PART.5

2.7K 108 1
                                    

Valerie's POV

Rasanya sakit. Sangat sakit. Apa Aku sdg bermimpi? Semoga saja ini hanya mimpi. Apa yg kulihat sekarang? Apakah ini nyata?

Aku mengucek mataku yg sdh basah oleh air mataku. Aku berharap ini hanya halusinasi semata. Tapi ketika Aku membuka mataku, Aku tersadar bahwa yg kulihat ini nyata.

Sam... Laki-laki yg kucintai berciuman dgn wanita lain didepan mataku. Ini semua.... Apa Aku harus mempercayainya?

'Andai Kau tahu seberapa Aku mencintaimu, Sam. Aku sangat mencintaimu.' batinku sambil menundukkan mataku dan tersenyum miris.

Aku berbalik dan berjalan meninggalkan Mereka berdua di lorong sepi itu. Aku berjalan dgn perlahan agar Mereka tdk mendengar langkah kakiku. Aku tdk ingin mengganggu Mereka.

Seharusnya Aku tahu malu. Kenapa Aku mencintainya? Jelas-jelas Dia tdk punya perasaan sedikitpun padaku. Aku sadar sekarang bahwa Aku dan Dia terlalu berbeda. Dia lalaki mapan, tampan dan pintar. Dan Aku... Wanita sepertiku tdk pantas bersanding dgnnya.

Mulai sekarang Aku harus berusaha melupakannya. Setiap tingkah manisnya. Setiap kelembutannya. Setiap kebaikannya. Aku harus melupakan semua itu.

Aku berjalan entah kemana. Aku tdk peduli lagi. Hidupku hancur. Kehilangannya membuatku merasa bahwa Aku memang bukan sosok yg sempurna untuknya.

Aku tersentak saat tiba-tiba ada yg menahan tanganku. Aku menghapus air mataku dgn satu tanganku yg bebas.

"Kau mau kemana?"

Suara itu... Jack.

"Hei, Aku bertanya padamu? Kau mau kemana? Kau mau bolos?" pertanyaan bertubi-tubi itu membuatku pusing harus menjawab apa.

Tdk mungkin Aku bilang kalau Aku sdg patah hati kan.

"Apa urusannya dgnmu? Untuk apa kau peduli, ha?"

Aku berbalik dan memperlihatkan mata sembabku pada Jack. Jack tersenyum lembut dan berkata.

"Aku peduli karena Kau adalah seseorang yg berharga dalam hidupku, Val. Karena Kau sangat berharga." Jack maju 2langkah dan memelukku. Membawaku ke dalam pelukannya yg hangat dan membuatku merasa seakan Aku memanglah seseorang yg sangat berharga baginya.

"Menangislah disini Val."

Aku memeluk Jack dan menangis di dadanya. Mengeluarkan segalah kesedihanku.

Jack melepas pelukanku dan memegang tanganku.

"Bagaimana kalau Kita bolos dan menghabiskan waktu di taman. Apa Kau mau? Anggap saja ini sebagai..." Jack mendekatkan wajahnya ke telingaku dan berbisik "kencan mungkin."

Aku tersentak. Jantungku berdetak sangat cepat sekarang. Rasanya seperti sdg lari marathon saja.

***

"Doooorrrrrr.... Kakak kena. Kakak sdh mati. Hahahaha"

Seorang anak lelaki tertawa melihatku yg sdg pura-pura mati dgn menjulurkan lidahku dan menutup mataku.

"Kakak kalah. Sangat lucu." Boy. Laki-laki yg baru kukenal sehari ini mampu membuatku merasa kembali ke masa kecilku. Masa dimana Aku masihlah seorang anak perempuan yg polos dan tdk tahu apa-apa.

"Hei, Valerie apa yg Kau lakukan di bawah sana. Hei, bangunlah." Akh membuka mataku perlahan dan terkejut saat melihat wajah Jack sangat dekat dgn wajahku.

"Ahhhh... Kau membuatku terkejut, Jack. Iihhhhh." Aku terbangun dan merapikan baju seragamku.

"Ini. Ambillah. Aku membelinya tadi." Jack menyodorkan padaku Ice cream yg tadi baru saja Dia beli.

Unrequited Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang