Chapter 23

9.8K 812 105
                                    

*Pic of Louis on multimedia ROAAARRR :3

***

Dua buah limousin telah disediakan di depan asrama Night Class. Seluruh anggota kelas malam langsung bergegas memasuki mobil tersebut terkecuali Harry. Ia menunggu Alice yang terpaku di tempat.

“Ayo, Alice. Kita pergi.” Tuturnya.

Gadis itu tidak memberikan jawaban apapun. Justru ia berbalik dan berjalan mendekat ke arah Louis. Pandangan yang Louis berikan sama sekali tidak membuatnya takut atau pun khawatir. Alice hanya ingin Louis mengerti bahwa ia masih Alice yang dulu.

“Maafkan aku...” tuturnya halus. “Aku tahu kau membenciku sekarang. Aku berjanji kau tidak akan melihatku lagi mulai saat ini, Louis. Aku...—“

Alice tidak dapat melanjutkan kata-katanya begitu Louis menariknya dalam pelukan. Tatapan dingin Louis perlahan menghangat dan menjadi lebih lembut. Wajahnya sedikit mengernyit seolah menahan tangis. “Alice yang aku tahu... apakah masih ada di dalam sana (tubuh Alice)?”

Alice melenguh mendengar suara Louis yang bergetar. Ia bisa merasakan betapa terlukanya Louis saat ini.

“Meskipun aku sudah kembali, Alice yang dulu kau kenal tetap ada dalam diriku. Aku masih sama, Louis.” Alice mempererat pelukannya. “Hanya saja semua ingatanku sudah kembali. Dan aku sadar bahwa hanya darah Harry yang kuinginkan. Dan yang ada di pikiranku hanyalah dirinya seorang.”

Louis terdiam selama beberapa saat. Ia berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk membalasnya. Namun, yang ada di benaknya saat ini adalah Alice seorang—Alice yang dulu dan Alice yang sekarang. Ia berusaha untuk tidak mempedulikan hal tersebut akan tetapi dirasanya sangat sulit.

“Alice...” ujarnya seraya menarik tubuhnya sedikit menjauh. Ia menatap mata gadis di hadapannya yang sudah tak berwarna coklat karamel lagi. Pun ditariknya wajah Alice mendekat. Kedua bibir mereka bertemu dan saling merasakan hembusan napas satu sama lain.

Harry yang berada tidak jauh dari mereka tidak memberikan reaksi apapun. Ia masih terdiam di tempatnya tanpa berkomentar atau pun mengumpat dalam hati.

“Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu.” Ujar Louis lemah seraya menautkan keningnya dengan Alice. “Apakah semua kekhawatiran dan rasa takutmu telah hilang?”

Alice menunduk perlahan sebelum menjawabnya, “Ya.”

“Baguslah. Begitu pun denganku.” Tuturnya. “Aku akan baik-baik saja jika kau tidak berada di sampingku lagi. Tidak ada yang menghalangiku lagi untuk melakukan apapun yang kumau. Aku bisa lega sekarang.” Louis menjauhkan tubuhnya beberapa langkah dari Alice. “Pergilah, Alice. Pergilah dengan pria yang akan menghabiskan sisa waktu keabadiannya denganmu.” Lanjutnya. “Tapi dipertemuan kita yang selanjutnya... aku akan membunuhmu, Alice Styles.”

Detik itu pula Louis berbalik memunggunginya. Belum sempat ia melangkahkan kedua kakinya, Alice kembali berbicara.

“Aku tahu...” ujarnya lemah. “Jika memang kau akan berbuat demikian, aku akan terus berlari darimu, Louis. Dengan begitu kau akan memiliki alasan untuk tetap hidup selama kau mengejarku.”

The Night Class - (Harry Styles / Louis Tomlinson Fanfiction)Where stories live. Discover now