Good Bye, My Love

16K 1.1K 114
                                    

Sudah malam saat beberapa personel The A Team berada di lounge VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Mario, Abi dan Radisti akan mengadiri konferensi di Paris, Perancis mengenai isu ISIS dan terorisme. Mereka memilih duduk di sofa berwarna coklat yang berada di sudut ruangan menjauh dari pengunjung lainnya.

Radisti sibuk dengan handphone di tangannya. Wajahnya terlihat gelisah, sesekali ia melirik jam yang melingkar di tangan kanannya. Mendesah pelan, lalu kembali melihat ke arah handphonenya. Dua jam lagi ia akan boarding tapi suaminya belum juga ada kabar. Tentu saja ia tahu kalau Paundra pasti sangat sibuk, ia pun sebenarnya tak terlalu berharap, tapi...

"Isu akan adanya reshuffle kabinet jilid dua semakin santer nih..." suara  Mario membuat Radisti menoleh. Sang Kapten duduk di sofa, menyandarkan punggungnya dengan nyaman, di tangan kanannya terdapat segelas air mineral.

"Iya, lo tahu, nggak? gue dapat bocoran malah  langsung dari salah satu Menteri," jawab Abi tanpa mengalihkan pandangannya dari koran yang ada di depannya. "Reshuffle jilid dua hampir pasti jadi,"

"Kalo gue sih melihat yang  paling berpeluang masuk kabinet pada reshuffle jilid dua adalah PAN," jawab Mario. Laki-laki itu terlihat tampan  dengan sweter hitam dan celana bahan hitamnya. Rambutnya tertata rapi dengan poni menutupi sebagian alisnya.

"Wajar aja kalo PAN dapet kursi di Kabinet Jokowi,  karena PAN sudah memutuskan mendukung Pemerintahan, kan?" tanya Radisti yang lalu mencomot camilan di atas meja. Ia tertarik dengan isu reshuffle yang akhir-akhir ini memang mengemuka di sejumlah media. Perempuan itu memakan calamari yang terasa renyah di mulutnya apalagi ditambah dengan saus.

Di atas meja mereka terhidang sebuah piring besar yang berisikan aneka camilan andalan lounge tersebut. Ada kentang goreng, calamari, nugget juga chicken wings.

"Iya sih, bukan sesuatu yang aneh kalau PAN masuk kabinet," lanjut Abi. "Ya, hadiah karena sudah mendukung, kan?" Abi melipat koran lalu meletakannya di atas meja. Tatapannya lekat ke arah Radisti yang duduk di seberangnya. Ia dapat menangkap kegundahan sahabatnya.

Mario mengangguk mengamini Abi
"Gue melihat  dengan terseretnya mantan Sekjen Partai Nasdem yang ditetapkan menjadi tersangka. Maka posisi menteri dari Nasdem juga akan terancam dan bersiap untuk digantikan dengan kader partai lain....gue melihat PAN ada peluang ini..."

"Kursi Menhut maksud lo?" tebak Abi.

"Yes, karena dulu Zulkifli Hasan dianggap cukup berhasil lho sewaktu memimpin kehutanan," Mario membuka iPadnya, ia memastikan beberapa email terkirim dengan baik. Dahinya berkerut tanda ia berpikir serius, membuat Abi dan Radisti menatapnya heran.

"Kenapa?"

"Ya, gue rasa  Nasdem untuk bersiap-siap jatah menterinya dikurangi karena menganggu citra politik pemerintahan," lanjut Mario. "Jaksa Agung?"

Abi menggelengkan kepala. "SP nggak lepas itu posisi Jaksa Agung," SP yang dimaksud oleh Abi adalah Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem yang juga pemilik Media Grup yang menaungi Metro TV dan Media Indonesia.

"Dengan adanya kebakaran hutan dan bencana asap yang kemarin terjadi yang paling memungkinkan ya, Siti Nurbaya akan diganti," kata Mario melanjutkan.

Radisti mendesah pelan. "Gue suka Siti Nurbaya, track recordnya bagus. Sayang ya," ada nada kecewa terdengar dari suara Radisti.

"Tapi ada isu yang beredar Siti Nurbaya akan bergeser ke MenPAN," kata Mario

"Itu kan tempatnya Yuddy, lalu Yuddy kemana?" tanya Abi. Yuddy Krisnandi adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Mario mengangkat bahu. "Entahlah, isu reshuffle ini memang semakin menarik dikupas, tapi jadi di wilayah abu-abu..."

Abi beranjak dari duduknya menuju meja tempat aneka minuman tersedia. Ia mengambil dua botol minuman dan kembali ke tempat duduknya. Mengenakan kaus oblong, celana jeans biru belel lengkap dengan sepasang sepatu kets membuat Abi terlihat seperti mahasiswa saja. Kaca matanya tergantung di kerah baju.

The Mahesa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang