Part.13

1.2K 61 0
                                    

Happy reading ^_^

---------------------

Author's POV

Valerie memandang wajahnya di depan cermin.

'Apa Aku seorang pencuri? Bagaimana barang itu bisa ada di dalam tasku?' batin Valerie sambil sedikit melirik ke arah tasnya.

Valerie berjalan ke arah jendela besar yg terdapat di kamarnya. Dia melamun menatap jalanan kompleknya yang tampak sepi. Apa yang telah terjadi di mall tadi membuatnya shock. Dia bahkan tidak bisa melupakannya. Semua yang terjadi terlalu rumit baginya. Sangat rumit.

Di sisi lain....

Jack duduk di ranjangnya sambil merenung. Jack mengambil handphone dari sakunya dan mengetik sesuatu, lalu menempelkan handphonenya itu ke telinganya. Setelah seseorang di seberang sana mengangkat panggilannya Ia pun membuka mulut.

"Jay, Aku membutuhkan bantuanmu." Jack sedikit mengeluarkan nada tegasnya yang mampu membuat siapapun takut.

"Bantuan apa, Jack? Katakanlah! Aku bersedia membantumu." Jack tersenyum tipis mendengar jawaban dari Jay.

"Aku ingin Kau melacak cctv yang ada di Grand Electra Plaza untukku. Lacak cctv yang ada di toko Zura. Kau mengerti?"

"T-tapi untuk apa, Jack? Kau mau--" ucapan Jay terpotong seketika.

"Sudahlah Jay tidak usah banyak bertanya seperti itu! Lakukan saja apa yang kusuruh. Imbalannya Aku akan memberikanmu motorku. Bagaimana? Kau bilang Kau menyukai motorku itu kan? Baiklah, Aku akan memberikan nya untukmu. Sebagai imbalan."

"Ehh... Oh, baiklah. Tentu saja. Jangan lupa berikan motormu itu padaku." Jack tersenyum miring dan menjawab "Baiklah, Aku tutup dulu. Bye."

Setelah mendapatkan sahutan bye dari Jay, Jack pun segera menutup sambungan panggilan itu dan beranjak ke kamar mandi.

***

Valerie berjalan ke arah kelasnya. Ia masih tidak bisa melupakan apa yang terjadi semalam. Sangat tidak bisa melupakan nya.

Saat Ia sedang berjalan sambil merenung, tiba-tiba saja ada yang menyentuhnya. Saat Valerie berbalik, Ia melihat Clara dan Alexa yang sedang menatapnya sambil membawa beberapa buah buku.

"Val, hari ini Aku dan Clara akan menghadiri sebuah Pesta sweet seventeen. Kau mau ikut tidak?" Valerie sedikit berpikir sebelum berkata.

"Alexa, Kau pergi saja bersamanya. Aku rasa Aku tidak mau pergi." Alexa tampak mengeritkan dahinya.

"Hei, ayolah. Ini hanya sebentar saja." Valerie kembali menggelengkan kepalanya yang membuat semangat Alexa semakin mengendur.

Clara yang melihat itu pun mengibas-ngibaskan tangannya bermaksud menyuruh Alexa untuk pergi. Membiarkannya bersama Valerie bicara empat mata.

Setelah Alexa pergi, Clara berjalan mendekati Valerie dan menyentuh tangannya.

"Val, ayolah. Ini akan menyenangkan jika Kau ikut. Aku jamin Kau akan menikmati pestanya. Ayolah, Aku juga akan sangat menikmati pestanya jika Kau datang." Clara berusaha meyakinkan Valerie.

"Clara, maafkan aku. Aku tidak bisa pergi. Aku sedang banyak pikiran Clara. Maafkan aku." Valerie tampak masih tidak mau menerima tawaran Clara.

"Val, orang itulah yang mengundangmu sendiri. Kau tahu siapa yang mengundangmu?" Valerie hanya mengendikkan bahunya saat mendengar kata-kata Clara.

"Yang mengundangmu itu adalah adiknya Sam. Ini ambillah undangannya." Valerie mengambil undangannya dan membukanya.

'Apa benar adiknya Sam mengundangku ke acara sweet seventeennya?' batin Valerie sedikit ragu.

Unrequited Love Where stories live. Discover now