Boys Day Out

18.4K 1K 56
                                    

Cuaca pagi itu cukup mendung dan membuat Paundra merasa ingin menghabiskan waktunya seharian di bawah selimut untuk tidur atau mungkin sekedar bermalas-malasan sambil marathon DVD. Long weekend tanpa memikirkan pekerjaan tentu saja menyenangkan. Bunyi bel terus saja berbunyi membuat laki-laki itu kesal. Paundra menatap jam dinding yang menunjukkan pukul  tujuh pagi. Arghhh!!! siapa sih pagi-pagi udah bertamu?. Dengan malas Paundra beranjak dari tempat tidurnya dan menyibakkan selimut. Ia membuka pintu kamar dengan hanya bertelanjang kaki dan berjalan menuju pintu ruang tamu. Bel kembali berbunyi dengan nyaring.

" Bentaaar...!!!" Teriak Paundra kesal. Dengan mata setengah mengantuk ia meraih pegangan pintu dan memutar kunci. Mata laki-laki itu spontan terbelalak tak percaya saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya sambil tersenyum-senyum menatapnya. Trio Mahesa. Yup..Dimas, Pradipta dan Raditya.

" Good morniiiiing, " Sapa ketiganya kompak sambil memasang senyum ke arah Paundra.

Paundra mengusap tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa kebingungan melihat tiga laki-laki itu datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

" Kita gak dipersilahkan masuk," Kata Raditya cemberut. Si bungsu dari keluarga Mahesa itu menatap Paundra dengan tatapan sedikit sinis. Sama sekali tak mengindahkan norma kesopanan karena sudah jelas Paundra berusia lebih tua darinya dan saat itu mereka berada di rumah Paundra.

Paundra menyabarkan hatinya. Membuka pintu lebar-lebar lalu mempersilahkan ketiganya masuk. " Silahkan, make your self comfortable," Kata Paundra ramah.

" Lama banget buka pintunya, " Gerutu Dimas. " Gue berat bawa titipan Puri untuk lo nih," Dimas lalu meletakkan sebuah kotak besar di atas meja,

" Apaan?" Tanya Paundra mengangkat alisnya bingung.

" Pernak-pernik dari inacraft, kata Puri mungkin cocok buat lo, seprei-seprei gitu deh," Kata Dimas sambil tersenyum. Ia laku menyerahkan dua kantong plastik besar ke kakak iparnya itu.

" Oh," Paundra menjawab pendek. Matanya dengan seksama mengamati Raditya dan Pradipta yang nampaknya sibuk melihat isi rumahnya. Raditya malah sudah berada di ruang tengah dan melihat koleksi DVD di lemarinya,

" Ada apa sih, pagi-pagi kesini," Bisik Paundra sambil menarik Dimas ke dapur. Kakak dari Puri itu meletakkan kantong kresek di atas kursi.

" Biasalah, acara rutin cowok-cowok..." Jawab Dimas sambil nyengir.

" Boys Day Out?" Tanya Paundra. Tentu saja ia tahu kalau Trio Mahesa ini memang mempunyai agenda rutin untuk keluar bersama-sama. Sama seperti mereka juga punya agenda rutin untuk berkumpul dengan Radisti. Kwartet Mahesa memang sangat kompak dan tentunya saling menyayangi dan melindungi.

Dimas mengangguk. " Yaaah, kind of that..tapi kali ini gak bawa anak-anak, hahaha.. Puri dan Rara masih bobo," Dimas mengedipkan matanya.

" Lalu?" Paundra membuka kulkas dan meraih botol orange juice dan memindahkan isinya ke gelas. Laki-laki itu tidak menampakkan wajah kesalnya walau ia gusar setengah mati karena waktu istirahatnya terganggu.

" Yaaah, Disinilah kita," Dimas nyengir tak jelas. Ia menghindari tatapan tajam Paundra yang menuntut jawaban. Suami dari Puri itu lalu meraih gelas orange juicenya dan meminumnya sampai licin tandas.

" Lo gak nyembunyiin sesuatu dari gue kan?" Tanya Paundra curiga. Laki-laki itu merasa mencium aroma persekongkolan yang tak sedap.

" Enggak," Jawab Dimas santai sambil menggoyang-goyangkan gelasnya iseng.

" Lo belum mandi ya, Ndra?" Raditya menghampiri Dimas dan Paundra dengan tatapan meneliti calon iparnya itu.

Paundra menggelengkan kepalanya. " Gue berencana mau tidur seharian sebenernya," Jawab Paundra sambil tertawa.

The Mahesa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang