Chapter 8

9.3K 564 7
                                    

Dan setelah beberapa saat, keadaan hutan tersebut kembali lagi menjadi hening, dan gerakan-gerakan sang Alpha pun juga ikut berhenti.

Meskipun begitu, sang Alpha tetap berada pada posisinya yang membelakangi Claire,dan tidak melepaskannya .Kedekatan yang sedari tadi tidak dirasakan oleh Claire, tiba-tiba muncul, dan membuat wajahnya merona karena malu.

Ia segera menepiskan jemari yang sedari tadi menutupi matanya. Ketika ia ingin membuka matanya lagi, untuk melihat apa yang terjadi, jemari yang sudah mulai dikenalnya itu, tiba-tiba saja menyentuh lehernya dari belakang dengan gerakan yang sudah terlatih. Claire segera tercekat, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa , pada akhirnya yang bisa dilakukannya hanyalah memejamkan matanya....

.....

Author POV

Alpha Xavier segera mengangkat tubuh yang lunglai tersebut kedalam pelukannya, tidak dipedulikannya para Rogue tersebut, yang sekarang ini telah tergeletak tak berdaya di atas rerunputan hijau di hutan tersebut, yang sekarang sudah dipenuhi dengan darah. Mereka seharusnya berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu yang buruk yang berhubungan dengan Sang Alpha.

Ingatan akan apa yang terjadi tadi, membuat Sang Alpha geram... Ia sudah tahu dari dulu bahwa , Red Moon Pack sudah pasti akan selalu mencari-cari kelemahan dari Sang Alpha, dan sekarang setelah mereka mengetahui bahwa Sang Alpha telah menemukan matenya, mereka segera menyerangnya tanpa merasa khawatir bahwa  mereka akan berhadapan dengan siapa...

Sambil mengetatkan gerahamnya, Sang Alpha berjanji dalam hati, bahwa ia akan memberikan pelajaran bagi Red Moon Pack , karena sudah berani-beraninya mereka menyerang mate yang sampai saat ini, belum dikenalnya......

Mengingat bahwa dirinya memiliki pertemuan dengan Alpha Tyler, Sang Alpha segera bergegas kesana, sambil menduga-duga jati diri matenya ini.... Ia ingin segera menyelesaikan urusannya dengan Alpha Tyler dan segera membawa Matenya ini ke Packnya....

......
Tyler POV

Mataku masih terpaku pada pemandangan di hadapanku ini. Aku masih tercekat dan belum dapat percaya dengan kedua mataku sendiri, akan pemandangan langka di depanku ini... Sang Alpha sedang menggendong adiknya , Claire yang sedang tidak sadarkan diri.

Berbagai pikiran berkecamuk di benakku
Apa yang terjadi dengan Claire? Mengapa ia tidak sadarkan diri?Apa yang dilakukan Claire sehingga bisa bertemu dengan Sang Alpha? Dan apa hubungan antara Sang Alpha dengan adik kecilku ini??

Aku terlalu terlena dengan pikiranku sendiri, hingga aku tidak menyadari kehadiran Sang Alpha yang sekarang ini sudah dihadapanku, sampai suara berat dari Sang Alpha menyadarkan lamunanku
"Alpha Tyler" sapanya tanpa berbasa-basi
Seperti orang bodoh, aku masih menatap Sang Alpha dan adikku secara bergantian dengan penuh kebingungan.

Tiba-tiba saja terdengar suara mom yang ternyata sedang berlari menghampiri Claire
"Apa yang terjadi pada Claire?" Wajah mom
tampak sangat pucat. Belum sempat aku menjawab, Alpha Xavier segera berucap "Kalian mengenal mateku?"

Terjawab sudah segala pertanyaan-pertanyaan yang tadi sempt berputar-putar dibenakku, ternyata Claire memiliki hubungan dengan Sang Alpha, dan bukan hanya hubungan biasa, tetapi mereka adalah sepasang mate...
Suara terkesiap segera keluar dari mulut mom, wajahnya yang tadi sudah pucat, semakin memucat lagi..

Aku tahu bagaimna perasaan mom saat ini, ia pasti sangat terkejut saat mengetahui bahwa Claire adalah pasangan dari Alpha Xavier, tetapi bukan itu saja yang dikhawatirkan oleh mom, ia pasti sangat khawatir akan apa yang akan terjadi dengan Claire di masa depan, dan akan tanggung jawab yang besar yang akan di pegang oleh Claire karena ia akan menjadi Luna bagi Pack barunya nanti dan mendampingi sang Alpha...

Mom pastinya tidak akan rela untuk melepas anak kesayangannya ini kepada Alpha Xavier...
Aku segera memegang pundak mom untuk menguatkan dirinya.

Menyadari bahwa Sang Alpha sedang menunggu jawaban kami, aku segera berucap "Dia adalah adikku , Alpha." Aku tahu kedengarannya memang aneh,tetapi meskipun kami sama-sama pemimpin suatu pack, aku tetap harus menghormatinya sebagai seorang Alpha yang lebih berpengalaman dari diriku ini.

"Sungguh suatu kebetulan yang sangat menarik" ucap Alpha Xavier dengan tidak menyembunyikan nada penuh misteri, yang entah mengapa membuat membuat segala bulu kudukku berdiri.

"Dimana letak kamarnya?" Kalimat tidak terduga yang dilontarkan oleh sang Alpha membuat diriku dan mom saling bertatapan. Apa yang ingin dilakukan oleh Sang Alpha di kamar Claire??
Alpha Xavier yang sepertinya bisa membaca pikiran buruk kami, segera berkata "Aku hanya ingin membaringkan dirinya , karena sangat tidak nyaman untuk berdiskusi denganmu sambil mengendong seseorang"

Mom yang sepertinya sudah sadar terlebih dahulu, segera mengajak Sang Alpha untuk mengikutinya "Ayo Alpha Xavier, ikuti aku"
Aku menatap kepergian mereka, dengan perasaan penuh kebingungan tentang apa yang akan terjadi dimasa mendatang.

......

Begitu masuk kedalam kamar Claire, tanpa berlama-lama Xavier segera membaringkan Claire diatas tempat tidurnya. Ia memindai kamar yang ada dihadapannya tersebut, dan hal pertama yang segera terbesit di kepalanya adalah, bahwa sebentar lagi kehidupan Claire tidak akan sama lagi, karena setelah urusannya dengan Pack ini selesai, ia akan segera membawa Claire ke Packnya,Ia akan menjaga, dan mengajarkan Claire untuk menjadi seorang Luna yang pantas bagi Packnya... Hanya sebatas itu saja, karena Ia tidak bisa memberikan yang lebih lagi kepadanya, terutama hatinya.

Iapun tersenyum miris... memang ironis sekali bagi sepasang mate, yang tidak memiliki cinta dihubungan mereka.. Tetapi mau bagaimana lagi...Baginya cinta adalah suatu kelemahan, karena dengan kita mencintai seseorang, kita akan melakukan berbagai hal-hal bodoh yang malah dapat melukai diri kita sendiri tanpa kita sadari , dan ketika kita telah sadar, semu telah terlambat.. karena kita telah terluka parah ...

Oleh sebab itu Ia tidak ingin melakukan kesalahan yang pernah Ia lakukan di waktu dulu. Ingatan akan perempuan yang membuat dirinya menjadi seperti ini, membuat sang Alpha geram.

Ia segera mengalihkan pemikirannya dan berbalik untuk berhadapan dengan sang Luna , Ibu dari matenya ini, yang dari tadi ternyata sedang mengawasinya. Sang Luna dengan tenang , mengajak Alpha Xavier untuk keluar dari kamar tersebut.

Setelah pintu tertutup , sang Luna segera mencecarnya.
"Apa kau akan membawanya?" Pertanyaan yang tidak terduga tersebut , membuat Sang Alpha berpikir sejenak, lalu berdeham dan menjawab dengan tenang
"Tentu saja, Dia adalah MateKu , sudah semestinya Dia berada disisiku , untuk mendapingiku ."

Ketidak setujuan terbesit di wajah sang Luna "Apa hanya karena Claire adalah matemu, sehingga kau menginginkan dirinya untuk mendampingimu?" Sedikit nada tersinggung terselip dalam kalimat tersebut.

Tanpa berpikir panjang Alpha Xavier segera menjawab "Tentu saja, itu gunanya seorang mate bukan?Untuk mendampingiku?? Dan mengandung, melahirkan ,serta membesarkan anak-anakku?Ucap sang Alpha dengan ekspresi datar.

Air mata mulai membasahi mata Sang Luna "Teganya kau berpikiran seperti itu!! Claire, adalah matemu!! Dia bukan hanya sebuah media untuk melahirkan anakmu!! Dia juga memiliki perasaan!!"

Ekspresi sang Alpha sama sekali tidak berubah "Jika anakmu menginginkan cinta , aku tidak bisa memberikannya, tetapi aku akan menjamin kehidupannya dengan segala yang aku miliki."
Tidak ingin melanjutkan percakapan tersebut, Xavier berdeham "Maaf, saya butuh bertemu seseorang." Setelah mengucapkan hal itu, Alpha Xavier segera beranjak pergi meninggalkan sang Luna yang berderai air mata, memikirkan perasaan anak manisnya nanti .
.....
Tanpa mereka sadari, di balik pintu kamar yang tertutup tersebut, Claire mendengar semua percakapan tersebut dengan hati penuh luka dan tersakiti ...

XavierWhere stories live. Discover now