawa dengan sangat tenang, tetapi mengirimkan kesan dingin bagi siapa pun yang mendengarnya.
Aku tidak perlu berbalik, untuk mengetahui siapa pemilik suara tersebut. Karena hanya Alpha Xavier yang bisa membuat semua orang yang hanya mendengar suaranya saja merasa kecil dan tak berdaya.

Tatapan para werewolf yang tadinya tertuju kepada ku, teralihkan kepada sosok yang ada di belakangku . Mereka menatap Alpha Xavier dengan diriku bergantian.

Tiba-tiba saja seperti mendapati sebuah kesimpulan, mereka pun menyeringai, dan malah berjalan mendekat ke arahku. Meskipun aku tahu, bahwa Alpha Xavier juga sama berbahayanya, aku tidak memiliki pilihan lain, selain berlari ke arah sang Alpha. Tetapi saat aku baru ingin berputar arah, seekor Rogue sudah menerjang kearahku dan membuat keseimbanganku oleng, dan terjatuh.

Tubuhnya yang sangat besar menimpa diriku.
Dengan sekuat tenaga aku berusaha untuk mendorongnya dari tubuhku. Tetapi Rogue tersebut tetap bergeming, dan malah menampilakan seringainya yang membuat gigi-giginya yang tajam tersebut terpampang tepat dihadapanku, dan tiba-tiba saja Rogue tersebut mengangkat tangannya yang memiliki kuku-kuku yang sangat runcing tersebut dan menerjang ke arah jantungku.

Sadar bahwa kematianku sudah berada di dekat, akupun memejamkan mataku karena aku tidak kuat menghadapi kematianku sendiri. Tetapi ketika aku seharusnya merasa tercabik-cabik dengan rasa sakit luar biasa, aku malah tidak merasakan apa-apa, dan beban berat yang tadinya menimpaku juga sudah menghilang...

Tiba-tiba saja, entah kapan dan bagaimana, aku merasakan tubuhku ditarik berdiri dan seketika tubuhku membentur sebuah dada yang sangat kukuh. Aku baru saja akan membuka mataku, tetapi terhenti ketika aku merasakan sebuah jemari lembut menutupi  kedua mataku hingga aku tidak bisa melihat apa-apa.
"Tutup matamu."
Itu suara Alpha Xavier!
.....

Author POV

Segala kegelisahan yang melanda Claire segera menghilang. Clairepun memutuskan untuk tetap memejamkan kedua matanya dan menuruti sang Alpha. Ia merasakan tubuhnya ikut berayun seiring dengan sang Alpha yang bergerak dengan sangat cepat dan terlatih. Claire mengikuti itu semua dengan kegelapan total, karena matanya masih ditutupi oleh jemari sang Alpha. Meskipun begitu, sang Alpha tetap melindunginya dari para Rogue dan juga menjaga agar dirinya tetap berada dekat dengannya.

Dan setelah beberapa saat, keadaan hutan tersebut kembali lagi menjadi hening, dan gerakan-gerakan sang Alpha pun juga ikut berhenti.
Meskipun begitu, sang Alpha tetap berada pada posisinya yang membelakangi Claire,dan tidak melepaskannya .Kedekatan yang sedari tadi tidak dirasakan oleh Claire, tiba-tiba muncul, dan membuat wajahnya merona karena malu.

Ia segera menepiskan jemari yang sedari tadi menutupi matanya. Ketika ia ingin membuka matanya lagi, untuk melihat apa yang terjadi, jemari yang sudah mulai dikenalnya itu, tiba-tiba saja menyentuh lehernya dari belakang dengan gerakan yang sudah terlatih. Claire segera tercekat, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa , pada akhirnya yang bisa dilakukannya hanyalah memejamkan matanya....


XavierWhere stories live. Discover now