Chapter 30

8.8K 741 91
                                    

Tepuk tangan yang meriah langsung bergemuruh setelah Harry dan Alice bertukar cincin pertunangan mereka.  Harry memberikan kecupan hangat di bibir Alice sebelum pesta yang sesungguhnya benar-benar dimulai.

Tak lama, beberapa orang pelayan muncul dengan membawa nampan yang dipenuhi oleh gelas wine yang berisikan darah. Para tamu terlihat begitu menikmati sajian yang diberikan mengingat sedari tadi mereka sudah memperhatikan Kate dari kejauhan.

“Mengapa kau tidak ke dalam?”

Louis menoleh ke arah Kate yang baru saja tiba di sampingnya, “Aku membutuhkan udara segar.”

Kate tergelak mendengar alasan klasik yg Louis berikan, “Mereka pasangan yang serasi.”

“Aku tahu.” Sergahnya sembari kembali berpaling memandangi air mancur di halaman. Merasa bahwa arah pembicaraan Kate mulai tidak enak, Louis pun mengalihkan topik, “Mengapa kau kemari? Kau tidak menikmati pestanya?”

“Kau ini bodoh atau idiot? Mana mungkin aku menikmati pesta disaat semua orang meminum gelas berisikan darah? Yang ada aku ingin muntah.”

Kali ini giliran Louis yang tergelak, “Dimana Stan?”

“Masih di dalam, berbicara dengan beberapa orang yang tak kukenal bersama ayah.”

“Oh.”

Hening. Kate memalingkan wajahnya ke arah Louis dan berusaha membaca ekspresi pria di sampingnya itu. Kate paham bahwa Louis sengaja berada di luar karena ia tidak mau menyaksikan acara pertukaran cincin. Ia menaruh simpatinya terhadap orang yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya itu.

“Kau akan baik-baik saja. Percayalah.”

Louis langsung menoleh ke arahnya, “Maksudmu?”

“Kau paham betul apa yang kumaksud. Alice memang sudah bertunangan dengan Harry tapi bukan berarti ia—“

“Hentikan. Kau tidak tahu apa-apa. Dulu aku memang mencintainya, tapi setelah aku mengetahui kebenaran...—“ Louis bergeming tak dapat menyelesaikan kata-katanya sendiri. Tidak mungkin kan jika ia memberitahukan rencananya kepada Kate untuk membunuh Alice?

“Apa? Kebenaran apa? Tentu kau masih mencintainya, Louis. Bagaimana pun keadaannya, kau masih tetap mencintai Alice tanpa memandang situasi dan kondisi. Aku bisa melihat itu di matamu setiap kali kau mendengar atau menyebut namanya.” Tuturnya. “Kau mungkin boleh menatapnya dingin, tetapi jauh di lubuk hatimu kau menyimpan kerinduan besar terhadapnya. Kau sungguh manusia—maksudku kau sungguh vampir yang munafik.” Ujarnya panjang lebar. Bahu Kate bahkan bergerak naik-turun akibat berbicara terlalu cepat.

Akan tetapi reaksi yang diberikan Louis sungguh mengejutkannya. Ia terkekeh pelan sebelum menggelengkan kepalanya dan menunduk, “Wow. Kau salah besar, Catherine Smith. Kau tidak tahu apa rencanaku saat ini. Jadi sebaiknya kau diam atau kau akan menyesal—atau mungkin lebih tepatnya kau akan kecewa.” Ia mendongak sekarang.

The Night Class - (Harry Styles / Louis Tomlinson Fanfiction)Where stories live. Discover now