Paundra And Radisti

18K 1.1K 58
                                    

Radisti memerhatikan bayi tampan yang berceloteh dengan riang itu. Suara tawa khas bayi keluar saat perempuan cantik itu memutarkan mainan yang bergantung di tempat tidur anak itu. Bayi itu sangat tampan dengan mata dan rambut mirip Paundra Dan saat Radisti sangat merindukan suaminya, Bara, menjadi sasaran kasih sayang Radisti.

Kamar Bara sangat nyaman dengan cat berwarna biru langit dan horden berwarna putih. Boks tidur bayi pun berwarna senada. Aneka mainan berjajar rapih di rak mau pun sudut ruangan. Bocah itu bahkan belum mengerti apa saja kegunaan mainan itu namun sepertinya semua  lengkap tersedia.

"Baraaaa... mau main?" goda Radisti sambil tertawa kecil. Perempuan itu lalu mengambil Bara dari boks dan menggendongnya. Ia lalu duduk di kursi goyang yang tersedia di sudut ruangan, bernyanyi kecil sambil sesekali menciumi bayi itu dengan gemas.

"Dis, sini Bara sama gue aja," kata Dimas. Laki-laki itu tersenyum melihat keakraban yang tercipta antara Radisti dan Bara. Bayi itu memang betah berlama-lama berada dalam pelukan Radisti.

"Bara mau sama Daddy? Enggak ya? Kan mau sama Aunty Dee aja, ya kaaan?" goda Radisti pada bayi mungil itu. Jemari tangannya lembut mengusap wajah Bara. Bayi mungil itu tertawa kegelian dan menatap Radisti dengan mata bulatnya. 

Dimas tertawa kecil melihat tingkah sepupunya itu. Laki-laki itu berdiri bersender di dekat pintu dengan tangan bersedekap didada. Memerhatikan Radisti dengan seksama, sepupunya itu nampak cantik dengan rambut ikalnya yang dicepol asal dan gaun hitam selututnya.

"Lama amet, ada apa?" Puri muncul dari belakang, mengejutkan Dimas.

"Sst..lihat tuh," bisik Dimas. Laki-laki itu menunjukkan arah dengan pandangan matanya.

Puri tersenyum. Ada perasaaan hangat yang mengalir saat melihat keakraban antara Radisti dan Bara. "Bara memang mirip sama Kak Paundra sih, wajar aja Disti jadi seneng sama Bara," kata Puri. Perempuan cantik itu berdiri di samping suaminya dan menyelipkan tangan kanannya ke tangan suaminya.

"Dis, ayo makan...Papi dan Mami udah nungguin di bawah," kata Dimas.

Dengan enggan Radisti beranjak dari kursi goyangnya. Ia bermaksud menaruh kembali Bara ke dalam boksnya namun bayi itu menolak. "Bara kenapaaa? Gak mau bobo?" tanya Radisti.

Bara mengangkat tangan kanannya dan menyentuhkannya di pipi Radisti. Bayi itu tertawa riang sambil menatap tantenya itu.

Puri menatap iri ke arah Radisti. "Bara lebih sayang sama Aunty dari pada Mommynya" cibir Puri pelan.

Dimas tertawa kecil. Merangkul istrinya dan mengusap bahunya perlahan. "Cemburu nih," goda Dimas.

Puri mengerucutkan bibirnya dan membenamkan wajahnya ke dada suaminya, menghirup wangi tubuh Dimas yang sangat ia suka.

"Helooo, Get a room," goda Radisti sambil tertawa lebar. Perempuan itu membawa Bara dalam pelukannya dan mengamati pasangan suami-istri yang berada di hadapannya. Sungguh ia ikut senang melihat Dimas baik-baik saja dengan Puri dan keluarga kecilnya.

                             ***

             

Radisti sedang memindahkan sisa-sisa makan malam ke wadah. Keluarga Firmansyah memang berkumpul dalam rangka peringatan ulang tahun perkawinan Firmansyah dan Dewi yang ke 35 tahun. Memang hanya makan malam biasa dan untuk kali ini adalah yang pertama kali sejak Radisti menjadi menantu di keluarga Firmansyah.

"Kamu bawa aja yang kamu mau, Dis..." kata Dewi yang sedang mengupas buah jeruk untuk Firmansyah.

"Iya,Mi...ntar Disti bawa gulai kambing aja deh," jawab Radisti. "Puri mau gulai atau apa ya?" gumam Radisti.

The Mahesa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang