Part. 38

645 27 0
                                    

Happy reading ^_^

-----------------------

Author's POV

Cahaya matahari yang terik berhasil menembus gorden berwarna coklat itu. Sepasang insan yang sedang menikmati tidurnya pun merasa terganggu akibatnya.

Seorang wanita menggeliatkan badannya. Dia menarik selimut yang sebelumnya hanya menutupi setengah badannya. Dia merasakan ada yang aneh dengan selimut itu.

Dia membuka matanya yang sebelumnya terpejam dan menoleh ke samping.
Dia tergelak menatap adanya sesosok orang yang mengambil alih selimutnya dan menutupi seluruh tubuh orang itu sendiri. Di mengambil bantal dan memukulnya lalu dia berteriak.

"Arrghhh....... Siapa kau!!!??? Pergi!! Pergi!!! Pergi!!"

Dia terus memukul sesosok itu dengan bantal dan menarik-narik selimutnya. Orang yang ada di dalamnya pun merasa terganggu dan langsung bangun terduduk dan menatap aneh kepada Valesca.

"Kenapa Kau memukulku, Val? Apa salahku?" ucap Jack dengan suara seraknya sehabis bangun tidur.

"J-jack, Kau... Kenapa Kau ada di sini?"

"Hei, apa kau lupa?" Valesca mengernyit dan bertanya pada Jack "Apa maksudmu?"

Jack mengangakan mulutnya lumayan lebar dan menggeleng-gelengkan kepalanya "Kamu benar-benar lupa, Val? Kamu yang memanggilku kemari karena Kamu ketakutan. Dengar. Ada seseorang yang mengirimi teror. Kamu benar-benar lupa?"

Valesca seketika memukul kepalanya dan bergumam "Maaf, aku lupa."

Jack menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata "Kamu ini. Sudah seperti lansia saja. Sedikit-sedikit lupa."

Valesca menyengir, lalu kembali memukuli Jack dengan bantal nya. Jack sama sekali tak menggubrisnya. Jack mengambil handphonenya yang ada di atas nakas dan melihat jam yang tertera. Dia terkejut dan langsung menutup mulutnya.

"Ada apa, Jack?" Valesca yabg melihatnya seperti itu mulai merasa bingung.

"Val, ini sudah jam 9 pagi." ucap Jack dengan suara tertahan.

"Ah, masih jam 9 pagi?" ucap Valesca dengan santai sebelum pada akhirnya Ia menjerit dengan keras "Apaaa!!!!??? Oh, ya Tuhan. Kita terlambat ke cafe. Pasti anggotamu sudah menunggu!!"

***

Valesca tampak begitu terburu-buru. Ia mengambil peralatan make up-nya yang terletak di meja rias dan memindahkannya ke dalam tas. Tak lupa dengan sisir dan juga body lotionnya. Dia mengambil parfum nya dan dengan gerakan cepat, Ia menyemprotkannya ke seluruh tubuhnya.

"Jack, apa Kau sudah siap!!?? Ayolah!! Kita bisa terlambat kalau begini!! Mandi mu lama sekali, sih!!" teriak Valerie.

Dia benar-benar tak sabar lagi. Sudah hampir 30 menir lamanya dia ada di kamar mandi. Apakah kamar mandi di kamar itu seindah itu sampai-sampai Dia bisa selama itu di dalam sana.

"Val, sebentar lagi. Aku sedang pakai baju. Sebentar!" teriak Jack dari dalam kamar mandi.

"Setiap aku nanya, kamu selalu bilang sebentar lagi. 10 menit lalu, aku nanya, kamu juga bilang sebentar lagi. Mau sampai kapan kamu di sana?" Valesca mulai kesal.

Dia berinisiatif untuk menggedor pintu kamar mandi. Dia berjalan ke arah pintu jati di depannya yang merupakan pintu kamar mandi.

Baru saja ia ingin mengetuk pintunya, ia malah tergelak karena Jack membuka pintu secara tiba-tiba.

Jantung Valesca kembali berulah. Detakannya bahkan bertambah cepat. Sampai-sampai Jack yang berdiri di depannya dapat mendengarkannya.

Jarak antara Valesca dan Jack hanya berkisar 2 jari kelingking orang dewasa. Sangat dekat.

Unrequited Love Where stories live. Discover now