AZ 02

16.6K 939 11
                                    

"Khairunnisa Az-Zahra"ucap Bu Ani mengabsen satu persatu murid kelas 11 IPS 1.

"Hadir ibu."suara itu terdengar dari meja yang berada paling depan pojok kiri.

"Khanza Asiska."

tak ada sautan dari sang pemilik nama, membuat Bu Ani mengulang nama tersebut.

"Khanza Asiska."kedua kalinya tak kunjung ada yang menjawab.

"Khanza Asiska!"ketiga kalinya Bu Ani mengedarkan pandangannya mencari dimana gadis pemilik nama ini berada.

"telat lagi tuh Bu,"ujar salah satu murid yang berada di paling belakang.

Bu Ani membuang napasnya kasar."KHANZA ASISKA MIZELA AZ-ZAHRA!"teriak Bu Ani kesal sebab gadis itu selalu saja terlambat.

tiba tiba dari luar terdengar suara petikan gitar.

"aku disini,dan kau disana."nyanyi seorang gadis yang kini berada didepan pintu kelas sembari memainkan gitarnya.

yah itu Chika, seseorang yang dari tadi disebutkan namanya.

"hanya berjumpa via suara."

"azekk."teriak Adi berdiri dan melanjutkan lirik lagu tersebut.

"namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa"lanjut Adi menghayati.

"meski kau kini jauh disana."sambung Nisa menunjuk Brion.

"kita memandang langit yang sama"lanjut Brion yang berada disebelah Adi.

"jauh Dimata,namun."jeda Chika yang masi berada didepan pintu kelas memainkan gitar.

"dekat dihati."sambung semua teman kelas Chika kompak.

"SEMUAANYA DIAMM.INI JAM PELAJARAN SOSIOLOGI KENAPA MALAH MENJADI PADUAN SUARA!?"teriak Bu Ani dengan marah yang sudah meluap.

"aiss janganlah marah marah cik gu,nanti lekas tuaa."celetuk Chika menggunakan bahasa Malaysia yang ia pelajari dari Upin &Ipin.

"kamu Chika,kembalikan gitar itu sekarang!"perintah Bu Ani dengan nada tegas dan wajah yang sudah memerah.

mendengar perintah itu Chika mencari seseorang yang dapat ia suruh untuk mengembalikan gitar tersebut.

disaat yang kebetulan Anto keluar dari kelasnya yang berada disamping kelas Chika yang berarti pria itu berada dikelas 11 IPS 2.

"woy Anto"panggil Chika dengan nada khas bapak bapaknya.

merasa ada seseorang yang memanggil namanya, Anto membalikkan badannya untuk melihat siapa yang telah memanggil dengan suara yang begitu keras.

"apaan?"jawab Anto

"sini dah lu."

mau tak mau Anto mendatangi gadis itu yang tengah memegangi sebuah gitar berwarna putih.

"mau apa lu,kangen sama gue?"ucapnya kepedean.

"najis.nih balikin sono."ujar Chika menyerahkan gitar tersebut.

Anto menatap bingung gitar yang gadis itu berikan,"ini punya siapa bodoh?"

"mana gue tau punya siapa,kalo lu mau tau itu punya siapa coba tanya satpam aja gue Nemu disitu soalnya."

"hah?jadi maksud lu,lu nyuruh gue balikin nih gitar kepos satpam?"tanya Anto dengan wajah syoknya.

"pinter juga kadang-kadang otak mungil mu,ga sia-sia gue sering getok pala mu pake botol Aqua. 100 buat lu deh,"jawab Chika memberikan jempol buat Anto.

"ogah gue,pos satpam kejauhan mager gue."tolak Anto mengingat jarak dari kelasnya menuju pos satpam lumayan jauh.

"males banget si lu Ntoo, ketimbang bawa gitar aja kepos mager amat."ucap Chika.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now