24 || Kyai Fathar

39.3K 5.2K 2K
                                    

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Typo tolong tandain

JANGAN LUPA VOTE! COMMENT!

Bacanya jangan cepat-cepat 😭😭
.
.

SELAMAT MEMBACA•

"ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ!"

"بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ!"

Untuk pertama kalinya Zaina diimami shalat oleh suaminya. Perasaannya bercampur aduk. Gadis itu sangat terharu sampai ia tidak sadar bahwa air matanya terus menetes begitu saja saat menjalankan ibadah shalat subuh.

Suara Zayden memang tidak semerdu suara kakaknya, tapi suara Zayden mampu menenangkan hatinya.

Zaina sangat bersyukur. Walau awalnya Zayden bukan laki-laki yang ia cintai bahkan tidak ia kenali, tapi sekarang ia sudah bisa menerimanya. Apa yang pernah ibunya ceritakan benar.

"Kuncinya ikhlas, Zaina."

"Sayyidina Ali Bin Abi Thalib pernah berkata ...." Akifah menggantungkan ucapannya.

"Berkata apa, Bu?" tanya Zaina. Ia sangat penasaran.

"Ketika kamu ikhlas menerima kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas semua kecewamu dengan beribu-ribu kebaikan."

"Tapi Zaina nggak kecewa sama hidup, Bu, Zaina hanya sedikit keberatan--"

"Intinya kamu masih meragukan takdir Allah, kan, Na? Kamu belum yakin dengan pernikahan kamu sama Zayden?" Zaina langsung terdiam.

"Iya, Bu."

"Allah selalu punya cara dan selalu punya hikmah dibalik takdir yang dibuat-Nya."

"Suatu saat kamu akan tau maksud takdir hidup kamu, Nak."

Zaina perlahan tau.

"السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ!"

Zayden berbalik menghadap ke belakang. Lebih tepatnya ke depan Zaina yang buru-buru menghapus air matanya.

"Zaina, kenapa?" tanya Zayden terdengar lembut. Namun, ada nada khawatir di sana.

"Kenapa nangis lagi, hm?"

Zaina buru-buru menghapus air matanya yang masih tersisa di pelupuk matanya. Kemudian ia tersenyum.

"Kenapa panggil Zaina?" tanya gadis itu.

Pertanyaan itu membuat dahi Zayden berkerut karena tidak mengerti. "Kenapa?"

"Kenapa nggak Ayana lagi, Kak?"

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang