AZ 33

10K 656 37
                                    

"kisah Cinta yang sesungguhnya baru dimulai setelah mengucapkan Qobiltu,sebelumnya hanyalah mengarah pada zina."

~Ilyasa Rizaidan Fathariano

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sore hari yang sangat cerah dengan dihiasi awan berwarna orange yang terlihat sangat indah dipandang.angin sejuk menerpa wajah cantik seorang gadis yang tengah asik kenikmati senja diatas pohon rambutan yang terletak dibelakang rumah.

Siapa lagi jika bukan Asiska,gadis dengan beribu tingkah uniknya itu tengah sibuk memakan rambutan langsung dari pohonnya.terlihat sudah sangat banyak rambutan yang ia makan.terbukti dari sampai kulit rambutan yang ia buang sembarangan.

Bilal,pria yang ingin menikmati secangkir kopinya dihalaman belakang,dibuat syok melihat sampah yang begitu banyaknya.pria dengan kaos hitam polos itu melangkah mencari dalang dari semua kekacauan ini.

Bilal mendongak saat merasakan sesuatu mengenai kepalanya. "Astaghfirullah,Chika!" serunya saat netranya menangkap seseorang yang tengah asik memakan rambutan.

"Apa si lu?ganggu mulu kerjaannya,ga ada kegiatan lain apa!?"Jawab Chika dari atas sana.

"Astaghfirullah,turun ga kamu."pintah Bilal dengan suara yang sengaja dibesarkan.

"Ga mau,wle."Chika mengulurkan lidahnya dan menyandarkan dirinya dibatang pohon rambutan yang menjulang tinggi.

"Astaghfirullah,siapa yang menyuruh kamu manjat pohon?"tanya Bilal.

"Ummi.ummi tadi nyuruh gue makan rambutan.katanya kalo mau ambil aja, rezeki kan ga boleh ditolak ya. yowes ta ambil sesuka kuu."Jawabannya santai dari atas sana.

"Ga mungkin ummi nyuruh kamu buat manjat,ayo cepetan turun bersihkan semua ini,"Bilal mengambil sapu lidi yang berada tak jauh dari pohon Rambutan.

"Ya kalo ga manjat gimana coba cara ngambilnya?gue bukan Doraemon yang punya jepitan ajaib."balas Chika tak mau kalah.

"Yang bilang kamu Doraemon tuh sopo toh Mbak?kan bisa ngambilnya pake galah,jangan manjat kek monyet seperti ini."

"Kebetulan gue pas kecil les privat sama monyet,jadi ga usah heran,"Chika memutar bola matanya malas.

"Saya tidak heran,perempuan gila seperti mu sudah tak lazim melakukan hal ini,"Bilal terlihat sudah lelah melihat Kakak iparnya ini.

Chika membulatkan matanya,merasa tak Terima dengan ucapan Adik iparnya itu membuat keduanya terlihat beradu mulut.mereka berdua terlihat sama-sama tak ingin kalah.

sedangkan Abi Zaynal yang baru saja memasuki rumah mengerutkan dahinya kala samar-samar mendengar suara keributan dari arah belakang.pria dengan jubah cream itu mendekatkan diri ke sumber suara.

Abi dibuat kaget melihat putra keduanya tengah berbicara pada pohon rambutan dengan sapu yang berada ditangan kirinya.Abi sempat berpikir apa anaknya itu tengah bersemedi atau sedang selftalk.

lamunannya buyar,tak kalah mendengar suara yang begitu melengking dari atas pohon sana."Astaghfirullahaladzim,Chika."ucapnya kala menemukan menantu satu-satunya tengah mendudukkan diri di salah satu batang pohon.

sedangkan kedua manusia itu dibuat kaget dengan suara Abi yang tiba-tiba saja muncul.terlebih Chika yang terlihat hampir jatuh akibat kaget.

"Sini nak,turun.tidak baik seorang perempuan memanjat pohon seperti ini."tegur halus Abi membuat Chika mau tak mau harus turun dari singgasananya diatas sana.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now