AZ 50

7.5K 590 59
                                    

sore hari yang cerah, ditemani oleh senja yang indah.seindah dua insan yang tengah menikmati indahnya senja bersama dipinggir telaga didekat pondok.

"Kata kamu,aku boleh minta apa aja kan?" tanya Chika menikmati Es krim vanillany.Ilyas mengangguk sebagai jawaban,pria itu juga tengah memakan Es krim yang sama dengan punya istrinya.

Chika tersenyum,sejenak gadis manis ini berpikir sebelum akhirnya ia meminta sesuatu."aku mau beli motor,boleh?"tanyanya hati-hati takut jika Ilyas tak setuju dengan permintaannya.

terlihat dari raut wajah Ilyas yang sedikit berubah,ia menatap gadis disampingnya.seolah mengerti,Chika memperjelas keinginannya untuk membeli motor."maksudnya tuh kamu nambahin duit tabungan aku aja. aku kepengen beli motor itu udah dari lama banget,cuman duitnya belum cukup. alasan aku pengen beli juga bukan karena suka aja,alasan lainnya bisa dipakai buat keliling Semarang biar ga naik mobil mulu. biar romantis dikit juga sih."jelasnya dengan kekehan diakhir kalimatnya.

mendengar hal itu,Ilyas nampak sedikit tak percaya.pria tampan ini terlihat menaikan sebelah alisnya."kamu punya tabungan?berapa?"tanyanya sedikit tak percaya.

Chika mengangguk pelan,"punya,kemarin tabungan lumayan banyak. tapi karena keseringan jajan jadi berkurang deh,sisanya tinggal Dua Puluh Ribu dari duit seratus ribu yang tempo hari kamu kasi."jawabnya enteng dengan senyuman tulus diwajah cantiknya.

sedangkan Ilyas,pria itu terlihat terkekeh.Chika adalah tipe gadis jika memiliki uang,maka uang itu akan habis sekejap mata untuk membeli berbagai macam makanan. prinsip Chika urusan perut harus nomor satu!

lantas dari sisi mana Ilyas harus percaya jika gadis yang gemar jajan itu memiliki tabungan.jikalaupun ada Ilyas yakin uang ituitu mungkin hasil tabungan Bundanya yang diatas namakan untuk Chika.

"InsyaAllah nanti kita beli kalo saya punya rezki lebih,banyak-banyak berdoa yah."ucap Ilyas membuat Chika mengaminkan.

"setelah ini,kita pergi kesuatu tempat dulu yah?"Ilyas menatap manik mata indah milik istrinya.

Chika mengangkat sebelah alisnya,"mau kemana?"

"suatu tempat yang akan kita tinggalin,bersama mu dan anak-anak kita kelak."

....

sesuai janji Ilyas tadi,mereka kini berada di depan sebuah Rumah dengan halaman yang cukup luas, dengan sebuah pohon besar yang tumbuh di pekarangan.

"MasyaAllah,ini Rumah kita?" tanya Chika menatap kagum Rumah minimalis yang bergaya Ranch atau perternakan yang sering ditemukan di Amerika.

Ilyas mengangguk kecil,tangan kanannya terulur untuk merangkul Chika."Bunda pernah bilang,kamu suka banget dengan desain-desain Rumah di Amerika. makanya saya buat Rumah seperti ini,biar kamu nyaman tinggal didalamnya."jelasnya membuat Chika tersenyum.

Chika menatap Rumah bercatkan warna abu tua ini,ia tak pernah menyangka Rumah Impiannya diwujudkan oleh sang suami tercinta.

Rumah bertemakan peternakan atau ranch bisa menjadi pilihan tepat bagi yang menyukai ketenangan di lingkungan pedesaan.Seperti yang terlihat,konsep ini sangat cocok dengan desain rumah minimalis dengan halaman luas.Konsep hunian satu ini juga cocok untuk villa atau rumah di kawasan pedesaan yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

"Mau,masuk?" tawar Ilyas memperlihatkan kunci ditangannya membuat Chika mengangguk semangat.

setelah memutar kunci beberapa kali,akhirnya pintu itu terbuka menampilkan ruang tamu yang sudah didekor dengan bunga dibawa lantai yang dibentuk love dengan lilin disekitarnya dan kue ulang tahun yang berada di tengah.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now