AZ 52

6.8K 573 54
                                    

setelah Sholat Ashar berjamaah tadi,disaat semua santriwati memilih untuk kembali ke asrama. tapi tidak untuk gadis yang sedari tadi berada didalam kamar mandi untuk menuntaskan tabungannya.

Chika keluar dari kamar mandi setelah terjadi sedikit tragedi. didepan sana,seorang pria muda sudah menunggu kedatangannya. Chika dengan senyuman malu-malu menatap sang suami.

"terimakasih,bantuannya." ucap Chika dengan botol minum ditangannya.

"lebih tepatnya bantu pup kamu." Ilyas mengecup kening Chika,membuat perempuan itu salting dan sedikit malu.

"jujur amat mulutnya." Chika sedikit menyunkan bibirnya, membuat Ilyas terkekeh gemas.tangan pria itu terulur merangkul pundak gadis yang terlihat lebih kecil darinya. Ilyas kembali mendaratkan kecupan singkat didahi gadisnya.

"ayo,pulang." Ilyas membuat Chika mengangguk,keduanya berjalan dengan posisi yang masi sama seperti sebelumnya.dari belakang mereka terlihat layaknya seorang Adik dan Kakak bukan seperti Suami dan Istri.

sepanjang jalan,mereka terlihat bahagia dengan canda dan tawa yang menemani. tanpa Pasutri itu sadari,sadari tadi Dua Orang perempuan dari tempat yang berbeda menatap mereka dengan tatapan benci dan heran.

"widih,pantes banyak yang kepelet.Gusnya keren abiss,bisa ini saingan sama Boy Anak jalanan."Chika menatap Kagum Motor CBR Hitam yang berada didepannya. sedangkan sang empunya hanya terkekeh mendengarnya.

"nanti beli Motor gini aja,biar Couplean. terus kita udah bisa bikin trend Riding In Semarang with My Good Person."lanjutnya membuat Ilyas yang sedang memasangkan helm putih milik Chika kembali terkekeh.

"Jangan banyak halu,Sayang. Kamu tinggal pakai helm dan duduk di belakang. Bersama aku,kamu nanti akan bahagia.dengan saya yang akan berusaha membuat keinganmu menjadi nyata."

....

"kamu mikirin apa,Cinta ku?" tanya Ilyas saat baru keluar dari kamar mandi.tak ada jawaban dari gadis yang tengah melamun menatap lurus kedepan.

Ilyas sedikit terkekeh,sebelum akhirnya pria itu mendekati tubuh gadisnya yang masi terbalut mukena sholat.

Ilyas mendaratkan ciuman lembut dipipi mulus dan putih milik Chika.hal itu membuat Chika tersentak kaget.

"dih,datang-datang langsung cium.mininal langsung ngasih duit gitu atau apa kek yang buat bahagia."ucap Chika membuat kening Ilyas berkerut.

"emang kamu ga bahagia saya cium?ga bahagia sama saya?sini kasi tau saya,hal apa yang membuat kamu ga bahagia." tanya Ilyas dengan wajah yang serius,ia sungguh takut jika istrinya merasa tak bahagia bersamanya apa lagi merasa tidak nyaman berada di lingkungan seperti ini.

Chika tertawa melihat raut wajah Ilyas yang tengah serius."engga,aku bahagia sama kamu.bahkan sangat,tapi kalo dicium duit merah segepok bahagianya nambah."ucapnya membuat Ilyas dengan gemas menggelitik Chika hingga mereka berdua terjatuh diatas karpet berbulu putih.

Ilyas menatap dalam kedua bola mata indah Chika yang terlihat sedikit berair akibat tertawa.tangannya terulur memusap lembut pipi yang memerah itu.

"tadi mikirin apa,hmm?" Ilyas dengan suara rendah,membuat Chika kembali terkekeh pelan.

Gadis itu memiringkan badannya agar bisa berhadapan langsung dengan wajah tampan Ilyas dengan tangan kiri pria itu menjadi bantalannya.

"ham hem mulu,mau jadi saingan sama penyanyi kamu?" Chika kembali terkekeh diakhir kalimatnya.

Ilyas menarik pelan tubuh Chika membuat jarak antar keduanya terkikis.bahkan kini deru napas Chika mengenai wajah Ilyas.

"sudah dua kali saya menanyakan hal yang sama,sayang. jika memang ada yang mengganggu pikiran kamu,ayo cerita sama saya.jangan dipendam sendiri." Ilyas mengusap pelan pucuk kepala Chika yang masi terbalut mukena.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now