Chapter 5

11.1K 936 70
                                    

“Kau kenapa? Mengapa wajahmu seperti itu? Kau habis melihat hantu ya?” Louis terlihat sedang menahan gelak tawanya.

Tak lama setelah itu seseorang muncul dari dalam ruangan Tn.Smith dengan pandangan garangnya terhadap Louis. Siapa lagi kalau bukan Harry? Alice yang terkesiap pun hanya bisa melangkah mundur dari posisinya.

Gadis itu tidak tahu harus berkata apa jika Harry menanyakan apa yang sedang ia lakukan di depan ruang kerja ayahnya.

“Alice.” sapa Harry seraya mengulas senyum.

Sontak Louis langsung berjalan ke arah mereka berdua. “Kau rupanya? Apa yang kau lakukan di dalam sana?”

“Bukan urusanmu.” Ujar Harry dingin. Kini ia melirik ke arah putri angkat Tn.Smith, “Alice, kau belum tidur?”

“Be- belum... A- aku—“

“Tidurlah.” Sela Harry. “Ini sudah larut malam.” Tuturnya seraya mengelus dan mencium puncak kepala Alice.

Gadis itu hanya bisa tertegun di tempat. Jantungnya berdegup kencang begitu merasakan sentuhan itu lagi. Hal ini seolah mengingatkannya akan masa lalu. Masa dimana ia dan Harry begitu dekat antara satu sama lain. Selama lima tahun Harry meninggalkan Alice, ia selalu datang di tiap tahunnya untuk mengunjungi Alice. Harry mengajaknya bermain dan selalu menjaganya agar tetap aman. Hingga pada akhirnya Woodlands SHS membuka kelas malam untuk para vampir. Sejak hari itu Harry mulai bersikap berbeda padanya.

Louis yang melihat itu langsung membuang muka. Tangannya mengepal menahan amarah.

“Ng... Harry.” sahut Alice. “Ini...” tiba-tiba saja Alice mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang dari dalam saku bajunya.

“Apa ini?”

“Temanku, Judith, ia menitipkan benda ini padaku untukmu sebagai hadiah ulang tahun. Ia bilang ia tidak bisa memberikannya langsung karena lusa ia harus pindah dari London.”

Harry tersenyum simpul, “Sampaikan terimakasihku padanya.” Diterimanya benda itu sebelum ia beranjak pergi. Harry berjalan melewati Louis yang sedari tadi enggan untuk melirik ke arahnya sedikit pun.

Setelah Louis mendengar suara dentuman pintu yang tertutup, ia langsung berjalan menghampiri Alice.

“Kau baik-baik saja? Sejak tadi raut wajahmu terlihat kalut seperti itu. Apa kau mendengarkan sesuatu?”

“Ti- tidak. Aku tidak mendengarkan apa-apa, Louis.”

Louis mendengus pelan. Ia tahu pasti ada yang disembunyikan oleh Alice darinya. Sontak hal itu membuatnya geram dan membuka pintu ruang kerja ayahnya secara tiba-tiba.

“Apa yang si lintah darat itu lakukan disini?”

Tn.Smith mendongak, “Ah, Louis? Ia hanya menanyakan beberapa hal mengenai pemburu vampir.”

The Night Class - (Harry Styles / Louis Tomlinson Fanfiction)Where stories live. Discover now