AZ 18

9.8K 738 14
                                    


HAPPY READING KANJENG RATHOO😘🌸🌸

.
.
.
.
.
.










malampun tiba, terlihat seorang gadis tengah hanyut dalam mimpinya.setelah kepulangan Arkan tadi Chika memilih untuk tidur saja hingga bablas sampai jam 8 malam.

tok
tok
tok

suara ketukan pintu tak membuat tidur indah Chika terusik, buktinya gadis itu masi Damai bersama mimpi-mimpinya dibawa alam sadar.

"woy Chika bangun, bunda manggil lu." teriak Azka menggedor pintu berwarna coklat itu dengan keras, ia tau adiknya itu sangat susah dibangunkan jadi jangan heran jika dirinya berteriak seperti orang gila sekarang.

"Khanza asiska!bangun ga lu." teriak Azka membuat sang empunya kamar membuka pintunya.

pintu terbuka memperlihatkan Chika dengan rambut yang berantakan dengan muka bantalnya bersandar pada pintunya, terlihat gadis itu sedang mengumpulkan nyawanya yang ntah kemana.

"apaan si? orang lagi turu juga." kesal Chika dengan mata yang setengah terpejam.

"dasar kebo, udah ayo turun kebawa.udah ditunggu tuh," ajak Azka yang hanya dapat anggukan dari Chika, setelah itu Chika kembali masuk kedalam kamarnya mengambil hoodie yang tergantung dibelakang pintu.

setelah memakai hoodie tersebut ia berjalan menuruni anak tangga dengan mata yang terpejam. bahaya memang tapi gimana lagi, Chika masi ngantuk!

setelah berada di ujung anak tangga, Chika memilih untuk duduk sebentar. ia menangkup kedua pipinya dan mengumpulkan nyawanya sebelum ikut duduk bersama dimeja makan.

"ahkkkkk..." jerit Chika membuat Diah terkejut mendengar teriakkan dari sang anak.

"Chika, kenapa teriak-teriak sayang!?" tanya Diah tak jadi menuangkan nasi kepiring sang suami.

"bundaa, Azka injak kaki Chika."adu Chika memegangi kakinya yang memerah.

"kakak kenapa kaki adeknya dinjak?" tanya Imam membuka suara.

"biar nyawanya cepat kekumpul ayah, liat udah sengar bugarkan sekarang." jawab Azka, ada benarnya juga terlihat kini Chika tak merasakan kantuknya lagi diganti oleh rasa sakit yang berada di kakinya.

"lu tega banget si bangsat,masalah tadi pagi aja lu belum minta maaf, sekarang udah nambah masalah baru lagi. gue dendam yah sama lu,"kesal Chika melayangkan tatapan tak suka.

"ilih banyak gaya lu, sana cuci muka, gosok gigi. mulut lu udah bau jigong."

"ihh rese banget si lu!"teriak Chika mendorong tubuh Azka yang berada didepannya, membuat Azka mundur berberapa langkah.

brak!

suara pintu kamar mandi yang sengaja Chika banting, menandakan ia benar-benar sangat marah sekarang.

"tuh kan,adeknya gambek lagi tuh."celetuk Diah memandang Azka yang merasa bersalah, "sini makan dulu, nanti baru minta maaf sama adiknya." lanjutnya.

setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi, Chika kini berjalan menuju meja makan, ia dapat melihat kedua orang tuanya, orang tua Ilyas dan juga Azka beserta Ilyas tengah menikmati makan malamnya tanpa adanya suara.

Chika mengambil piring kemudian mengisinya dengan beberapa lauk yang ingin dia makan, tak lupa megisi segelas air putih untuknya. setelah itu ia beralih menatap Ilyas yang menggunakan baju berwarna abu-abu dan sarung yang melingkar dipinggang Ilyas.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now