AZ 21

11.8K 769 29
                                    


"ini Dunia,bukan Surga.kita tidak harus menjadi sempurna,cukup pada porsinya masing-masing yang sudah ditentukan oleh Allah untuk kita dan bersyukur adalah salah satu kesempurnaan yang terindah."
~Ilyasa Rizaidan Fathariano Said Al-Muchtar~

.
.
.
.
.
.
.


jam menunjukkan pukul 03.00 pagi,terlihat seorang wanita yang sedang berkutat di depan komputer miliknya. tidak, gadis itu tidak sedang mengerjakan perkerjaan atau tugas, gadis itu terlihat sibuk memainkan game andalannya.

"wahh jancok!"Seru Chika saat terserang oleh lawan mainnya yang membuatnya kalah.

Chika meremas rambutnya frustasi, bagaimana tidak sedikit lagi ia hampir menang tapi semuanya kini tinggal menjadi angan saja. saking kesalnya ia tak sadar sedari tadi dibelakangnya terdapat seorang pria

"Chika," panggil Ilyas dengan suara khas bangun tidur.

"astaga monyeett."pekik Chika terkejut reflek melepaskan earphonenya dan berdiri dari duduknya menatap lurus kearah Ilyas.

"astaghfirullah, saya bukan monyeett.saya suami kamu."ujar Ilyas mendudukkan dirinya dikursi milik Chika membuat sang empunya melongo tak percaya.

"itu kursi gue,Ilyas ganteng!."ucapnya penuh tekanan

"terimakasih sudah memuji,tapi saya suami kamu, bukan teman kamu.tidak seharusnya kamu berbicara dengan nada seperti itu."peringat Ilyas menatap gadisnya yang sedang kesal.

"yang bilang lu besti gue siapa si hah!?"emosi Chika tadi ia dibuat kaget sekarang singgasananya pun diambil sama dia, yang bener saja.

"Astaghfirullah, Chika! meninggikan suara itu tidak baik, ubah cara bicara kamu kalo ga mau dapat dosa." peringat Ilyas membuat Chika mendengus kesal.

"iya, maaf. lagian ngagetin segala,udah gitu singgasana ratu Sofia diambil.siapa coba yang ga esmosi?"terang Chika membuat Ilyas terkekeh pelan.

"emosi sayang, sini duduk."pintah Ilyas menepuk pahanya.

"ck, kesal banget asu. tapi ga bisa nolak,ini juga game buat orang berekspektasi tinggi eh dijatuhkan oleh kenyataan."omel Chika duduk membelakangi Ilyas dengan kedua tangan pria itu melingkar sempurna dipinggang ramping Chika dan dagunya bertumpuh diatas kepala Chika,ia terkekeh melihat wajah Chika melalui pantulan komputer sangat lucu sekali.

"jangan marah-marah, ayo sholat tahajjud biar bisa jadi pangeran dan bidadari disurga-Nya."

...

setelah melaksanakan sholat tahajjud dan dilanjut sholat subuh,Chika memutuskan untuk melanjutkan tidurnya. sedangkan Ilyas, pria itu belum kembali sejak pamit untuk sholat subuh dimesjid yang dekat dari rumah Chika.

jam sudah menunjukkan pukul 08.30 terlihat gadis cantik menuruni anak yang dengan wajah bantalnya, lengkap dengan mukena yang tadi subuh ia gunakan, ntalah tidur menggunakan mukena itu sangat nikmat.

Chika dudukkan dirinya diujung anak tangga guna mengumpulkan nyawa yang masi berpergian ntah kemana, didepan sana terlihat Bunda,Ummi dan Fatimah yang tengah sibuk menata makanan yang baru saja sudah dimasak.

"Cinderella pun tiba, dengan belek dimatanya."nyanyi Ikhsan mengubah lirik lagu tersebut sontak mengundang gelak tawa Azka,Firzan dan Bilal yang berada disofa depan TV.

Ikhsan dan Firzan adalah adik kakak,sepupu Chika dari pihak almarhum ayah kandungnya, mereka memutuskan untuk tinggal sementara waktu sebelum kembali keJakarta menlanjutkan kuliahnya disana.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Where stories live. Discover now