Chapter 16

3.8K 255 4
                                    

Author POV

Mobil yang dikendarai Sang Alpha berjalan dengan mulus di sebuah jalan setapak,  dimana pada sebelah kiri dan kanan jalan tersebut terhampar taman bunga yang telah  ditumbuhi dengan berbagai aneka tumbuhan yang sangat indah,  berpadu dengan hijaunya rerumputan.

Disana, baik perempuan maupun laki-laki  terlihat sedang berlatih dengan penuh semangat dan keceriaan. Bahkan anak-anak  terlihat sedang bermain dengan seekor werewolf putih, yang kini terlihat sedang menjilat salah satu wajah anak perempuan yang sedang tertawa geli.

Namun, kehadiran dari Sang Alpha di tengah-tengah mereka, tentunya dirasakan oleh mereka semua. Tidak luput dengan sosok wanita yang dibawa oleh Alpha mereka. Tatapan-tatapan penuh pertanyaan itu, mulai bermunculan, mengawasi mobil Lykan Hyper Sport itu, yang kini telah berhenti di depan Pack House.

Begitu Mobil yang dikendarai oleh Alpha Xavier berhenti, tanpa menunggu lama, Claire segera membuka pintu mobil,dan keluar.

Di depan mereka, dikelilingi oleh halaman yang sangat luas yang dikelilingi oleh pepohonan ,berdiri sebuah mansion yang sangat indah, bergaya Eropa berwarna krem pucat,  dengan beberapa jendela yang menghadap ke arah halaman, serta bagian atap abunya yang ujungnya tampak runcing seperti kebanyakan istana.

Bagian tengah halaman tersebut terdapat beberapa air mancur, yang diselingi oleh tanaman hias serta patung-patung pahatan berbentuk werewolf yang sangat indah.

Ekspresi terpesona sangat terlihat jelas dari wajah Claire, yang kini sedang menatap pemandangan di hadapannya tanpa berkedip.

Ia tidak pernah menyangka, bahwa rumah dari Sang Alpha akan tampak seindah ini. Mungkin Ia sudah menganggap remeh mengenai fakta seberapa kaya mate nya ini.

"Kau memiliki waktu yang sangat banyak untuk menikmati pemandangan disini, namun sebaiknya sekarang kita masuk terlebih dahulu." Ucap Alpha Xavier yang ternyata telah mengambil barang-barang Claire dari bagasi mobilnya, dan menatap matenya tersebut.

Sambil menahan rona merah yang mulai menjalari wajahnya, Claire segera mengangguk, menyetujui ucapan Sang Alpha, dan berjalan dibelakang Sang Alpha memasuki mansion tersebut.

Hal pertama yang menyambut kedatangan mereka adalah suara tawa yang berasal dari ruang makan. Tampaknya beberapa orang telah berkumpul, di ruang tengah dan sedang bercanda gurau. Namun perbincangan itu seketika berhenti , orang-orang tersebut segera bangkit, dan menunduk hormat kepada Alpha mereka yang kini berdiri bersama dengan seorang wanita.

Tatapan-tatapan penasaran yang diberikan oleh mereka,khususnya  kepada Claire , membuat Claire salah tingkah.

Sang Alpha yang melihat hal ini, segera berdeham.

"Kita akan berdiskusi di ruang kerjaku . Untuk saat ini pergilah kesana, aku akan menyusul." Para pemuda tersebut segera mengangguk dan beranjak pergi.

Begitu berkata demikian, Xavier segera menarik tangan claire, dan mengajaknya menaiki anak tangga yang berada di tengah ruangan tersebut.

Setelah melewati beberapa ruangan , berhentilah mereka di depan sebuah pintu yang berada di  ujung koridor. Sang Alpha segera membuka pintu tersebut dan masuk, diikuti dengan Claire yang berada tepat di belakangnya.

Hal pertama yang menarik perhatian Claire adalah wangi kamar yang tengah dimasukinya ini.

Sebagai seorang werewolf, penciuman mereka memang lebih sensitif dibandingkan para manusia. Dan hal ini pun , membuat Claire dapat dengan mudah merasakannya.

"Ini kamarmu." Claire dapat langsung menduganya, karena kamar yang baru mereka masuki memiliki aroma yang sangat kental dengan aroma yang dimiliki oleh sang Alpha.

XavierWhere stories live. Discover now