31 || Tamu

39.8K 4.8K 2.4K
                                    

Assalamualaikum!!

Kangen gak sama ZAZA?

⚠️Dilarang keras menjiplak, mengcopy, meniru, memplagiat cerita ini dalam jenis apapun. Apalagi berlindung dengan kata terinspirasi ⚠️

~HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH ALLAH~

••SELAMAT MEMBACA••

"Kenapa lauknya nggak dimakan?" celetuk Zayden bertanya.

Zaina yang baru saja menyuap pun langsung tertunda karena pertanyaan Zayden. Gadis tersebut ingin menjawab, tapi bingung harus menjawab apa. Pikiran dan batinnya sedang berperang.

"Makan nggak, ya, tapi nggak suka Lele. Kalo kasih ke Kak Zayden kira-kira dia mau makan nggak, ya?" batin Zaina.

"Ayana," panggil Zayden ketika istrinya itu ditanya justru melamun. "Enggak suka Lele?" lanjut Zayden menebak.

Dengan pasrah Zaina memilih jujur. "Iya, Kak. Aku nggak bisa makan Lele," jawab gadis itu sedikit cemberut.

"Enggak bisa?" tanya Zayden. Karena panik ia pun langsung merebut Lele goreng yang berada di piring milik Zaina.

Melihat itu Zaina bingung. "Kenapa, Kak?"

"Kamu elergi sama ikan lele? Kenapa tadi nggak bilang ke saya? Kalo tau, kan, bisa pesan lauk yang lain," omel Zayden.

"Kak Zayden, aku nggak elergi dan tadi aku nggak dikasih kesempatan untuk bertanya mau makan apa-apa. Kan kamu yang langsung mesen, Kak," balas Zaina.

"Oo iya, maaf," ungkap Zayden merasa bersalah.

"Kamu nggak salah," jawab Zaina tersenyum. "Ayo lanjut makannya," sambungnya.

Zayden mengangguk. Laki-laki itu melanjutkan makannya dengan lahap. Zaina tersenyum melihat pemandangan di depannya itu. Mereka berdua makan menggunakan tangan langsung tanpa menggunakan sendok.

Di warung tempat mereka makan itu hanya mereka sebagai pengunjung. Hal itu membuat mereka lebih leluasa.

Zaina lagi-lagi kagum kepada suaminya itu. Zayden sangat sederhana, ia kira Zayden tidak akan mau makan di tempat seperti itu, tapi nyatanya Zayden lah yang mengajaknya makan di tempat sederhana tersebut.

Karena merasa diperhatikan, Zayden pun mendongak. Sudut bibirnya terangkat melihat Zaina yang sepertinya terbengong melihatnya.

"Ay ...."

Zaina masih bergeming.

Zayden terkekeh, lalu laki-laki itu berdiri. Melihat Zayden yang berdiri barulah Zaina tersadar.

"Udah selesai makannya, Kak?"

Zayden tidak menjawab. Laki-laki itu justru berjalan menghampirinya.

Zayden berpindah duduk ke samping Zaina. Yang tadinya mereka berhadapan sekarang bersebelahan.

Zayden menarik tangan Zaina. Tentu saja Zaina kaget. Baru saja gadis itu ingin menarik kembali tangannya, Zayden lebih dulu mencelupkan tangan itu ke dalam mangkuk yang berisi air tempat cuci tangan.

"Eh?"

"Kamu dari tadi bengong. Bisa-bisa nanti tangan kamu panas, Ayana. Ini sambel pedes kalo nempel lama-lama di tangan kamu," jelas Zayden. Laki-laki itu dengan telaten mencuci tangan istrinya.

"T-tapi, kan, akj belum selesai makannya," ujar Zaina gugup. Jujur saja ia salah tingkah oleh perlakuan Zayden.

Kenapa suaminya ini sangat berlaku manis? Pikirnya.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Where stories live. Discover now