Chapter 2

13.9K 1K 92
                                    

*There's a pic of Alice when she was a little girl ! <3

***

“Perlu kubantu membersihkan lukamu?” tawar Niall dengan seringaiannya yang lebar.

Alice melenguh ketakutan. Walaupun ia mengenal baik beberapa murid Night Class, tapi tetap saja seseorang yang ada di hadapannya itu adalah vampir. Kapanpun mereka dapat menyerangnya. Kapanpun perjanjian di antara murid Night Class dan Tn.Smith dapat saja diingkari oleh mereka.

Niall membungkuk di hadapan Alice sembari menyentuh kaki kirinya. Matanya berbinar-binar merasakan aroma darah yang ia cium itu. Niall belum pernah mencium aroma darah sesegar ini sebelumnya. Darah Alice begitu berbeda.

Sementara itu kedua murid Day Class yang menyaksikan kejadian tadi langsung terkesiap kaget. Mereka melihat Niall berlari secepat angin yang tentunya hal itu tidak bisa dibilang normal. Sontak Zayn langsung memukul tengkuk kedua gadis itu hingga tidak sadarkan diri.

“Maaf.” Gumamnya sembari membaringkan kedua gadis itu di dekat pohon.

Detik selanjutnya ia datang menghampiri Niall dan Alice. Disentuhnya bahu Niall oleh Zayn agar segera pergi. Tapi konsentrasinya buyar saat mencium aroma darah Alice dari dekat.

“Alice, kau mau kan bermain bersama kami?” tanya Niall.

Gadis itu menggeleng cepat dan berusaha untuk berdiri. Namun Niall langsung menariknya lagi hingga terduduk, “Tidak perlu takut. Kami tidak akan—“

Tiba-tiba saja ucapan Niall terhenti ketika kerah bajunya ditarik ke belakang dengan kuat.

“Zayn, bawa Niall pergi.” Tutur Harry yang muncul secara tiba-tiba. “Zayn!” serunya seraya melirik ke arah Zayn yang berdiri terpaku memandangi Alice.

Seketika itu pula Zayn tersadar dan langsung menyeret Niall untuk pergi. Sementara itu Liam yang datang bersama Harry langsung mengurus kedua murid Day Class yang pingsan dan membawanya ke tempat aman.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Harry. “Kau bisa berjalan?”

Alice mengangguk cepat. Ia tidak tahu harus merasa senang atau khawatir begitu Harry datang di hadapannya. Ia pun berusaha untuk berdiri namun dirasanya sulit sekali. Luka yang ada di lututnya itu cukup besar.

“Biar kubantu.” Tutur Harry lagi seraya menggendong tubuh Alice dengan kedua tangannya. Gadis itu sempat terkesiap selama beberapa saat namun ia berusaha untuk tetap tenang. Harry langsung berjalan menuju rumah Tn.Smith yang berada tepat di samping bangunan sekolah.

“Terimakasih.” Gumam Alice.

“Kumohon lain kali berhati-hatilah. Kau tahu tempat ini sudah seperti sarang buaya—atau lebih tepatnya hiu. Sedikit saja kau terluka, mereka akan menghampirimu.”

Alice mengulas senyum, “Tapi hiu tidak punya sarang.”

The Night Class - (Harry Styles / Louis Tomlinson Fanfiction)Where stories live. Discover now