36 || Boleh Makan?

32.5K 4.8K 3K
                                    

Komennya di setiap paragraf ya, biar cantik 🙂

⚠️Dilarang keras menjiplak, mengcopy, meniru, memplagiat cerita ini dalam jenis apapun. Apalagi berlindung dengan kata terinspirasi ⚠️

~HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH ALLAH~

••SELAMAT MEMBACA••
.
.

"Assalamualaikum, Ibu! Kak Arfa!"

"W-waalaikum salam. Z-zaina?"

"D-dia ...."

"Dia ngapain di sini?!"

"Zaina?"

"Ngapain dia di sini?!"

Gus Arfa langsung menghampiri sang adik yang terlihat sangat shock. Laki-laki yang menggunakan sarung itu langsung menutup mata Zaina dengan telapak tangannya.

Zayden masih mencerna situasi. 

Akifah menutup mulutnya karena kaget. Ia tidak menyangka akan kedatangan Zaina. Sedangkan laki-laki yang duduk di sofa single terdiam membatu melihat kedatangan Zaina yang sejenak tadi menatapnya penuh kebencian sekaligus kehancuran.

"Zayden, tolong bawa Zaina pulang," pinta Gus Arfa. Bukan bermaksud ia mengusir Zayden dan Zaina yang notabennya baru saja datang. Namun, itu demi kebaikan Zaina.

"Abang, hiks ...."

Gus Arfa langsung memeluk tubuh Zaina yang mulai gemetar.

"Sttt, jangan diingat-ingat, Na. Kamu tarik napas dalam dulu, lalu hembuskan perlahan. Yakini diri kamu, dia nggak akan macam-macam. Ada kakak, ada suami kamu juga. Kita berdua orang yang paling depan untuk melindungi kamu, Na," ucap Gus Arfa berusaha untuk menenangkan Zaina.

"Z-zaina—"

"JANGAN MENDEKAT! KAKAK DIA MENDEKAT! IBU TOLONG ZAINA!"

Ketika mendengar suara itu Zaina langsung panik dan histeris.

Zayden langsung khawatir. Ia menarik Zaina yang semulanya memeluk erat Gus Arfa. Dan sekarang ia mengambil alih posisi memeluk Zaina dan membenamkan wajah gadis itu di depan dadanya.

"A-aku minta maaf--"

"Tolong!" potong Zaina. Gadis itu menutup telinganya dengan kuat.

Zayden tidak tega. Didekapnya gadis itu lebih erat lagi.

"Aku harus apa agar bisa dimaafkan?" Laki-laki itu melirih.

"Faris ...." Gus Arfa menjeda ucapannya. "Jangan sekarang," lanjutnya terdengar memohon.

Laki-laki yang bernama lengkap Faris Hassan tersebut menunduk.

"Zaina!" Semua mata langsung tertuju ke arah Zayden.

"Bawa Zaina ke kamar sekarang," perintah Gus Arfa cepat saat melihat adiknya pingsan di dekapan Zayden.

Zayden langsung menggendong Zaina dan langsung membawanya ke kamar. Akifah mengikutinya dari belakang.

Tubuh Zaina dibaringkan dengan lembut. Zayden menatap sendu ke wajah sang istri yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Ibu," panggil Zayden.

"Iya, Nak?"

"Ayana kenapa?" tanyanya khawatir. Akifah yang sedang menuangkan air pun menoleh ke arah menantunya.

"Istri kamu baik-baik aja, dia pasti shock melihat kedatangan Faris."

Zayden duduk di sebelah Zaina yang terbaring. Diraihnya jemari-jemari Zaina dengan lembut. Zayden mengusap punggung tangan itu, sesekali dikecupnya dengan sayang.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Where stories live. Discover now