Chapter 12

7.5K 477 16
                                    

Never was a leader
Never had a thing for fairytales
Not really a believer, oh-oh
Small voice in the quiet
Guess I never dared to know myself
Can my heart beat quiet? No
But then there was you (but then there was you)
Yeah, then there was you
Pull me out of the crowd
You were telling the truth (you were telling the truth)
Yeah (yeah, yeah)
I got something to say now
'Cause you tell me that there's no way I couldn't go
Nothing I couldn't do
Yeah
I want to get louder
I got to get louder
We 'bout to go up baby, up we go
We 'bout to go up baby, up we go
We're blowing out speakers
Our heart a little clearer
We 'bout to go up baby, up we go
We 'bout to go up baby, up we go
For worst or for better
Gonna give it to you
In capital letters

Claire

Cahaya matahari yang menyelinap melewati tirai jendela, membuat mataku silau dengan  terangnya cahaya itu.

Oh God, aku masih butuh tidur ...

Aku menarik selimutku, dan menutupi wajahku , agar sinar itu tidak menggangguku lagi.

Kehangatan selimut dan kegelapan yang menaungi diriku, membuat diriku perlahan-lahan tertarik kembali ke alam bawah sadarku.

Namun suara guyuran air yang berasal dari kamar mandiku, sangatlah berisik, dan mengganggu tidurku.

Argghhh!!! Ini pasti ulah Tyler lagi!!
Sudah berkali-kali aku ingatkan kepadanya untuk tidak menggunakan toilet di kamarku!!
Padahal ia  mempunyai toilet sendiri di kamarnya!!

Dengan berat hati, aku menyibak selimut yang menutupi wajahku, dan memaksakkan diriku untuk membuka kedua mataku. Butuh beberapa saat bagi diriku untuk memfokuskan mataku, dan melihat keadaan disekitarku.

Kamar ini didominasi warna abu-abu...
Seingatku, diding kamarku berwarna pink...

Waitt...Di kamar siapa aku sekarang?!??

Berbagai kelebatan peristiwa kemarin menghampiriku.

Aku berdansa dengan Steve. Alpha Xavier memukulnya. Kami kembali kerumah. Ia membawaku kekamarku. Aku haus. Aku turun ke dapur. Minum. Aku kembali ke kamar...ku....

Waittt!!! Kamar mana yang aku masuki??
Apakah aku salah masuk kamar???

Kalau begitu... sekarang aku berada di kamar... Alpha Xavier???

Kesadaran itu, membuat diriku seperti diguyur dengan air dingin. Membuat tubuhku kaku , tidak bisa bergerak.

Kalau begitu... Semalam, aku tidur dengan Alpha Xavier???!!!
Oh God.....

Tepat bersamaan dengan kesadaranku, pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok yang sekarang ini sangat tidak ingin kutemui...

Sosok yang tidak lain dan tidak bukan adalah Alpha Xavier.

And Oh My Dear...

Dengan hanya mengenakan handuk hitam yang terikat di pinggangnya, serta air yang menetes-netes dari rambut dan kulitnya, membuat penampilan sang Alpha terlihat semakin memukau.
Belum lagi dengan otot-otot kencangnya yang menambah keindahan ragawinya.

XavierWhere stories live. Discover now