PART.4

2.9K 118 4
                                    

Happy reading ^_^

-----------------------

Author's POV

3 weeks later...

Valerie duduk di samping Alexa yg sdg memainkan handphonenya. Sekarang Valerie tdk usah takut lagi akan hinaan yg sering dilontarkan dari mulut teman-temannya itu. Sekarang setiap ada murid lain yg berusaha menghinanya ataupun mengoloknya, Alexa akan siap sedia menghadang mereka dan memberikan caci maki super yg Ia miliki. Terutama bila yg datang itu Jessie dan anggota-anggotanya. Mereka semua akan takut dgn Alexa.

Dan mengenai kejadian memalukan yg dialaminya 3 minggu yg lalu, Valerie sdh melupakannya. Begitu juga Alexa. Mereka sdh sepakat untuk melupakan kejadian itu. Dan Dominic sekarang Dia sdh berhenti dari perkerjaan pengantar pizza. Ia sekarang berkerja sebagai pelayan di salah satu restoran terkenal. Gajinya yg lumayan tinggi membuatnya dan Alexa berpikiran untuk pindah petkerjaan kesana.

"Valerie, apa Kau mau menemaniku menonton basket? Hari ini Dominic akan bertanding melawan Jack. Aku ingin lihat bagaimana nanti Jack akan dikalahkan oleh Dominicku yg paling kusayang itu." ucp Alexa dgn keangkuhan tingkat dewa sambil menaikkan dagunya tinggi-tinggi.

"Ya, boleh juga. Aku akan menemanimu nanti." ucp Valerie sambil menelusupkan kepalanya dibalik lipatan tangannya.

"Hei, Pak. Saya datang kesini untuk belajar. Kenapa Kau malah mengusirku, ha? Kau sangat tdk berguna."

Valerie terkejut saat ada yg berteriak dari lapangan.

'Bagaimana suaranya bisa sampai ke lantai 3. Aneh sekali.' batin Valerie sambil menegadahkan kepalanya dan menutup kedua telinganya.

"Suara cempreng siapa itu? Sangat menganggu. Ckkk..." Alexa berdiri dari kursinya dan berjalan menuju ke pintu. Valerie yg melihat itu hanya melihat ke arah jendela yg ada tepat di sampingnya.

Valerie kembali menidurkan kepalanya di atas meja. Saat Valerie sdg duduk tiba-tiba Ia merasa ada yg memegang bahunya. Saat Valerie menegadahkan kepalanya. Valerie terkejut melihat siapa yg ada di hadapannya sekarang.

"Hai, cantik." Jay menoel pipiku lalu mengedipkan matanya.

"A..apa yg Kau lakukan?" Valerie bergidik ngeri saat Jay tiba-tiba saja berpindah duduk di sampingnya, lalu mencoba meraba pahanya. Valerie menggeser posisi duduknya.

'Kenapa Semua Orang malah tdk ada saat keadaannya seperti ini.' batin Valerie sambil menatap jijik kearah Jay.

Jay semakin mendekati Valerie hingga Valerie terjepit di antara dinding dan tubuh Jay. Jay menyeringai lalu melancarkan aksinya dgn berusaha memegang paha Valerie. Valerie memejamkan matanya hendak menangis, tapi tiba-tiba saja Dia merasa ada yg telah mencampakkan tubuh Jay kebelakang.

"Apa yg telah Kau lakukan, Ha...?"

Valerie membuka matanya perlahan.

'Jack... Dia menolongku?' batin Valerie. Valerie tersenyum tipis saat Jack meliriknya dgn lembut.

***

Ruangan yg didominasi dgn warna hitam dan putih itu dipenuhi oleh banyak orang. Setelah kejadian yg terjadi tadi siang.

"Jack, Jelaskan padaku sekarang!" Sam berjalan ke arah Jack dan berdiri tegap didepannya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Valerie memainkan ujung seragamnya sambil berdoa.

'Bagaimana kalau Jack dimarahi oleh Pak Sam? Ini harus segera kuatasi' batin Valerie.

"Ehhmmm.. pak, Ak--" ucapn Valerie baru saja akan keluar dari mulutnya tapi sdh dihentikan oleh tangan besar Sam yg membuat tanda seakan menyuruhnya berhenti bicara.

"Pak, maafkan Saya. Saya tahu Saya salah, Pak. Saya akan menerima hukumannya." Sam mengernyit mendengar jawaban dari Jack.

'Apa yg Dia makan sarapan tadi? Kenapa tiba-tiba Dia bisa sepenurut ini?' batin Sam sambil mengerutkan dahinya.

"A..apa Kau yakin?" tanya Sam sambil melihat serius kearah Jack.

"Saya serius Pak." ucp Jack sambil melirik sedikit kearah seorang wanita yg duduk di sofa sambil melipat kedua tangannya dgn angkuh.

"Baiklah, sekarang Kau dan Jay. Kalian berdua lari di lapangan 30 kali dan untuk pelajaran saya kalian berjemurlah di lapangan." ucp Sam pasrah lalu mengalihkan perhatiannya ke wanita di sebelah Jack. Valerie.

"Valerie, tetaplah disini sebentar saja." Sam berkata Valerie dgn nada super lembut. Tdk seperti saat Dia bicara pada Jack dan Jay tadi.

"Baiklah, Pak." Valerie tersenyum kecil dan senyum itu berubah menjadi tatapan sendu dan rasa bersalah yg diarahkannya pada Jack.

"Maafkan Aku." gumam Valerie lalu menundukkan kepalanya.

Jack tersenyum manis yg terlihat seperti dipaksakan, lalu mengacak rambut Valerie.

"Tdk apa-apa."

Itulah kata-kata terakhir yg didengar Valerie sebelum Jack pergi. Ia tersenyum malu. Jantungnya berdetak begitu kencang. Lebih kencang dari pada saat Sam mengacak-ngacak rambutnya dulu.

'Perasaan apa ini? Kenapa Jack berubah drastis seperti itu? Apa yg terjadi padaku? Apa Aku harus menanyakan ini pada Al nanti?'

Valerie menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada apa yg terjadi sekarang ini. Valerie bisa melihat dari sini kedua insan manusia yg ada di ruangan itu sdg beradu mulut dan mencaci maki satu sama lain.

"Pak, Saya datang kesini untuk menyelesaikan masalah ini. Kenapa Bapak malah mencari masalah dgn Saya. Saya berbicara dgn lembut Bapak marah. Saya bicara dgn kasar. Bapak juga marah. Apa sih mau bapak?" wanita yg merupakan murid baru di sekolah elite ini. Clara Smith. Sdg berusaha membela harga dirinya yg tlh dicoreng oleh Lelaki bernama Sam.

"Saya tegaskan sekali lagi, Clara. Apa yg Kamu lakukan itu salah. Kamu memukul seorang Laki-laki hanya karena Dia telah tdk sengaja menyenggolmu. Itu sangat aneh Clara." Sam mulai kesal dgn sifat murid barunya ini.

"Pak, Saya sdh bilang bahwa Dia berusaha menyentuh Saya. Kenapa Bapak tdk percaya? Dia berlari dan dgn cepat berusaha membuka rokku, Pak. Itu sebuah pelecehan. Laki-laki tadi berusaha menipu, Bapak." ucp Clara kesal akan sifat Gurunya itu. Valerie yg melihat kejadian itu hanya menatap waspada pada mereka. Apabila sewaktu-waktu Mereka bertengkar.

"Kau berani mengfitnahnya setelah apa yg Kau perbuat padanya. Dia masuk rumah sakit. Dan Kau.. Kau malah mengfitnahnya dgn mengatakan Dia telah melakukan pelecehan thdpmu. Kau aneh sekali, Clara."
Sam menunjuk Clara dgn jarinya.

"Kau tdk percaya, Pak. Ya, tentu saja Kau tdk percaya. Aku wanita biasa. Ya kan? Dia adalah Laki-laki yg berpengaruh di negara ini. Aku tahu. Aku tahu dia adalah cucu dari menteri di negara ini. Aku tahu. Apa gunanya Aku sebagai Wanita biasa yg kehilangan orang tuanya diusia 5 tahun. Aku tdk berguna. Aku tahu. Bagaimana rasanya jika Ibumu atau wanita yg paling Kau cintai dilecehkan. Ha... Kau tdk tahu rasanya. Huuuhhhh... Ugh... He..."

Valerie dan Sam terkejut melihat clara  yg terisak dan berjalan keluar dari ruangan itu. Melihat itu Sam berlari keluar dan membanting pintu ruangan itu.

Valerie ikut keluar 5 menit setelah keluarnya Sam dan Dia terkejut setelah apa yg dia lihat. Satu titik air matanya menetes. Dia menutup mulutnya.

Sam. Dia mencium Clara. Tepat didepannya. Tepat di depan Valerie.

TBC

Hohoho... Penasaran gak? Semoga aja pada penasaran.

Vote and comment, please.

Unrequited Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang