Part. 43 (end)

2.2K 45 1
                                    

Happy reading ^_^

------------------------

Author's POV

Valerie tampak takut. Ia mengendarai mobilnya dengan perasaan khawatir dan gugup. Ia takut rencana yang sudah Ia susun baik-baik akan berakhir gagal. Semuanya akan sia-sia saja jika itu terjadi.

Valerie menoleh ke belakang. Di bagasi, kekasihnya Jack sedang bersembunyi. Yah, itu memang sudah rencananya. Sedangkan di belakang mobilnya ada mobil polisi yang mengikuti,namun mobil tersebut berada sangat jauh darinya. Dan ada juga drone yang mengikutinya di atas. Drone tersebut merupakan milik polisi dan polisi mengamati dari jauh dengan drone tersebut. Valerie mulai takut saat Ia sudah melihat  sebuah bangunan gudang yang tak terurus lagi. 'Ya Tuhan, lindungilah aku.' Doa Valerie dalam hati.

Valerie memasang penyadap suara dan kamera kecil di sweater yang Ia pakai sekarang. Dia menarik nafas panjang dan menoleh ke belakang. Dia melihat ke arah Jack yang sedang duduk di belakang bagasi. Setelah melihat Jack menganggukkan kepalanya, Ia pun membuka seat beltnya dan membuka pintu mobil, lalu keluar dari dalam mobil. Ia berjalan dengan berusaha tetap santai. Namun Ia merasa tidak bisa tetap santai.

Ia menatap ke arah bangunan gudang kumuh itu dan menarik nafas panjang untuk terakhir kalinya sebelum beranjak menuju ke dalam gudang tersebut. Ia mendengar ada derap langkah di belakangnya dan tersenyum. Itu pasti Polisi yang mengikutinya.

Ia mendengar dering di handphonenya dan segera mengambil handphonenya, lalu melihat notifikasi. Ada SMS yang masuk. 

From: Unknown Number

Naiklah ke lantai teratas. Aku menunggumu di sana.

Valerie menelan ludahnya dengan susah payah dan segera naik ke lantai teratas. Ada 9 lantai di gudang ini. Dan Dia baru sampai di lantai 2. Ia terus menaiki tangga tanpa menoleh ke belakang ataupun ke samping kiri dan kanan. Ia hanya menatap lurus ke depan saja.

Valerie semakin gugup saat mengetahui Ia sudah sampai di lantai 4. '5 lantai lagi aku akan sampai di lantai teratas. Ya Tuhan, tolong lindungi aku, Jack, Sean dan seluruh anggota polisi di sini,Ya Tuhan. Buatlah rencana yang sudah kita susun baik-baik ini berhasil.' Valerie erus berdoa dan menaiki tangga demi tangga dengan perasaan khawatir dan tidak menentu.

Valerie menatap ke dinding di sebelah tangga yang tertulis tulisan 8. Ini sudah lantai ke 8 dan satu lantai lagi Dia akan sampai di tujuannya yaitu lantai 9.

Tangga demi tangga Ia lewati, hingga sampailah dia di lantai 9. Dia melihat sekelilingnya. Semuanya dipenuhi sang laba-laba. Benar-benar kotor dan tidak terurus.

"Akhirnya kau datang juga. He... Aku benar-benar sudah menunggumu."

Valerie menatap ke arah Wanita berjubah di depannya. Dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita tersebut.

"Tunjukkan dirimu. Siapa kau sebenarnya?"

"Apa? Siapa aku? Kau ingin tahu?"

Wanita berjubah itu dengan perlahan melepaskan jubah yang dipakainya. Wanita itu tersenyum miring dan berkata "Aku... Daisy. Orang yang sudah dijodohkan dengan Jack, namun karena Kau. Aku tmditolak oleh Jack. Aku benar-benar benci padamu. Aku tidak akan mau jika kau yang bersanding dengan Jack. Aku tidak akan rela. Jadi sekarang lebih baik kau jauhi dia dan carilah lelaki lain karena Jack hanyalah untukku. Kau paham? Aku sangat mencintainya."

Valerie menatap tidak percaya pada wanita itu. Lalu tersenyum miris dan berkata "Ini bukan cinta. Ini adalah obsesi yang kau miliki padanya. Kalau memang kau mencintainya, Kau akan merelakannya untukku karena kau tahu dia lebih bahagia bersamaku. Bukan bersamamu."

Unrequited Love Where stories live. Discover now